Perang Kotor (Meksiko)

artikel daftar Wikimedia

Perang Kotor (Spanyol: Guerra Sucia) mengacu pada palagan Meksiko dari Perang Dingin, konflik dalam negeri antara Partai Revolusioner Institusional Meksiko yang dikuasai pemerintah, yang didukung oleh AS, dengan mahasiswa sayap kiri dan kelompok gerilya pada tahun 1960-an dan 1970-an di bawah presidensi Gustavo Díaz Ordaz, Luis Echeverría dan José López Portillo.[6][7] Selama perang, pasukan pemerintah melakukan penghilangan, diperkirakan pada 1.200,[8] penyiksaan sistematis, dan "kemungkinan eksekusi di luar hukum".

Perang Kotor (Meksiko)
Bagian dari Perang Dingin

Tentara Meksiko di jalan-jalan sepanjang pembantaian Tlatelolco tahun 1968.
Tanggal1954 – 2000
(46 tahun)
LokasiMeksiko
Hasil
  • Implementasi dari kebijakan neoliberal.[3]
  • Beberapa aksi kekerasan yang belum tuntas.[4]
  • Kekekalahan politik PRI pada saat pemilihan presiden tahun 2000 atas Partai Aksi Nasional (PAN).
  • Pengelompokan politik sayap kiri dan pembentukan Partai Revolusi Demokratik (PRD).[5]
Pihak terlibat

Grup Politik Sayap Kiri

Meksiko Meksiko

Didukung oleh:

Korban
At least ~1,200

Penyelidikan yudisial terhadap kejahatan negara terhadap gerakan politik digelar hanya sampai masa Vicente Fox (2000-2006), yang membuat Kejaksaan Khusus untuk gerakan Gerakan Politik dan Sosial Masa Lalu (FEMOSPP). Namun, terlepas dari banyaknya fakta yang diketemukan, FEMOSPP belum mampu sampai siapa saja yang bertanggung jawab sebagai aktor utama dan kemudian menghadapi meja pengadilan dari perang kotor.[9]

Peristiwa sunting

Perang itu ditandai oleh reaksi terhadap gerakan aktif mahasiswa pada akhir tahun 1960-an yang berakhir saat pembantaian Tlatelolco pada tahun 1968 yang merupakan unjuk rasa mahasiswa di Mexico City,[10] Sumber resmi menyebutkan 30 sampai 300 siswa tewas, sedangkan sumber mengklaim hingga ribuan siswa tewas, dan pembantaian Corpus Christi, pembantaian demonstran mahasiswa di Mexico City pada tanggal 10 juni 1971.

Ada beberapa kelompok yang tidak terhubung berperang melawan pemerintah selama periode ini. Di antara yang paling penting, Liga Komunis 23 September berada di garis depan paling depan, aktif di beberapa kota di seluruh Meksiko, yang paling banyak berasal dari organisasi mahasiswa Kristen Sosialis dan Marxis . Mereka melakukan konfrontasi dengan pasukan keamanan Meksiko, beberapa penculikan, dan berusaha untuk menculik Margarita López Portillo, adik perempuan dari presiden. Di Guerrero, Partai Miskin melawan pemilik lahan yang terbebas dari hukum dan polisi yang melakukan penindasan di daerah pedesaan, yang dipimpin oleh mantan guru Lucio Cabañas; mereka melakukan penyergapan atas tentara dan pasukan keamanan dan penculikan gubernur terpilih Guerrero.

Legalisasi partai politik darisayap kiri pada tahun 1978 bersamaan dengan amnesti bagi para tahanan politik dan gerilyawan besar yang menyebabkan berakhirnya perlawanan para militan melawan pemerintah. Namun, kelompok-kelompok tertentu terus berjuang, dan Komisi Hak Asasi Manusia Nasional menyatakan perlawanan berlanjut ke tahun 1982.[10]

