Refleks adalah tindakan/gerakan cepat yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan tanggapan segera tepat setelah adanya rangsangan.[1] (contoh selengkapnya). Padanan kata dari refleks adalah 'tindakan/gerakan tiba-tiba' atau 'tanggapan cepat'.

Pada manusia, refleks (dalam hal ini gerakan tiba-tiba tubuh terhadap rangsangan dari luar) terjadi melalui busur refleks, refleks-refleks ini sangat penting dalam mengenali dan membatasi daerah lesi/cedera saraf.

Gerak refleks dapat digunakan pada pemeriksaan saraf untuk mengetahui kerusakan atau pemfungsian dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Refleks dapat dilatih misalnya dengan pengulangan gerakan motorik melalui latihan olahraga dan dengan melakukan suatu cara yang disebut pengondisian klasik.

Waktu reaksi sunting

Bagi gerak refleks, waktu reaksi adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh organisme untuk bereaksi sejak rangsang muncul.

Klasifikasi Gerak Refleks sunting

Refleks-refleks yang penting bagi neurologi klinis dapat di bagi menjadi 4 kelompok, yaitu: 1. Refleks Superfisial (kulit dan lendir), 2. Refleks Tendon Dalam (miotatik), 3. Refleks Viseral (organik), 4. Refleks Patologik (abnormal)

Refleks juga dapat di klasifikasikan menurut tingkat dari representasi sentralnya yaitu sebagai refleks spinal, bulbar (refleks postural dan penegakan), otak tengah atau cerebellum.

Referensi sunting

  1. ^ Purves (2004). Neuroscience: Third Edition. Massachusetts, Sinauer Associates, Inc.