Pleurodira
Rentang fosil: Jura akhir–kini 163–kini jtyl
Penyu berleher panjang timur
Chelodina longicollis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Subordo:
Pleurodira

Cope, 1865[1]
Sinonim[5]
  • Pleuroderes - Duméril and Bibron 1834:354[2]
  • Pleurodera - Lichtenstein 1856:2[3]
  • Pleurodera - Cope 1864:181[4]
  • Pleurodira - Cope 1865:186[1]

Pleurodira adalah salah satu dari dua subordo Testudinata (kura-kura) yang anggotanya masih tersisa, yang lainnya adalah Cryptodira. Pembagian antara dua subordo ini mewakili perbedaan evolusi yang sangat mendalam antara dua jenis kura-kura yang sangat berbeda. Perbedaan fisik di antara mereka tetap saja signifikan, meskipun hanya sebatas perbedaan dalam anatomi tubuh dan sebagian besar organ internal, dan implikasi zoogeografisnya sangat besar. Pleurodira dikenal lebih umum sebagai kura-kura leher ular atau leher panjang atau leher sisi dan nama Pleurodira secara harfiah diterjemahkan menjadi "leher sisi", sedangkan Cryptodira secara harfiah berarti kura-kura leher tersembunyi.[6] Kura-kura Pleurodira saat ini hanya terbatas pada habitat air tawar di Belahan Bumi Selatan, sebagian besar di wilayah Australia, Amerika Selatan, dan Afrika. Di dalam subordo Pleurodira, terdapat dua famili yang masih hidup hingga saat ini, yaitu Chelidae, yang juga dikenal sebagai kura-kura leher panjang Austro-Amerika Selatan, dan Pelomedusidae, juga dikenal sebagai kura-kura leher panjang Afro-Amerika Selatan.[6] Namun sebelumnya, kura-kura Pleurodira adalah kelompok hewan yang tersebar sangat luas pada periode Kapur dan Senozoikum, dan bahkan mereka dapat ditemukan pada catatan fosil dari lingkungan perairan di seluruh dunia.[7][8]

Definisi dan deskripsi sunting

Pleurodira dapat dikenali dengan cara kura-kura dari subordo ini menyembunyikan kepala mereka untuk melindungi diri. Pleurodira menekuk lehernya secara horizontal ke samping, ke ruang di bagian depan dari salah satu kaki depannya. Lapisan atas tempurung yang lebih maju membantu kura-kura Pleurodira dalam melindungi lehernya, meskipun bagian bawah tetap tidak terlindungi pada saat penarikan leher tersebut. Metode melipat leher ke satu sisi tersebut menjadi asal dari penamaan Pleurodira ("leher sisi"). Metode ini berbeda dengan metode yang digunakan oleh kura-kura Cryptodira, yang melipat kepala dan lehernya di antara kaki depannya, ke dalam cangkang secara vertikal.

Berbagai metode menekuk leher memerlukan anatomi tulang leher (vertebra serviks) yang sangat berbeda. Semua kura-kura yang masih hidup yang telah dipelajari sejauh ini memiliki delapan tulang leher.[9] Pada hewan Pleurodira, vertebra ini sempit pada bagian materi kelabu (substansi grissea) dan badan tulang dengan titik tengah cembung dua sisi (sentra bikonveks) pada satu atau lebih tulang leher.[9] Titik ini bertindak sebagai sambungan ganda, yang memungkinkan gerakan ke samping dengan sudut yang besar dan menyediakan sarana untuk melipat leher ke dalam bidang lateral. Sebaliknya, di Cryptodira, tulang lehernya lebar dan rata. Sentra bikonveks di beberapa tulang leher hewan Cryptodira memungkinkan leher untuk dilipat ke dalam secara vertikal.[9]

Kura-kura Pleurodira juga berbeda dengan kura-kura Cryptodira dalam lekukan pada tengkorak mereka. Emigrasi (lekukan pada ujung) tengkorak hewan-hewan ini memberikan ruang dan penjangkaran untuk otot-otot rahang. Titik-titik pertemuan dan posisi emarginasi berhubungan dengan berbagai jenis tulang tengkorak yang berbeda.

Perbedaan lainnya adalah pada susunan tulang cangkang dan sisik yang menutupi mereka. Kura-kura Pleurodira memiliki 13 skat (sisik) pada bagian plastron (dada) cangkang, sedangkan kura-kura Cryptodira hanya memiliki 12 skat. Skat ekstra tersebut disebut intergular dan berada di bagian depan plastron di antara skat gular. Penyu Pelomedusid juga memiliki mesoplastron, yang lebih membedakan kelompok ini dari Cryptodira.

Taksonomi sunting

[10]

Referensi sunting

  1. ^ a b Cope, Edward D. 1865. Third contribution to the herpetology of tropical America. Proceedings of the Academy of Natural Sciences of Philadelphia 17:185–198.
  2. ^ Duméril, André Marie Constant and Bibron, Gabriel. 1834. Erpétologie Générale ou Histoire Naturelle Complète des Reptiles. Tome Premier. Paris: Roret, 439 pp.
  3. ^ Lichtenstein, Heinrich. 1856. Nomenclator reptilium et amphibiorum Musei Zoologici Berolinensis. Namenverzeichniss der in der zoologischen Sammlung der Königlichen Universität zu Berlin ausgestellten Arten von Reptilien und Amphibien nach ihren Ordnungen, Familien und Gattungen. Berlin: Königlichen Akademie der Wissenschaften, 48 pp.
  4. ^ Cope, Edward D. 1864. On the limits and relations of the Raniformes. Proceedings of the Academy of Natural Sciences of Philadelphia 16:181–183.
  5. ^ Turtle Taxonomy Working Group [van Dijk , P.P., Iverson, J.B., Shaffer, H.B., Bour, R., and Rhodin, A.G.J.]. 2012. Turtles of the world, 2012 update: annotated checklist of taxonomy, synonymy, distribution, and conservation status. Chelonian Research Monographs No. 5, pp. 000.243–000.328, doi:10.3854/crm.5.000.checklist.v5.2012, [1].
  6. ^ a b Pritchard, P. C. H. and Trebbau, P. 1984. Turtles of Venezuela. SSAR Contributions to Herpetology No. 2. 403pp.
  7. ^ Gaffney, E. S., Tong, H. & Meylan, P. A. 2006. Evolution of the side-necked turtles: the families Bothremydidae, Euraxemydidae, and Araripemydidae. Bulletin of the American Museum of Natural History 300, 1-700.
  8. ^ Adán Pérez-García, A new turtle confirms the presence of Bothremydidae (Pleurodira) in the Cenozoic of Europe and expands the biostratigraphic range of Foxemydina, The Science of Nature August 2016, 103:50 First online: 04 June 2016
  9. ^ a b c Romer, A.S. 1956. Osteology of the Reptiles. Krieger Publishing Group. Florida. 772 pp
  10. ^ "The Paleobiology Database". Paleodb.org. Diakses tanggal 2012-09-24.