Pada bulan juni 2002, sebuah laporan yang dipersiapkan untuk Vicente Fox, presiden pertama yang bukan dari Partai Revolusioner Institusional (PRI) selama 70 tahun, secara rinci menerangkan tindakan pemerintah dari tahun 1964 sampai tahun 1982. Menurut BBC News, Laporan tersebut menyatakan tentara Meksiko telah "menculik, menyiksa, dan membunuh ratusan pemberontak" dalam periode tersebut dan menyatakan Meksiko sebagai negara genosida. Jaksa Khusus Meksiko mengklaim laporan itu terlalu bias dan gagal secara detail menyebutkan kejahatan yang dilakukan oleh pemberontak, termasuk penculikan, perampokan bank, dan pembunuhan.[10][11] Namun, ada konsensus umum bahwa tindakan pemerintah itu tercela. Bukannya memastikan keamanan warga sipil yang tidak bersalah, malah menjadikan mereka korban dan membunuh mereka.[12][13][14][15][16][17]

Kelompok gerilya sunting

Tahun 1960 menandai awal dari satu dekade teror di wilayah Guerrero ketika negara perlahan-lahan mulai mengunakan kekerasan kepada warga dan petani yang tidak pernah terjadi sebelumnya.[18] Negara melakukan tindakan represif terhadap Guerrero untuk menjaga berbagai agenda reformasi politik gerakan yang berbeda, karena orang-orang lokal mulai merasakan kegelisahan dengan cara pemerintah menggunakan kekuasaannya dan campur tangan pemerintah atas hak-hak rakyat Guerero. Ketika rakyat mulai tumbuh keinginan untuk memprotes sikap pemerintah pada tahun 1960-an, PRI terus meningkatkan taktik terornya di wilayah tersebut. Sementara berbagai macam usaha dilakukan agar rakyat tetap di bawah kendali mereka, perlakuan teror yang didapatkan mendorong para gerilyawan untuk mempertimbangkan mengangkat senjata melawan PRI. Meningkatnya kelompok gerilya pada tahun 1960-an dan 1970-an memberikan sebuah alasan bagi negara untuk menambah persedian persejataan mereka untuk menekan kegiatan bersenjata para gerilyawan. Tentara akan menjadi semakin keji karena taktik mereka dalam menindas pemberontakan di daerah pedesaan Meksiko, di mana salah satu prakteknya seperti penerbangan kematian yaitu pembunuhan dengan cara dilemparkan dari atas pesawat atau helikopter.[19] Periode kekerasan di negara bagian Guerrero menyebabkan banyak organisasi melakukan gerilya. Salah satu kelompoknya adalah Partai Miskin (PDLP), yang dipengaruhi oleh Marxisme dan tokoh seperti Che Guevara.[20] Kelompok ini cenderung lebih terfokus pada daerah-daerah pedesaan seperti Guerrero, di mana mereka pasti akan mendapatkan dukungan dari para petani di sana. Tindakan PDLP terhadap orang kaya menjadi lebih ganas seperti Pembantaian Atoyac 1967, di mana pimpinannya seperti Lucio Cabanas mencoba untuk menggunakan kemarahan petani untuk mewujudkan sebuah revolusi.[21] Sekitar tahun 1960-an dan 1970-an, PDLP melakukan tindakan kekerasan hingga hampir diseluruh negara bagian seperti penculikan terhadap Ruben Figueroa yang merupakan seorang anggota PRI yang terkemuka.[22] Sementara tindakan ini menginspirasi orang-orang yang tertindas oleh pemerintah, yang juga menandai kemunduran dari organisasi ketika pemerintah mulai lebih fokus pada kelompok gerilyawan. Pada akhirnya tentara menemukan dan membunuh Cabanas pada 2 desember 1974 dalam upaya yang menyebabkan gerakan-nya berantakan.[23] Guru sekolah lainnya juga berubah menjadi revolusioner, Genaro Vazquez, yang mendirikan Revolusioner Nasional Civic Association (ACNR) sebagai respon terhadap tindakan pemerintah di Guerrero. Kedua pemimpin dan gerakan mereka muncul sebagai fase perlawanan bersenjata dan sosial melawan pemerintahan yang korup, yang akan terus berlanjut lama hingga kematian para pemimpinnya.[24]

