Perbudakan di Romawi kuno

Para budak di Romawi memainkan peranan penting dalam masyarakat dan ekonomi Romawi. Selain sebagai pekerja di ladang dan tambang, budak juga melakukan tugas domestik seperti pelayan, atau tugas lainnya, seperti akuntan. Meskipun status pasti budak berubah-ubah sepanjang sejarah Romawi, mereka secara umum dianggap sebagai barang di bawah hukum Romawi dan hanya memiliki sedikit hak. Seiring waktu, budak mulai memperoleh perlindungan hukum, termasuk hak mengajukan keluhan terhadap pemiliknya. Setelah adanya peraturan manimissio, anak dari mantan budak (libertus) berhak memperoleh kewarganegaraan penuh. Ketika Kekaisaran Romawi mengalami kemunduran dan jumlah budak mulai berkurang, pembebasan budak mulai dilarang.

Mosaik Romawi di Dougga, Tunisia (abad ke-2 SM), yang menggambarkan budak Romawi.[1]

Catatan kaki sunting

  1. ^ Mikhail Rostovtzev, The Social and Economic History of the Roman Empire (Tannen, 1963), p. 288.