Pribumi Australia

penghuni paling awal di benua Australia
(Dialihkan dari Pribumi-Australia)

Pribumi-Australia atau biasa disebut bangsa Aborigin-Australia adalah penduduk asli/awal benua Australia dan kepulauan disekitarnya, termasuk juga mencakup Tasmania dan kepulauan selat Torres. Bentuk fisik orang Aborigin-Australia mirip orang Papua, karena memang keturunan orang Papua yang menjelajah ke benua Australia, sekitar 40.000 tahun lalu. dalam perkembangannya, bentuk fisik mereka saat ini rata-rata lebih kecil dan lebih pendek dari orang Papua. rambut mereka juga keriting, tetapi sebagian warnanya sudah kemerah-merahan atau cokelat pucat, sedangkan warna kulit mereka gelap [2]

Aborigin-Australia dan Orang Kepulauan Selat Torres
Didgeridoo Boomerang Torres Strait Islander face mask David Unaipon Albert Namatjira Noel Pearson
Ernie Dingo Anthony Mundine David Gulpilil Jessica Mauboy
David Wirrpanda Cathy Freeman Christine Anu
Jumlah populasi
789.400 (2016)[1]
3,3% dari populasi Australia
Daerah dengan populasi signifikan
New South Wales265.685
Queensland221.276
Australia Barat100.512
Wilayah Utara74.546
Victoria57.767
South Australia42.265
Tasmania28.537
Wilayah Ibu Kota Australia7.513
Bahasa
Beberapa ratus bahasa-bahasa Aborigin-Australia (banyak yang telah/hampir punah), Bahasa Inggris Australia, Bahasa Inggris Aborigin-Australia, Bahasa Kreol Selat Torres, Kriol
Agama
Kekristenan 54%
Non-religius 36%
Agama Aborigin Tradisional <2%
Kelompok etnik terkait
Orang Papua, Orang Melanesia

Asal kata Aborigin sunting

Kata "aborigin" dalam bahasa Inggris mempunyai arti "penduduk asli/penduduk pribumi", dan mulai digunakan sejak abad ke-17 untuk mengacu kepada penduduk asli Australia saat itu. Sebutan ini diambil dari bahasa latin ab origine, yang berarti "dari awal" dan diperuntukan bagi penduduk yang sejak semula tinggal di suatu daerah atau pulau.

Budaya sunting

Pada mulanya, mereka hidup dari berburu dan mencari ikan. Mereka berburu binatang liar seperti kanguru, dengan tombak, panah, dan bumerang (senjata khas orang Aborigin). Di daerah yang beriklim dingin, kulit kanguru ini digunakan sebagai bahan pakaian. Ilmu bercocok tanam dan beternak belum dikenal, karenanya kelompok anak suku aborigin tidak pernah berkelana jauh dari sumber-sumber air atau sungai.

Mereka juga tidak pernah tinggal lama di suatu daerah. Rumahnya amat sederhana, terbuat dari susunan ranting pohon dan dedaunan. dalam masyarakat kesukuannya, mereka dipimpin oleh kepala suku yang biasanya juga merangkap sebagai dukun suku itu. Kepala suku juga memimpin upacara keagamaan dan perkawinan. Agama orang aborigin-Australia masih tradisional, mereka percaya terhadap adanya Roh Agung yang menciptakan alam semesta dan isinya. Mereka percaya bahwa Roh Agung terkadang memberikan petunjuk dan bimbingan melalui mimpi.

Kontak dengan Bangsa Lain sunting

 
Titik kontak pertama aborigin Australia dengan orang Makassar. Marege dan Kayu Jawa.

Sebelum bertemu dengan bangsa eropa, mereka telah bertemu dengan pelaut makassar.[3][4] Daerah pesisir barat Australia tempat orang Yolngu berada memiliki sumber daya laut yang meimpah. Hal ini dimanfaatkan oleh pelaut makassar untuk mencari teripang/trepang yang kemudian dijual sebagai obat dan makanan ke Cina. Para pelaut Makassar menamai pantai itu dengan nama Marege dan menamai benua itu yang kemudian menjadi negara Australia dengan nama Osse Tara Lia.[5]

Beberapa bahasa Makassar mempengaruhi pola kosakata bahasa Aborigin Yolngu yang sama maupun bunyi yang sama seperti jama (kerja), jaran (kuda), gicu (tembakau, Makassar:keso), birali (jagung, Makassar:biralle atau jagon), bullay (perhiasan, emas; Makassar:bullaen), dan lain sebagainya (Walker & Zorc, 1981:119 & 121). Selain itu, orang Aborigin Yolngu menggunakan botol persegi untuk keperluan upacara totem berhiaskan pola-pola corak teripang sebagai totem upacara mereka, yang dahulu digunakan orang Makassar untuk menangkap teripang (Russell, 2004:10). Penggunaan botol tersebut mungkin digunakan untuk kegiatan ritual menyimpan air suci atau sebagai simbol makna keterhubungan dengan roh totemalam baka saat meninggal. Tidak hanya itu juga, orang Aborigin Yolngu belajar bagaimana cara membuat alat-alat dari besi dari orang Makassar menjadi salah satu sumber utama logam untuk digunakan pada sekop, yang kemudian memberi Yolngu barang berharga untuk diperdagangkan dengan kelompok pedalaman (Blair & Hall, 2013:214). Perubahan kehidupan Aborigin Yolngu ini dari kontak dengan orang Makassar memberikan bentuk yang baru pada sistem sosial dan budaya dengan pola kebudayaan hasil akulturasi.[5]

Referensi sunting

  1. ^ "Estimates of Aboriginal and Torres Strait Islander Australians". Australian Bureau of Statistics. June 2016. Diakses tanggal 8 November 2018. 
  2. ^ Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT Delta Pamungkas, 2004
  3. ^ Macknight, C.C. (1986-04). "Macassans and the Aboriginal past". Archaeology in Oceania (dalam bahasa Inggris). 21 (1): 69–75. doi:10.1002/j.1834-4453.1986.tb00126.x. 
  4. ^ Pascoe, Bruce (2018). Dark emu : Aboriginal Australia and the birth of agriculture. Melbourne,: Scribe. ISBN 1-911344-78-1. OCLC 1006315469. 
  5. ^ a b Sultani, Zofrano Ibrahimsyah Magribi (30th June 2019). "KONTAK BUDAYA ANTARA ORANG MAKASSAR DENGAN ORANG ABORIGIN YOLNGU SEBAGAI DIPLOMASI DAN PERDAGANGAN TRANSNASIONAL ABAD XVII-XIX M". Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, daan pengajarannya. Universitas Negeri Malang,. doi:10.17977/um020v13i12019p107.  line feed character di |title= pada posisi 50 (bantuan);


Referensi sunting

  1.   Catatan Bowern, Koch Bowern, Claire dan Harold Koch (eds.). 2004. Australia Bahasa: Klasifikasi danmetode komparatif. John Benjamin, Sydney.
  2.   Catatan Dixon Dixon, R.M.W. 1997. Kebangkitan dan Kejatuhan Bahasa. CUP.
  3.   Catatan Mulvaney, Kamminga Mulvaney, John dan Johan Kamminga. 1999. 'Prasejarah dari Australia. Tekan Smithsonian Institution, Washington.

Pranala luar sunting