Penyiksaan sunting

Penyiksaan adalah salah satu dari banyak alat yang digunakan oleh PRI untuk menjalankan negara dalam upayanya untuk menghadapi berbagai kelompok gerilya dan pembangkang politik. Sementara penyiksaan adalah praktek ilegal di banyak negara, para rezim otoriter yang bermunculan saat Perang Dingin menggunakanya dengan sangat efektif. Negara bagian Meksiko menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan informasi dari pemberontak dan gerilyawan yang ditangkap tentang serangan dan rencana mereka. Penyiksaan ini dilakukan di sejumlah pusat-pusat penahanan rahasia, sebelum para gerilyawan dikirim ke penjara sehingga negara mampu merahasiakannya dari sumber-sumber luar.[25] Biasanya para tahanan akan disiksa di daerah ini, yang biasanya para tahanan perempuan yang akan disiksa secara seksual oleh penjaga mereka. Hal ini, dikombinasikan dengan berbagai bentuk penyiksaan lainnya mulai dari psikologis dan fisik berdasarkan gender mereka yang menyebabkan beberapa orang percaya bahwa negara melakukan kekerasan terhadap gender ini untuk mencoba dan mencegah para wanita untuk melanggar rezim secara norma sosial dan politik.[26] Praktek penahanan dan penyiksaan tahanan politik menjadi lebih sistematis setelah pemberontakan mahasiswa pada tahun 1968, karena pemerintah beranggapan bahwa perlakuan 'kasar' diperlukan untuk menangani kerusuhan.[27] Tahap kekerasan dan represi atas represi yang berbeda cara pandang itu mirip dengan rezim pemerintahan Kerucut Selatan pemerintah, di Argentina.

Buntut sunting

Sementara Perang Kotor Meksiko telah berakhir untuk beberapa tahun, tidak banyak yang diketahui tentang sejauh mana jumlah korban perang sebenarnya, karena sulit diketahui kejelasannya.[28] Permasalahan utamanya adalah tidak ada komisi kebenaran dalam skala besar yang membawa keadilan kepada pelaku dan penyelesaian untuk keluarga korban, Meksiko tidak pernah memiliki "momen Pinochet" dalam hal perang.[29] Masalah lainnya adalah kurangnya respon yang di bangun dari laporan pada tahun 2006 oleh Carillo Prieto, yang berhasil mendokumentasikan beberapa kekejaman yang ditimbulkan oleh rezim PRI. Meskipun bukti-bukti ini dari berbagai kejahatan yang melanggar hak asasi manusia ada, mantan presiden Echeverria dan beberapa pejabat PRI yang memiliki kaitan dengan kasus ini dibebaskan dari segala tuduhan.[29]

Lihat juga sunting

  • Timeline dari tahun 1960-an tandingan
  • krisis Amerika Tengah
  • Operasi Condor
  • Mario Arturo Acosta Chaparro
  • Rosario Ybarra
  • Miguel Nazar Haro
  • Daftar perang yang melibatkan Meksiko
  • Arturo Durazo Moreno

