Pancing tonda merupakan pancing yang diberi umpan buatan dan ujung tali pancingnya dikaitkan pada kapal motor atau perahu.[1] Pancing tonda dikelompokan ke dalam alat tangkap pancing.[1] Pancing tonda atau pancing tarik merupakan alat penangkap ikan yang masih tradisonal.[2] Nelayan yang menggunakan pancing tonda biasanya menangkap ikan agak jauh ke tengah laut.[3] Pancing tonda biasa digunakan pada siang hari karena biasanya umpan yang digunakan adalah umpan tiruan untuk mengelabuhi penglihatan ikan.[4] Pancing tonda dalam pengoperasiannya dibantu dengan menggunakan kapal motor atau perahu.[4] Kapal berfungsi menarik pancing dan membawa hasil tangkapan.[4] Hasil penangkapan pancing tonda biasanya yaitu ikan-ikan pelagis.[1] Pancing tonda terdiri dari beberapa bagian yaitu pelampung, tali utama, pemberat dan mata pancing.[1] Pelampung yang digunakan pancing tonda terutama diwilayah Pelabuhan Ratu berupa drum atau drigen.[1] Penggunaan pelampung biasanya hanya sebatas penggulung apabila pencing tonda selesai atau tidak digunakan.[1] Tali utama yang dipakai para nelayan pada pancing tonda biasanya terbuat dari tali nylon.[1] Pancing tonda dikenal juga dengan sebutan troll line.[5]

Pancing tonda merupakan salah satu alat penangkap ikan

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f g [1][pranala nonaktif permanen] Perikanan Indonesia.com: Perikanan IndonesiaPublikasi: 30 Agustus 2012
  2. ^ Sumbangan Baja.2012.Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah . Penerbit:CV Andi.326
  3. ^ Harry Waluyo dkk.1993.Senjata tradisional daerah Bali. Publisher Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Penelitian Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.33
  4. ^ a b c Burhanuddin.1984.Suku Scombridae: tinjauan mengenai ikan tuna, cakalang, dan tongkol.Publisher: Lembaga Oseanologi Nasional, LIPI.12
  5. ^ Bambang Utoyo.1987.Jurnal Penelitian Perikanan Laut, Volume 41.Publisher:Balai Penelitian Perikanan Laut.12