Rukam[1] atau rukem (Flacourtia rukam) adalah spesies pohon berbuah yang biasanya bengkok berbonggol-bonggol, batangnya berduri, tinggi hingga 15 meter, kayunya sangat keras, digunakan sebagai antan dan galah pedati, buahnya pahit dan rasanya sepat.[1] Buahnya dapat dimakan segar atau diolah menjadi selai. Sebelum dimakan, buah rukam perlu dipijit-pijit dulu bagian luarnya agar rasa sepatnya hilang. Tumbuhan ini juga memiliki khasiat pengobatan.[2] Tumbuhan ini kurang populer yang mulai langka keberadaannya karena jarang ditanam dan dibudidayakan.[3]

Rukam
Flacourtia rukam

Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
KladSuperrosidae
Kladrosids
Kladfabids
OrdoMalpighiales
FamiliSalicaceae
GenusFlacourtia
SpesiesFlacourtia rukam
Zoll. dan Moritzi, 1846

Deskripsi sunting

Buah rukam matang yang berwarna merah tua. Buah rukam, atau rukem, yang berdaging keputih-putihan, banyak mengandung air dan manis-asam rasanya. Berbentuk bulat, bulat gepeng, sampai bulat telur sungsang, berdiameter 2-2,5 cm. Warnanya jika masih muda, hijau muda yang kemudian berubah menjadi merah jambu atau hijau-lembayung, sampai merah tua.[4]

Selain dimakan langsung, buah rukam biasanya diolah menjadi selai, jelly, atau juga manisan. Buah rukam juga bisa dijadikan tambahan dalam salad dan makanan sampingan. Buah yang masih muda mengandung tannin yang dijadikan sebagai obat tradisional untuk mengobati penyakit diare dan disentri. Jus daunnya bisa digunakan sebagai obat untuk pelupuk mata yang meradang. Akarnya biasa dijadikan jamu dan dikonsumsi oleh wanita setelah melahirkan. Selain dijadikan sebagai makanan, kayunya yang kuat dan keras biasa dijadikan perkakas rumah tangga dan furniture.[5]

Manfaat sunting

Vitamin C yang ada dalam buah rukem juga berguna untuk melindungi tubuh dari serangan infeksi dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka dan kebal terhadap virus, bakteri atau kuman penyakit. Vitamin C ini juga sangat dibutuhkan tubuh untuk kolagen, protein dan struktur utama yang ditemukan pada jaringan ikat. Dengan mengkonsumsi buah rukem, maka berbagai masalah luka pada tubuh bisa disembuhkan lebih cepat termasuk radang dan sakit kepala. Vitamin C ini juga penting untuk mengontrol alergi tubuh terhadap demam sekaligus mengurangi kadar histamin yang akan menurunkan demam dengan lebih cepat.[6]

Buah rukam juga dipercaya mampu memperlancar buang air besar karena mengandung serat alami yang banyak. Buah rukam pun dipercaya mampu melindungi tubuh karena memperkuat sistem imun tubuh.[5]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata rukam pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-10-15. 
  2. ^ "Panduan Lengkap Cara Budidaya Rukam atau Rukem Yang Kaya Akan Manfaat–Flora dan Fauna" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-15. 
  3. ^ Sari, Dewi Purnama; Kuswanto, Kuswanto (2019-08-30). "Studi Karakterisasi dan Keragaman Sifat Kualitatif Tanaman Rukam (Flacourtia rukam Zoll. & Mor.)". PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science. 4 (2): 167–176. doi:10.21776/ub.jpt.2019.004.2.9. ISSN 2541-6677. 
  4. ^ satuharapan.com, PT Satu Harapan Media |. "Satu Harapan: Rukam, Kekayaan Hayati yang Dilupakan". SatuHarapan.com. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  5. ^ a b "Si Langka Buah Rukam yang Berkhasiat - BibitBunga.com". Bibit Bunga. 2017-03-24. Diakses tanggal 2019-10-15. 
  6. ^ Maressa (2017-08-05). "19 Manfaat Buah Rukem Bagi Kesehatan Tubuh". Manfaat.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-15. 

Pranala luar sunting