Referensi sunting

  1. ^ http://www.jornada.unam.mx/2008/07/07/index.php?section=politica&article=014n1pol
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-18. Diakses tanggal 2018-07-21. 
  3. ^ http://www.ejournal.unam.mx/rca/191/RCA19105.pdf
  4. ^ http://www.jornada.unam.mx/2005/10/02/mas-jesus.html
  5. ^ http://www.ipsnoticias.net/2000/07/elecciones-mexico-fox-gana-la-presidencia/
  6. ^ Reuters Editorial (2007-04-05). "Rights group urges Mexico to resolve "dirty war"". Reuters. Diakses tanggal 2016-10-29. 
  7. ^ Michael Evans. "The Dawn of Mexico's Dirty War". Gwu.edu. Diakses tanggal 2016-10-29. 
  8. ^ Reuters Editorial (2008-07-08). "Mexico looks for 'dirty war' graves on army base". Reuters. Diakses tanggal 2016-10-29. 
  9. ^ http://catarina.udlap.mx/u_dl_a/tales/documentos/lri/garcia_r_d/capitulo2.pdf
  10. ^ a b c "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-03-08. Diakses tanggal 2013-03-07. 
  11. ^ "Americas | Mexico 'dirty war' crimes alleged". BBC News. 2006-02-27. Diakses tanggal 2016-10-29. 
  12. ^ Jornada, La. "Sedena extendió acciones de la guerra sucia contra campesinos inocentes - La Jornada". Diakses tanggal 17 August 2016. 
  13. ^ "Desaparecidos. 'Guerra sucia' deja 480 víctimas". Eluniversal.com.mx. Diakses tanggal 17 August 2016. 
  14. ^ "Padre de uno de los 43 admite que su hijo fue militar, pero "desertó" - Proceso". Procesco.com. 23 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-26. Diakses tanggal 17 August 2016. 
  15. ^ "EPN ha provocado una cacería brutal de inocentes por medio de escuadrones de la muerte: expertos". Revoluciontrespuntocero.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016. Diakses tanggal 17 August 2016. 
  16. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-02. Diakses tanggal 2015-09-29. 
  17. ^ "Urgente, una ley general de desaparición forzada". Animalpolitico.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-21. Diakses tanggal 17 August 2016. 
  18. ^ Calderon, Fernando Herrera; Cedillo, Adela (2012). Challenging Authoritarianism in Mexico: Revolutionary Struggles and the Dirty War, 1964-1982. New York: Routledge. hlm. 46. ISBN 978-0-415-88904-9. 
  19. ^ Garcia, Jorge M. (November 2016). "Reconstructing the Collective Memory of Mexico's Dirty War". Latin American Perspectives. 43 (6): 129 – via Discover @ Georgia Southern. 
  20. ^ Avina, Alexander (2014). Specters of Revolution: Peasant Guerrillas in the Cold War Mexican Countryside. New York: Oxford University Press. hlm. 138–139. ISBN 978-0-19-993659-5. 
  21. ^ Avina, Alexander (2014). Specters of Revolution: Peasant Guerrillas in the Cold War Mexican Countryside. New York: Oxford University Press. hlm. 141. ISBN 978-0-19-993659-5. 
  22. ^ Avina, Alexander (2014). Specters of Revolution: Peasant Guerrillas in the Cold War Mexican Countryside. New York: Oxford University Press. hlm. 158. ISBN 978-0-19-993659-5. 
  23. ^ Avina, Alexander (2014). Specters of Revolution: Peasant Guerrillas in the Cold War Mexican Countryside. New York: Oxford University Press. hlm. 160. ISBN 978-0-19-993659-5. 
  24. ^ Calderon, Fernando Herrera; Cedillo, Adela (2012). Challenging Authoritarianism in Mexico: Revolutionary Struggles and the Dirty War, 1964-1982. New York: Routledge. hlm. 42. ISBN 978-0-415-88904-9. 
  25. ^ Garcia, Jorge M. (November 2016). "Reconstructing the Collective Memory of Mexico's Dirty War". Latin American Perspectives. 43 (6): 131 – via Discover @ Georgia Southern. 
  26. ^ MacManus, Vivianna B. (March 2015). "We are not Victims, we are Protagonists of this History". International Feminist Journal of Politics. 17 (1): 52 – via Discover @ Georgia Southern. [pranala nonaktif permanen]
  27. ^ McCormick, Gladys (January 2017). "The Last Door: Political Prisoners and the Use of Torture in Mexico's Dirty War". Americas. 74 (1): 60 – via Humanities Full Text, EBSCOhost. 
  28. ^ McCormick, Gladys (January 2017). "The Last Door: Political Prisoners and the Use of Torture in Mexico's Dirty War". Americas. 74 (1): 61 – via Humanities Full Text, EBSCOhost. 
  29. ^ a b Calderon, Fernando Herrera; Cedillo, Adela (2012). Challenging Authoritarianism in Mexico: Revolutionary Struggles and the Dirty War, 1964-1982. New York: Routledge. hlm. 207. ISBN 978-0-415-88904-9.