Riam

aliran air yang deras di sungai dan hampir seperti air terjun, tetapi rendah sekali

Riam adalah bagian dari sungai yang memiliki aliran air yang deras dan hampir seperti air terjun, tetapi rendah atau landai.[1] Keberadaan riam meningkatkan kecepatan dan turbulensi air. Riam dapat ditandai dari semakin dangkalnya kedalaman sungai dengan beberapa batu timbul di atas permukaan arus air. Hal ini menciptakan cipratan air di sekitar bebatuan, gelembung-gelembung udara memenuhi permukaan air sehingga permukaannya tampak berwarna putih. Dalam bahasa Inggris, keadaan seperti itu dikenal dengan istilah whitewater (jeram).

Riam di sungai Cikangean, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut.

Riam terjadi ketika material dasar sungai cukup kuat untuk menahan arus korosif sungai. Aliran air mula-mula yang mengalir di atas batuan padat mungkin dapat menjadi riam untuk sebagian besar panjangnya. Riam menyebabkan aerasi air sungai sehingga dapat menghasilkan kualitas air yang lebih baik.

Toponimi sunting

Kata ini dalam bahasa Banjar sering dipakai sebagai penamaan tempat misalnya:

Rujukan sunting

  1. ^ Twigger, Robert (2014). Red Nile : A Biography of the World's Greatest River (edisi ke-satu AS). New York: St. Martin's Press. hlm. 51. ISBN 978-1-250-05233-9. OCLC 883962326. A benign cousin to damnosum inhabits the river beyond the Sudd, between the third and fourth cataracts in Sudan (a cataract is a rocky obfuscation, a short series of micro-ledgelike waterfalls across the river). 

Lihat juga sunting