Pertempuran Villers-Bocage

artikel daftar Wikimedia

Pertempuran Villers-Bocage terjadi pada tanggal 13 Juni, satu minggu setelah Pendaratan Normandia, yang memulai usaha pembebasan Sekutu Barat atas Prancis yang diduduki Jerman. Pertempuran tersebut merupakan hasil dari upaya Inggris untuk memperbaiki posisi mereka dengan memanfaatkan celah pertahanan Jerman di sebelah barat kota Caen. Setelah satu hari bertempur di dalam dan sekitar kota kecil Villers-Bocage dan hari kedua mempertahankan posisi di luar kota, pasukan Inggris mundur. Pertempuran ini merupakan salah satu bagian dari Invasi Normandia.

Latar Belakang sunting

Pada 13 Juni 1944, seminggu setelah D-Day, Kompi 2 dari sSSPzAbt 101 dipimpin oleh Michael Wittmann berkekuatan enam Tiger mengambil posisi di hill 213 di atas Villers Bocage. Perintah yang ia terima, hentikan langkah Brigade Lapis Baja 22 dari Divisi Lapis Baja 7 Inggris dari jalan menuju pusat kota.

Inggris saat itu berusaha merebut Caen yang dipertahankan oleh pasukan Jerman. Salah satu taktik yang ditempuh adalah dengan menduduki sebuah dataran tinggi di bagian timur kota kecil Villers Bocage, yang nantinya dengan menguasai bukit tersebut diharapkan dapat mengancam posisi pasukan Jerman dari Divisi Panzer Lehr dan memaksa mereka mundur.

Pertempuran sunting

Pada Tanggal 13 Juni terdapat celah di sebelah barat Divisi "Panzer Lehr" Jerman. Ke dalam titik terobosan inilah Divisi Lapis Baja ke-7 Inggris, Tikus Gurun yang terkenal karena mengalahkan Rommel di Afrika Utara,melakukan terobosan. Barisan Tank dan Infantri bermotor Tikus Gurun ini kini telah berada kurang dari 1 Kilometer di belakang sayap timur "Panzer Lehr".

Namun menjelang siang hari, pasukan Inggris itu dipergoki oleh SS-Untersturmführe Michael Wittmann,komandan sebuah kompi Tank Tiger.Wittmann adalah seorang ace Tank terkemuka di Jerman. Di Front Timur, dia telah menghancurkan tidak kurang dari 119 Tank dan memperoleh medali Knight Cross dengan Oak Leaves yang bergengsi.

Tembakan pertamanya menghentikan barisan Inggris, dan dia menghabiskan sisa hari itu untuk melumpuhkan satu persatu Tank "Cromwell". Pada waktu siang, Wittmann diperkuat oleh Panzer-Panzer Lainnya. Dalam waktu beberapa menit, 25 Tank "Cromwell" dan "Firefly" hancur.

Akibat Pertempuran sunting

Pada akhir hari itu Infanteri dari "Panzer Lehr" dan Divisi Panzer SS ke-2 "Das Reich", yang bergerak maju untuk mentup celah tersebut,memastikan kemenangan Jerman,dan mengusir Tikus Gurun dari Desa tersebut. Boleh dikatakan secara sendirian, Wittmann dan awaknya telah menjegal usaha Inggris untuk menjebak divisi "Panzer Lehr" dan menghancurkan harapan Inggris untuk mengakhiri kebuntuan disekitar kota Caen.

Korban sunting

Sumber yang kontradiktif membuat angka korban sulit ditentukan. Kelompok Brigade Lapis Baja ke-22 menderita sekitar 217 orang tewas, terluka, dan hilang, banyak di antaranya ditawan di Titik 213. Angka ini termasuk lima penembak yang telah ditangkap tetapi kemudian ditembak oleh penjaga mereka, tampaknya karena berusaha melarikan diri, ketika mereka berlindung secara spontan di selokan di bawah tembakan artileri Amerika. Inggris kehilangan dari 23–27 tank, lebih dari setengahnya berada di Titik 213, di mana Skuadron ke-4 CLY kehilangan semua 15 tanknya. Divisi Panzer-Lehr dan Divisi Panzer ke-2 beraksi di tempat lain pada tanggal 13 Juni dan tidak menghitung korban jiwa di Villers-Bocage secara terpisah dari kerugian hari itu. Batalyon Panzer Berat SS ke-101 hanya terlibat di Villers-Bocage dan Taylor memberikan sembilan orang tewas dan sepuluh luka-luka di Kompi 1 dan satu tewas dan tiga luka-luka di Kompi ke-2.

Daftar Pusaka sunting

  • Daglish, Ian (2005). Operation Goodwood. Over the Battlefield. Barnsley: Pen & Sword.
  • Hart, Stephen; Hart, Russell; Hughes, Matthew (2000). The German Soldier in World War II. Staplehurst: Spellmount.
  • Oktorino, Nino. (2013). Neraka di Normandia. Elex Media Komputindo.
  • Zetterling, N. (2019) [2010]. Normandy 1944, German Military Organization, Combat Power and Organizational Effectiveness (2nd rev. Casemate, Oxford ed.). Winnipeg: J. J. Fedorowicz.