Perang Kod

artikel daftar Wikimedia

Perang Kod, disebut juga Perang Kod Islandia (Islandia: Þorskastríðin, "perang kod"; atau Landhelgisstríðin, "perang perebutan perairan"[2]), adalah serangkaian konfrontasi yang terjadi tahun 1950-an dan 1970-an antara Britania Raya dan Islandia soal hak menangkap ikan di Atlantik Utara. Konflik ini berakhir tahun 1976 setelah Britania raya mengakui zona perikanan eksklusif Islandia sejauh 200 mil laut.

Perang Kod Pertama
Bagian dari Perang Kod
"Coventry City" and ICGV "Albert" off the Westfjords
Coventry City dan ICGV Albert di lepas pantai Westfjords
Tanggal1 September – 12 November 1958
LokasiPerairan di sekitar Islandia
Hasil Perjanjian antara Britania Raya dan Islandia; Britania mengakui aneksasi Islandia, sedangkan Islandia sepakat membawa permasalahan klaim lainnya ke Mahkamah Internasional Den Haag
Perubahan
wilayah
Islandia memperluas wilayah perairannya sampai 12 mil laut
Pihak terlibat
 Islandia  Britania Raya
Tokoh dan pemimpin
Kekuatan
 Angkatan Laut Islandia
  • 2 kapal patroli besara
  • 6 kapal patroli kecil
 Angkatan Laut Britania Raya
Korban
Tidak ada
a 3 pada Februari 1960.

Latar belakang sunting

 
Perluasan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Islandia.
  Islandia
  perairan dalam
  perluasan 4 nmi
  perluasan 12 nmi (batas wilayah perairan saat ini)
  perluasan 50 nmi
  perluasan 200 nmi (batas ZEE saat ini)
 
Hak wilayah laut baru diakui secara internasional pada tahun 1982.

Penduduk Islandia pada waktu itu hampir seluruhnya bergantung pada perikanan sebagai sumber pendapatan.[3]

Seiring meningkatnya kecanggihan penangkapan ikan berkat mesin uap pada akhir abad ke-19, pemilik kapal dan kapten dipaksa oleh atasannya untuk mengeksploitasi perairan baru. Tangkapan besar di perairan Islandia berarti pelayaran melintasi Atlantik Utara akan semakin rutin dilakukan. Pada tahun 1893, pemerintah Denmark, saat itu penguasa Islandia dan Kepulauan Faroe, mengklaim wilayah tangkapan ikan 50 nmi (93 km) di sekitar pesisirnya. Pemilik kapal penangkap ikan Britania Raya menolak klaim ini dan terus mengirimkan kapal ke perairan Islandia. Kapal senjata Denmark yang berpatroli di sana mengawal kapal-kapal penangkap ikan ilegal ke pelabuhan Islandia, menjatuhkan denda, dan menyita hasil tangkapan mereka.

Pemerintah Britania Raya tidak mengakui klaim ini dengan alasan bahwa negara-negara lain di sekitar Laut Utara akan membuat klaim yang sama sehingga mengancam industri perikanan Britania Raya.

Pada tahun 1896, Britania Raya membuat perjanjian dengan Denmark yang mengizinkan kapal Britania Raya berlabuh di pelabuhan manapun di Islandia asalkan semua peralatan dan jaringnya disimpan. Sebagai imbalan, kapal Britania tidak diizinkan mencari ikan di sebelah timur garis yang ditarik dari Illunypa sampai Thornodesker Islet.[4]

Pada April 1899, kapal uap penangkap ikan Caspian sedang menangkap ikan di lepas pantai Kepulauan Faroe, lalu sebuah kapal senjata Denmark mencoba menawan Caspian atas tuduhan mencari ikan secara ilegal di dalam batas yang disepakati. Caspian menolak berhenti dan ditembaki. Akhirnya Caspian berhasil ditawan, namun sebelum menaiki kapal Denmark, kapten memerintahkan mualim untuk melarikan diri. Caspian kabur dengan kecepatan penuh. Kapal senjata Denmark terus menembakinya, tetapi kapal penangkap ikan tersebut lolos dan tiba di Grimsby dalam keadaan rusak parah. Kapten Caspian diikat di tiang kapal Denmark. Sidang di Thorshavn menyatakan sang kapten bersalah dengan tuduhan penangkapan ikan ilegal dan upaya penyerangan; ia dipenjara selama 30 hari.

Dengan banyaknya kapal penangkap ikan Britania yang ditawan dan didenda oleh kapal senjata Denmark karena menangkap ikan secara ilegal di dalam batas 13 mil (24,1 km) ini (yang tidak diakui pemerintah Britania), pers Britania mulai mempertanyakan mengapa aksi Denmark terhadap kepentingan Britania dibiarkan terjadi tanpa campur tangan Angkatan Laut Kerajaan. Permasalahan ini tidak terselesaikan, dan sengketa ini berakhir seiring menurunnya aktivitas penangkapan ikan ilegal pada Perang Dunia Pertama.

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ (a) Associated people and organisations for HMS EASTBOURNE ON FISHERY PROTECTION DUTIES (Allocated Title) (accessed 20 Jan 2014);
    (b) Troubled Waters. Cod War, Fishing Disputes, and Britain's Fight for the Freedom of the High Seas, 1948–1964, thesis submitted in partial fulfilment of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy of the University of London by Gudni Thorlacius Jóhannesson (Queen Mary, University of London: 2004), p. 161: "...Barry Anderson, Captain of the Fishery Protection Squadron..." (accessed 20 Jan 2014);
    (c) Tyrone Daily Herald, 2 Sep 1958, p. 1 (OCR text; accessed 20 Jan 2014).
  2. ^ The Icelandic Coast Guard's name in Icelandic directly translates as "Territorial waters Guard".
  3. ^ "Case Study: Iceland Cod War". .american.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-15. Diakses tanggal 16 August 2013. 
  4. ^ "Cod Wars - 1893". www.hullwebs.co.uk. Diakses tanggal 2022-01-15. 

Bacaan lanjutan sunting

  • Ingo Heidbrink: “Deutschlands einzige Kolonie ist das Meer” Die deutsche Hochseefischerei und die Fischereikonflikte des 20. Jahrhunderts. Hamburg (Convent Vlg) 2004.
  • Kurlansky, Mark. Cod: A Biography of the Fish That Changed the World. New York: Walker & Company, 1997 (reprint edition: Penguin, 1998). ISBN 0-8027-1326-2, ISBN 0-14-027501-0.

Pranala luar sunting

Templat:Topik Islandia