Penelopegate adalah sebuah skandal politik yang terkait dengan dugaan pekerjaan fiktif yang diberikan kepada anggota keluarga François Fillon. Skandal ini memanas selama kampanye pemilihan umum Presiden Prancis 2017 setelah Fillon berhasil memenangkan pemilihan calon presiden Les Républicains 2016 dan unggul dalam survei-survei. Skandal Penelopegate merusak elektabilitas Fillon dan beberapa anggota partainya bahkan meminta agar Fillon mencabut pencalonannya. François Fillon menolak mundur dan tetap maju sebagai presiden meskipun harus menghadapi proses hukum terkait dengan skandal ini. Pada akhirnya, ia hanya mencapai posisi ketiga dan gagal melaju ke ronde kedua dalam pemilu pada tanggal 23 April 2017.

François Fillon pada tahun 2016.

Skandal ini dipicu oleh artikel yang diterbitkan oleh koran mingguan Le Canard enchaîné pada tanggal 25 Januari 2017 yang menyatakan bahwa istri Fillon, Penelope Fillon, menerima gaji kotor sebesar 500.000 euro untuk pekerjaannya sebagai asisten parlemen suaminya dari tahun 1998 hingga 2007 dan pada tahun 2012. Koran ini juga membongkar bahwa pada tahun 2012-2013, Penelope dipekerjakan sebagai penasihat sastra di Revue des deux Mondes dan memperoleh gaji kotor sebesar 100.000 euro. Le Canard enchaîné menduga bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan fiktif karena tidak ada tanda-tanda hasil pekerjaan Penelope dan ia sendiri menjaga jarak dari kehidupan politik suaminya. Pada hari yang sama, kejaksaan keuangan nasional memulai prosedur investigasi pendahuluan untuk memeriksa dugaan penggelapan, penyalahgunaan properti publik dan penyembunyian pelanggaran-pelanggaran tersebut. Semenjak 26 Januari, François Fillon berupaya membantah tuduhan bahwa pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan fiktif.

Pada tanggal 1 Februari 2017, Le Canard enchaîné menerbitkan artikel baru yang menyatakan bahwa jumlah gaji kotor yang diterima Penelope pada tahun 1988-1990 dan 2013 ternyata mencapai 813.440 euro. Koran mingguan ini juga membongkar bahwa kedua anak Fillon, Charles dan Marie Fillon, telah menerima gaji kotor sebagai asisten parlemen Fillon saat masih menjabat di Senat sebesar 84.000 euro dari tahun 2005 hingga 2007.

François Fillon pada 17 Februari 2017 bahwa ia akan meneruskan pencalonannya, meskipun hal ini berlawanan dengan pernyataaannya sebelumnya. Ia mengutuk "kudeta institusional" yang dilancarkan terhadapnya oleh kelompok kiri dan pendukungnya. Pengacaranya juga meragukan dasar prosedur dan wewenang kejaksaan keuangan nasional. François Fillon diperiksa pada tanggal 14 Maret 2017. Pemeriksaan kembali dilakukan pada tanggal 16 Maret terhadap baju-baju setelan yang diterima Fillon semenjak tahun 2012 dengan nilai yang mencapai puluhan ribu euro.

Pranala luar sunting