Oyos Saroso H.N. (lahir 16 Maret 1969) adalah seorang jurnalis Indonesia.

Pendidikan sunting

Pendidikan dasarnya di selesaikan di Purworejo dan Brebes. Pendidikan terakhirnya diselesaikan di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta/UNJ) dan Program Ekstension Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara.

Aktivitas sunting

Selepas kuliah, ia memilih menekuni dunia jurnalistik dengan menjadi wartawan harian Lampung Post (1996-1999), Harian Trans Sumatra (1999-2001), dan Asiamad.com (2001-2002). Pada 2002 hingga sekarang menjadi koresponden The Jakarta Post untuk wilayah Lampung. Bersama aktivis NGO Lampung Oyos pernah merintis media alternatif Tabloid Akar. Sejak akhir 2013 ia merintis portal lokal http://www.teraslampung.com. Ia menjadi editor majalah Sapu Lidi (2001-2007), majalah Satwa Liar (terbitan Wildlife Conservation Unit/WCU Lampung (2006-2007), sejumlah buku antikorupsi terbitan Komite Anti Korupsi (KOAK), buku Trotoar (1996, antologi puisi penyair Jabotabek), dan Anggaran Biaya Kapital (Pertamina, 1994). Buku nonsastra yang ditulisnya antara lain Metro Mencari Pemimpin: Pengalaman Pilkada Langsung 2005 (LMC, 2006, bersama Ridwan Saifuddin dan Budisantoso Budiman) dan Tapis: Neverlasting Beauty (diterbitkan PT Gula Putih Mataram/Gulaku (2007).

Karya-karya sunting

Ia menulis sajak, cerita anak, opini, satire, dan esai sastra yang dimuat di berbagai media massa terbitan Jakarta dan daerah. Sajak-sajaknya terhimpun dalam sejumlah antologi bersama, antara lain Gender (Sanggar Minum Kopi Bali, 1993), Batas Diam Matahari(Sanggar Sarang Matahari, 1996), Dari Bumi Lada (Dewan Kesenian Lampung, 1997), Angkatan 2000 dalam Kesusastraan Indonesia (Grasindo, 2001), Konser Ujung Pulau (Dewan Kesenian Lampung, 2003), Gerimis (dalam lain versi) (Dewam Kesenian Lampung, 2005), dan Perjamuan Senja (Dewan Kesenian Jakarta, 2005).

Dua cerita anak-anak karyanya, Rahasia Sebatang Lidi dan Titik Hitam di Mata Karmin, keduanya diterbitkan Pustaka Utama Grafiti (1996).