Salomea dari Berg (Jerman: Salome von Berg, bahasa Polandia: Salomea z Bergu, Salomea Bergska) (sekitar 1093/1101 – 27 Juli 1144) merupakan seorang bangsawan wanita berkebangsaan Jerman dan dengan pernikahan menjadi Adipati Polandia.

Salomea dari Berg
Permaisuri Polandia
Berkuasa1115 – 28 Oktober 1138
Informasi pribadi
WangsaPiast (melalui pernikahan)
AyahHenryk, Comte Berg
IbuAdelaide dari Mochental
AnakRyksa, Ratu Swedia
Bolesław Kędzierzawy
Mieszko III Stary
Henryk dari Sandomierz
Dobroniega Ludgarda
Judyta
Agnieszka
Kazimierz II Sprawiedliwy

Ia merupakan putri Swabia Comte Henryk (skt. 1077 - 1132) dari Kastil Berg (dekat Ehingen, bukan Rhenish Wangsa Berg) dengan istrinya Adelaide dari Mochental (meninggal 1125/27),[1] mungkin saudari Markgraf Diepold III dari Vohburg. Menurut beberapa sumber,[2] nenek paternalnya adalah Putri Sophia, putri tunggal Raja Salamon dari Hungaria dan istrinya Judit dari Swabia (dengan pernikahan keduanya ibu tiri dari suami Salomea), namun kenyataan ini kelihatannya sekarang diabaikan oleh penulis sejarah modern.

Pernikahan saudari Salomea, Richeza dengan Adipati Vladislav I dari Bohemia pada tahun 1110 telah mengubah status yang relatif tidak jelas Comte Henryk dari Berg di dalam urusan-urusan politik. Saudari lainnya, Sophia, menikah dengan seorang pria Moravia dari Wangsa Přemyslid, Adipati Otto II dari Olomouc, pada tahun 1113.

Kehidupan sunting

Pernikahan sunting

Pemimpin Polandia Bolesław III, setelah ia mulai memperluas wilayahnya di dalam Pomerelia, memutuskan untuk menormalisasi hubungannya dengan tetangganya di bagian selatan Bohemia. Hal tersebut terjadi pada tahun 1114 pada sebuah konvensi besar di perbatasan sungai Nysa Kłodzka. Pesertanya termasuk Bolesław III sendiri, serta para adipati Bohemia dan Moravia dari Wangsa Přemyslid: Vladislav I, Otto II dan adik Vladislav Sobeslav I dari Bohemia. Diputuskan bahwa Adipati Polandia (yang telah menduda sejak tahun 1112) harus menikah untuk yang kedua kalinya dengan seorang bangsawan wanita Swabia Salomea, saudari istri Adipati Bohemia dan Olomouc.

Negosiasi pernikahan itu dipimpin oleh Uskup Otto dari Bamberg, berakhir dengan sukses, dan di antara bulan Maret dan Juli 1115 pernikahan Bolesław III dan Salomea dari Berg dilangsungkan. Di akhir tahun tersebut, istri Adipati yang baru itu melahirkan seorang putra yang bernama Leszek (meninggal tahun 1131), yang pertama dari tiga belas orang anak yang dilahirkannya.[3]

Salomea mulai aktif berpartisipasi di dalam politik Polandia atas nama anak-anaknya; ia khawatir bahwa menurut prinsip primogeniture anak tirinya Władysław II, putra sulung Bolesław III dari pernikahannya dengan Zbyslava dari Kiev, akan menggantikan ayahandanya sebagai pemimpin tunggal dan putra-putranya akan hidup hanya dari belas kasihan saudara tiri mereka. Pada tahun 1125 Piotr Włostowic yang berkuasa dipaksa untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Voivode Polandia (Comte Pfalz); penghasut utama keputusan ini mungkin adalah Salomea, yang menggantikannya dengan Wszebor, seseorang yang dianggap lebih mungkin untuk mendukungnya dan putra-putranya melawan Władysław.

Wasiat Bolesław III sunting

Bolesław III meninggal pada tanggal 28 Oktober 1138. Di dalam wasiatnya ia membagi negara di antara para putranya menurut prinsip senioritas agnatik, memberikan Provinsi Seniorate di Kraków kepada putra sulungnya Władysław II. Sebagai tambahan Salomea menerima kota Łęczyca, beberapa kastil dan kota di seluruh Polandia (termasuk Pajęczno, Małogoszcz, Radziejów, Kwieciszewo) sebagai Oprawa wdowianya (kedudukan janda atau wittum); ini adalah kasus pertama yang didokumentasikan dimana seorang pemimpin Polandia meninggalkan jandanya memiliki sebidang tanah sendiri. Kondisi Oprawa wdowia menyatakan bahwa penerima bisa memperoleh kedaulatan penuh atas tanah di dalam hidupnya, dan bisa hilang dalam dua kasus: jika ia menikah lagi atau menjadi seorang biarawati (pengunduran diri sendiri tidak dihitung). Anak bungsu dari pasangan tersebut, Kazimierz II Sprawiedliwy, tidak diberikan provinsi apapun; diperkirakan ia dilahirkan setelah kematian Bolesław III.

Tahun-tahun terakhirnya sunting

Dari wilayahnya di Łęczyca, janda adipati melanjutkan intriknya melawan anak tirinya Adipati Agung Władysław II. Akan tetapi, kebencian baru dimulai secara terbuka pada tahun 1141, ketika Salomea tanpa pengakuan dan restu Adipati Agung mulai membagi Łęczyca di antara putra-putranya. Juga, ia mencoba untuk menyelesaikan pernikahan putri bungsunya Agnieszka dan kemudian mencoba untuk mencari sekutu yang pantas untuk putra-putranya. Calon yang tepat sebagai menantunya adalah Sviatoslav III, putri Pangeran Agung Vsevolod II dari Kiev. Setelah mendengar berbagai kabar mengenai kejadian-kejadian di Łęczyca, Władysław II memutuskan untuk memberikan jawaban cepat, dimana hasilnya Pangeran Agung dari Kiev bukan hanya memecahkan seluruh perjanjiannya dengan para Adipati junior, namun juga mengatur perjodohan putrinya Zvenislava kepada putra sulung Władysław Bolesław I Wysoki. Pernikahan tersebut diselenggarakan setahun kemudian, pada tahun 1142.

Salomea meninggal di dalam rumahnya yang besar di Łęczyca pada tanggal 27 Juli 1144. Sesuai dengan wasiat Boleslaw III, provinsinya Łęczyca dikembalikan ke Senoriate. Tanpa diduga, musuh lamanya Piotr Włostowic bersekutu dengan para putranya melawan Adipati Agung Władysław II, yang setelah menangkap dan membutakan Włostowic pada tahun 1145, dikalahkan dan dipecat oleh saudara-saudara tirinya. Putra sulung Salomea yang masih hidup, Bolesław I Wysoki menjadi Adipati Agung yang baru di Polandia pada tahun 1146.

Keturunan sunting

Referensi sunting

Salomea dari Berg
Lahir: sekitar 1093/1101 Meninggal: 27 Juli 1144
Gelar penyandang kekuasaan
Didahului oleh:
Zbyslava dari Kiev
Permaisuri Polandia
1115–1138
Diteruskan oleh:
Agnes dari Babenberg