Pilates adalah salah satu metode olahraga untuk melatih fisik yang berfokus pada rehabilitasi dan penguatan tubuh. Prinsip pilates adalah menyatukan pemahaman antara jiwa dan raga sehingga saling bekerja sama membantu menyegarkan tubuh dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Untuk melatih harmonisasi tubuh dan pikiran, pilates melibatkan teknik teraturnya pernapasan, latihan keseimbangan, latihan mengontrol gerakan dan kekuatan otot, membentuk postur tubuh, dan melatih pemusatan konsentrasi.[1] Pilates tidak termasuk deretan latihan kardio. Intensitas gerakannya cenderung memiliki kecepatan sedang tanpa membutuhkan aktivitas yang tinggi dan berat untuk mencapai hasil ideal dari aktivitas pilates ini. Olahraga pilates tidak disarankan untuk penderita tekanan darah tidak stabil, memiliki risiko pembekuan darah, mengalami osteoporosis parah, dan terindikasi Herniated disc atau gangguan saraf terjepit.[2]

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal sebaiknya pilates dilakukan minimal satu minggu tiga kali dengan durasi waktu maksimal satu jam setiap satu kali latihan. Gerakan-gerakan pilates tidak terlalu berbeda dengan yoga. Bedanya yoga terletak pada teknik pengambilan napas. Pengambilan napas pada yoga cenderung menggunakan pernapasan perut dan dada saja. Sedangkan pilates tetap menggunakan diafragma, dengan metode pengambilan napas dari hidung dan membuangnya dari mulut. Cara ini sangat efektif membantu proses oksigenasi di dalam darah yang dapat membantu menghilangkan ketegangan pada otot.[3]

Sejarah sunting

Teknik Pilates telah ada selama sekitar 90 tahunan. Joseph Pilates menciptakan sistem latihan ini di Jerman pada awal tahun 1900-an. Karena tubuhnya melemah akibat penyakit kritis yang dideritanya, dia mengembangkan sebuah latihan, ketika usianya baru belasan tahun, untuk memberinya kekuatan yang lebih besar dan bisa menangkis berbagai penyakit lain. Pilates mulai mengembangkan gerakan tarik ulur untuk membina ketahanan, kekuatan, dan kelenturan. Pilates menyadari adanya hubungan antara pikiran dan tubuh jauh sebelum yang lain. Pikiran mengendalikan tubuh beserta seluruh keadaan di dalamnya. Pilates memunculkan filsafat dan metodenya di Amerika pada tahun 1926 dengan membuka sebuah tempat latihan di New York. Para penari balet dengan segera menyambut sistem ini. George Balanchine menjadi salah satu pengikutnya dan menugaskan Pilates untuk menolong para penari balet yang mengalami cedera otot untuk mendapatkan kembali stamina yang hilang.[4]

Manfaat sunting

  • Menguatkan otot inti.
  • Tubuh lebih fleksibel.
  • Meningkatkan postur tubuh.
  • Meringankan sakit.
  • Menurunkan berat badan.
  • Menajamkan fokus.[5]

Rujukan sunting

  1. ^ Maharani, Brigitta (2018-06-09). "Pilates Adalah Senam yang Mirip Yoga, Tapi Beda Manfaatnya". Hello Sehat. Diakses tanggal 2022-02-09. 
  2. ^ Rachman, Aby (2019-05-09). "Pilates 101: Latihan, Manfaat, Risiko". SehatQ. Diakses tanggal 2022-02-09. 
  3. ^ Garwati, Ane; Wijaya, Ika (2010). Goodbye Lemak. Yogyakarta: Great! Publisher. hlm. 76. ISBN 978-602-8696-03-6. 
  4. ^ Losyc, Bob (2007). Kendalikan Stres Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm. 96. ISBN 978-979-22-2569-3. 
  5. ^ Sari, Nisa Mutia (2020-01-17). "7 Manfaat Senam Pilates, Bantu Perbaiki Postur Tubuh". liputan6.com. Diakses tanggal 2022-02-10.