Pascamanusia[1] adalah sebuah konsep yang berasal dari bidang fiksi ilmiah, futurologi, seni rupa kontemporer, dan filsafat untuk menggambarkan seseorang atau entitas yang berada dalam keadaan di luar batas-batas yang dimiliki manusia.[2] Konsep ini bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan, termasuk etika dan keadilan, bahasa dan komunikasi antar spesies, sistem sosial, dan aspirasi intelektual interdisipliner.

Posthumanisme tidak sama dengan transhumanisme (peningkatan bioteknologi manusia) dan berbeda dari definisi sempit pascamanusia sebagai transendensi materialitas tertentu yang diharapkan.[3] Gagasan mengenai pascamanusia muncul baik dalam poshumanisme maupun transhumanisme, tetapi memiliki arti khusus dalam kedua pandangan tersebut. Pada tahun 2017, Penn State University Press bekerja sama dengan Stefan Lorenz Sorgner dan James Hughes mendirikan Journal of Posthuman Studies,[4] ketika semua aspek dari konsep "pascamanusia" dapat dianalisis.[5]

Tuhan pascamanusia sunting

Pembahasan mengenai entitas pascamanusia juga memunculkan gagasan tentang "Tuhan pascamanusia". Tuhan pascamanusia adalah sebuah gagasan bahwa pascamanusia, yang tidak lagi terbatas pada parameter sifat manusia, mungkin tumbuh secara fisik dan mental begitu kuat sehingga tampak seperti Tuhan menurut standar manusia saat ini.[6] Gagasan ini tidak boleh ditafsirkan seperti yang digambarkan dalam beberapa fiksi ilmiah dimana spesies yang cukup maju dapat "naik" ke alam eksistensi yang lebih tinggi. Sebaliknya, gagasan ini hanya menyatakan bahwa beberapa makhluk pascamanusia mungkin menjadi sangat cerdas dan canggih secara teknologi. Sehingga perilaku mereka tidak mungkin dapat dipahami oleh manusia modern, semata-mata karena kecerdasan dan imajinasi manusia yang terbatas.[7]

Referensi sunting

  1. ^ "Dunia Pascamanusia". kompas.id. 2021-07-15. Diakses tanggal 2021-12-09. 
  2. ^ "posthumanism". Oxford Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-08. Diakses tanggal 8 November 2017. 
  3. ^ Ferrando, Francesca "The Body" in Post- and Transhumanism: an Introduction. Peter Lang, Frankfurt: 2014.
  4. ^ The term "Posthuman Studies" was coined by Francesca Ferrando in her article "Towards a Posthumanist Methodology. A Statement" Diarsipkan 2019-11-26 di Wayback Machine. (2012) which begins by stating: "In the emerging field of Posthuman Studies, extensive debate has been formulated on what is Posthumanism" (p. 9). In: Frame, Journal For Literary Studies, Issue "Narrating Posthumanism" 25 no.1 (May 2012): 9-18, Utrecht University ISSN 0924-7750. Ferrando serves on the Editorial Board of the "Journal of Posthuman Studies."
  5. ^ "Journal of Posthuman Studies: Philosophy, Technology, Media". 
  6. ^ "Transhumanist FAQ" (PDF). Humanity+. Version 3.0. c. 2016 [Version 1.0 published c. 1998]. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-31. Diakses tanggal 2018-08-13. 
  7. ^ Michael Shermer. Shermer's Last Law, Jan 2002, see also * Oliver Krüger: Virtual Immortality. God, Evolution, and the Singularity in Post- and Transhumanism., Bielefeld: transcript 2021