Prasasti Kurkh (Inggris: Kurkh Monolith; Kurkh Stela) adalah sebuah monumen yang dibuat oleh raja Asyur yang memuat catatan sejarah Pertempuran Karkar di bagian akhirnya. Sekarang dipamerkan di British Museum, London, Inggris, tetapi asalnya ditemukan di desa orang Kurdi yang bernama Kurkh (Bahasa Turki: Üçtepe), dekat kota Bismil di provinsi Diyarbakır, Turki. Batu monolith ini tingginya 2,2 meter. Isinya mencakup sejarah tahun pertama sampai ke-6 pemerintahan raja Asyur, Salmaneser III (859-824 SM), meskipun tahun ke-5 tidak ada.

Prasasti Kurkh

Prasasti ini khususnya memuat penyerangan Salmaneser di bagian barat Mesopotamia dan Syria, bertempur dahsyat dengan negara-negara Beth Eden (Bit Adini) dan Karkemis. Di bagian akhir monolith ini tercantum riwayat "Pertempuran Qarqar", di mana gabungan dua belas raja bertempur melawan Salmaneser di kota Karkar, Siria. Pasukan gabungan ini dipimpin oleh Irhuleni raja Hamat dan Hadadezer raja Damaskus, termasuk juga tentara berjumlah besar[1] pimpinan raja Ahab dari Israel. Prasasti ini juga pertama kalinya memuat kisah orang Arab dalam sejarah dunia, menyertakan satu pasukan onta yang dipimpin oleh raja Gindibu.

Pemerian sunting

Ashurnasirpal II
Shalmaneser III
Transkrip tulisan pertama kali dipublikasikan oleh George Smith

Prasasti (stela) melukiskan raja Salmaneser III terbuat dari limestone dengan bagian atasnya bulat. Tingginya 221 cm, lebarnya 87 cm, dan dalamnya 23 cm.[2]

Kontroversi dan perdebatan sunting

Terdapat sejumlah dugaan kesalahan penulisan dalam prasasti ini, terutama berkisar dari Pertempuran Qarqar. Misalnya, di sana tertulis sebuah kota Gu-a-a, yang oleh beberapa pakar dianggap kota Quwê (Que). Namun, H. Tadmor yakin ini merupakan kesalahan tulis, yaitu Gu-a-a seharusnya Gu-bal-a-a, yang adalah kota Byblos. Lebih masuk akal jika Salmaneser memerangi Byblos dan bukannya Que, karena secara geografis lebih cocok di mana raja-raja lain berasal dari daerah di selatan dan barat Asyur, yang juga merupakan lokasi kota-negara Byblos, sedangkan Que, terletak di Silisia (Cilicia).

Juga diperdebatkan ejaan istilah musri, yang dalam bahasa Akkadia berarti "berbaris". Tadmor mengatakan bahwa orang Musri telah dikalahkan oleh Asyur pada abad ke-11 SM, sehingga Musri di sini lebih tepat berarti "Mesir", tetapi sejumlah pakar tidak setuju dengan penafsiran ini.

Kesalahan teks lain adalah Kerajaan Asyur memerangi "dua belas raja". Di dalam prasasti itu tampaknya hanya terdaftar sebelas orang raja. Sejumlah pakar mencoba menjelaskan bahwa sesungguhnya ada raja ke-12 yang tersembunyi dalam istilah "Ba'sa orang dari Bit-Ruhubi, orang Amon". Seorang pakar mengusulkan pemisahan "Bit-Ruhubi" Beth-Rehob, sebuah negara di selatan Siria dan "Amon", sebuah negara di sisi timur sungai Yordan (Trans-Jordan). Namun istilah "dua belas raja" juga umum dipakai untuk menyebut "pasukan gabungan", sehingga mungkin saja pembuat prasasti itu menggunakan istilah itu sebagai kiasan, bukannya salah hitung.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Huffmon, Herbert B. "Jezebel - the 'Corrosive' Queen" in Joyce Rilett Wood, John E. Harvey, Mark Leuchter, eds. From Babel to Babylon: Essays on Biblical History And Literature in Honor of Brian Peckham, T&T Clark, 2006, ISBN 978-0-567-02892-1 p. 276 http://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=1Lvh29qOHHoC&oi=fnd&pg=PA273&dq=%22kurkh+monolith%22&ots=bjmQrTflBj&sig=k-0DuKWDrGxYo06Jcdk5mhZG1v0#PPA276,M1
  2. ^ British Museum. The Kurkh Stela: Shalmaneser III Accessed July 5, 2014