Rumah Lamin

rumah tradisional di Indonesia

Rumah Lamin adalah rumah adat dari Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin adalah identitas masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.[1] Rumah Lamin mempunyai panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi kurang lebih 3 meter.[1] Rumah Lamin juga dikenal sebagai rumah panggung yang panjang dari sambung menyambung.[2] Rumah ini dapat ditinggal oleh beberapa keluarga karena ukuran rumah yang cukup besar.[1] Salah satu rumah Lamin yang berada di Kalimantan Timur bahkan dihuni oleh 12 sampai 30 keluarga.[3] Rumah Lamin dapat menampung kurang lebih 100 orang.[2] Pada tahun 1967, rumah Lamin diresmikan oleh pemerintah Indonesia.[1]

Sejumlah orang berpose di depan rumah Lamin di Desa Budaya Pampang.

Ciri Khas sunting

Rumah Lamin memiliki beberapa ciri khas yang umumnya dapat langsung dikenali.[1] Pada badan rumah Lamin, banyak ditemukan ukiran-ukiran atau gambar yang mempunyai makna bagi masyarakat Dayak di Kalimantan Timur.[1] Salah satu fungsi dari ukiran-ukiran atau gambar pada tubuh rumah Lamin adalah untuk menjaga keluarga yang hidup dalam rumah dari bahaya.[1] Bahaya disini adalah ilmu-ilmu hitam yang umumnya ada di masyarakat Dayak yang digunakan untuk mencelakai seseorang.[1] Rumah Lamin mempunyai warna khas yang dipakai untuk menghias badan rumah.[1] Warna khas itu adalah warna kuning dan hitam.[1] Namun, tidak hanya dua warna itu yang digunakan untuk menghias rumah Lamin.[4] Setiap warna yang dipakai untuk menghias rumah Lamin mempunyai makna.[4] Warna kuning melambangkan kewibawaan, warna merah melambangkan keberanian, warna biru melambangkan kesetiaan, dan warna putih melambangkan kebersihan jiwa.[4] Rumah Lamin dibuat dari kayu.[1] Kayu yang digunakan untuk membuat rumah Lamin adalah kayu Ulin.[1] Kayu ini dikenal oleh masyarakat Dayak dengan nama kayu besi.[1] Konon, apabila kayu ulin terkena air maka kayu ini akan semakin keras.[1] Hal ini terbukti dari lamanya usia rumah Lamin yang dibuat dengan menggunakan kayu ulin.[1] Hanya saja, ada berbagai kesulitan untuk menemukan kayu ini di hutan.[1] Halaman rumah Lamin biasanya dipenuhi dengan patung-patung atau totem.[3] Patung-patung atau totem ini merupakan dewa-dewa yang dipercaya oleh masyarakat Dayak sebagai penjaga rumah dari bahaya.[3]

Bagian-bagian rumah sunting

Rumah Lamin terbagi atas tiga ruangan yaitu ruangan dapur, ruangan tidur, dan ruang tamu.[3] Ruang tidur terletak berderet dan umumnya dimiliki oleh masing-masing keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut.[2] Ruang tidur juga dibedakan antara ruang tidur lelaki dan ruang tidur perempuan kecuali jika sang lelaki dan perempuan sudah menikah.[2] Ruang tamu umumnya digunakan untuk menerima tamu dan juga untuk pertemuan adat.[3] Ruang tamu adalah ruangan kosong yang panjang.[2] Di sisi luar rumah Lamin, ada sebuah tangga yang digunakan untuk masuk ke dalam.[3] Tangga ini mempunyai bentuk dan model yang sama baik pada rumah Lamin yang dihuni masyarakat Dayak kelas menengah ke atas maupun masyarakat Dayak kelas menengah ke bawah.[3] Di bagian bawa rumah Lamin biasanya digunakan untuk memelihara ternak.[3]

Bentuk sunting

Rumah Lamin berbentuk persegi panjang dan memiliki atap yang berbentuk seperti pelana.[4] Rumah ini mempunyai tinggi kurang lebih 3 meter dari tanah.[4] Rumah Lamin memiliki lebar kurang lebih 15-25 meter dan panjang 200-300 meter.[4] Rumah Lamin dibangun dengan beberapa tiang penyangga untuk menopang rumah.[4] Tiang-tiang penyangga rumah Lamin dibagi atas dua bagian.[4] Tiang penyangga inti adalah tiang yang menyangga atap rumah Lamin.[4] Tiang penyangga lainnya adalah tiang yang menopang lantai-lantai rumah lamin.[4] Tiang-tiang ini berbentuk seperti tabung.[4] Pintu masuk rumah Lamin dihubungkan dengan beberapa tangga sebagai jalan masuk ke dalam rumah.[4] Pada halaman depan rumah Lamin terdapat patung-patung atau totem yang dibuat dari kayu.[4] Pada bagian tengah rumah ada sebuah tiang besar yang dibuat dari kayu yang berfungsi untuk mengikat ternak atau hewan peliharaan.[4] Bagian ujung atap rumah Lamin dihiasi dengan kepala Naga yang terbuat dari kayu.[5]


Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q "Rumah Adat Lamin Kalimantan Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  2. ^ a b c d e "Rumah Lamin". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  3. ^ a b c d e f g h "Rumah adat Lamin". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n "Rumah Lamin Rumah Adat Dayak". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  5. ^ "Rumah Adat Kalimantan Timur". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-17. Diakses tanggal 15 Mei 2014.