Otot sternokleidomastoid

Otot sternokleidomastoid atau sternokleidomastoideus adalah salah satu dari otot leher terbesar dan yang paling dekat dengan kulit. Otot ini berjumlah sepasang, di sisi kiri dan kanan. Gerakan utama dari otot ini adalah rotasi kepala ke sisi yang berlawanan dan fleksi leher. Otot sternokleidomastoid dipersarafi oleh saraf aksesorius.

Sternokleidomastoid
Otot-otot leher, dengan otot sternokleidomastoid yang diarsir.
Otot sternokleidomastoid (otot kiri yang terlihat) dapat diamati dengan jelas saat memutar kepala.
Rincian
Pelafalan(/ˌstɜːrnˌkldəˈmæsˌtɔɪd, -nə-, -d-/[1][2])
OrigoTulang dada hulu dan tulang selangka bagian medial
InsersioProses mastoid dari tulang pelipis (temporal), garis nuchal superior
Arteriarteri oksipital dan arteri tiroid superior
Sarafmotorik: saraf aksesorius tulang belakang
sensorik: pleksus servikalis
propriosepsi: ramus ventral C2 dan C3
AksiUnilateral: rotasi serviks kontralateral, fleksi serviks ipsilateral Bilateral: fleksi serviks, elevasi sternum, dan membantu dalam menghirup napas secara sadar.
Pengidentifikasi
Bahasa LatinMusculus sternocleidomastoideus
TA98A04.2.01.008
TA22156
FMA13407
Daftar istilah anatomi otot

Otot tersebut diberi nama sternokleidomastoid karena memiliki origo di tulang dada (sternum; sterno-) bagian hulu dan tulang selangka (klavikula; cleido-), dan memiliki insersio di tulang pelipis (temporal) pada tengkorak, terutama bagian proses mastoid.

Struktur sunting

Otot sternokleidomastoid memiliki origo di dua lokasi: tulang dada hulu (manubium sterni) dan tulang selangka (klavikula). Otot tersebut melintasi sisi samping leher secara diagonal (miring) dan melekatkan bagian insersio pada proses mastoid yang terletak di tulang pelipis (temporal) tengkorak. Otot sternokleidomastoid memiliki struktur yang tebal dan sempit di bagian tengahnya,serta lebih luas dan lebih tipis di kedua ujungnya.

Pangkal sternum terdiri dari sebuah fasikulus bulat, yang bertendon di bagian depan dan berdaging di bagian belakang, serta muncul dari bagian atas depan manubrium sterni. Origo tersebut dapat bergerak secara superior, lateral, dan posterior.

Pangkal klavikula terdiri dari serat otot yang berdaging dan aponeurotik, yang muncul dari permukaan bagian atas depan pada sepertiga bagian tulang selangka dari sisi medialnya, yang kemudian mengarah hampir vertikal ke atas.

Kedua ujung dipisahkan satu sama lain pada origonya dengan jarak berbentuk segitiga (fosa supraklavikula), lalu berangsur-angsur menyatu di bawah bagian tengah leher menjadi otot tunggal yang bundar dan tebal, dan berujung dengan tendon yang kuat pada permukaan lateral dari proses mastoid dari apeks[a] hingga ke batas superiornya, dan juga dengan aponeurosis tipis pada setengah bagian dari ujung lateral garis nuchal superior di tulang kepala belakang (oksipital) .

Persediaan saraf sunting

Otot sternokleidomastoid dipersarafi oleh saraf aksesorius pada sisi yang sama. Otot ini hanya memasok serat motor. Pleksus servikalis memasok sensasi, termasuk propriosepsi, dari rami primer ventral C2 dan C7.

Variasi sunting

Origo klavikula dari otot sternokleidomastoid sangat bervariasi. Dalam kasus tertentu, pangkal klavikula mungkin sesempit pangkal sternum. Dalam kasus lainnya lebarnya mungkin mencapai 75 milimeter (3,0 in).

Ketika origo klavikula sangat lebar, kadang-kadang dibagi menjadi beberapa belahan serat otot, yang dipisahkan oleh jarak yang sempit. Pada kasus yang jarang, batas otot sternokleidomastoid dan otot trapezius yang berdekatan menyentuh satu sama lain, sehingga daerah segitiga posterior hilang.

Otot supraklavikularis muncul dari tulang dada hulu (manubrium) di belakang otot sternokleidomastoid dan lewat di belakang sternocleidomastoid ke permukaan atas dari tulang selangka.

Fungsi sunting

Fungsi otot sternokleidomastoid adalah untuk memutar kepala ke sisi yang berlawanan atau secara miring. Otot ini juga berperan untuk melenturkan leher. Ketika otot sternokleidomastoid dari kedua sisi bekerja bersama, otot tersebut melenturkan (memfleksikan) leher dan memanjangkan kepala. Ketika otot dari satu sisi bertindak sendiri, otot tersebut menyebabkan kepala berputar ke sisi yang berlawanan dan melentur secara lateral ke sisi yang sama (secara ipsilateral).

Otot ini juga bertindak sebagai otot pernapasan tambahan, bersama dengan otot-otot skalen di leher.

Kontraksi sunting

Proses pensinyalan untuk menegangkan atau mengendurkan otot sternokleidomastoid dimulai pada Saraf Kranial XI, yang merupakan saraf aksesorius. Inti sel saraf aksesorius berada di tanduk anterior sumsum tulang belakang (kornu anterior medula spinalis) di sekitar C1-C3, tempat serat neuron motorik yang lebih rendah menandai asalnya. Serat dari inti saraf aksesorius menuju ke atas dan masuk ke tempurung kepala (kranium) melalui foramen magnum. Arteri karotis interna memasok darah ke otot sternokleidomastoid dan trapezius. Setelah sinyal mencapai nukleus saraf aksesori di tanduk anterior medula spinalis, sinyal disampaikan ke sambungan neuromuskular pada serat otot yang terletak di tulang selangka. Asetilkolin (ACH) dilepaskan dari vesikel dan dikirim melalui celah sinaptik ke reseptor pada bola pascasinaptik. ACH menyebabkan potensial istirahat meningkat di atas -55mV, sehingga memulai potensial aksi yang berjalan di sepanjang serat otot. Di sepanjang serat otot terdapat bukaan tubulus T yang memfasilitasi penyebaran potensial aksi ke dalam serat otot. Tubulus T bertemu dengan retikulum sarkoplasma di lokasi tersebut di seluruh serat otot, di lokasi ini retikulum sarkoplasma melepaskan ion kalsium yang menghasilkan pergerakan troponin dan tropomiosin pada filamen tipis. Pergerakan troponin dan tropomiosin adalah kunci dalam memfasilitasi kepala miosin untuk bergerak di sepanjang filamen tipis, menghasilkan kontraksi otot sternokleidomastoid.[3]

Tengara anatomi sunting

 
Otot sternokleidomastoid dengan struktur di sekitarnya (ditunjukkan dengan label), seperti segitiga leher.

Otot sternokleidomastoid berada di dalam fasia profunda leher bersama dengan otot trapezius, yang bersama dengan otot trapezius berbagi pasokan saraf (saraf aksesorius). Karena otot sternokleidomastoid tebal, maka otot tersebut berfungsi sebagai tengara utama leher, karena membagi leher menjadi trigonum servikalis (segitiga leher) anterior dan posterior (masing-masing di depan dan di belakang otot) yang membantu dalam menentukan lokasi dari strukturnya, seperti kelenjar getah bening untuk kepala dan leher.[4]

Banyak struktur penting yang berhubungan dengan sternokleidomastoid, termasuk arteri karotis komunis, saraf aksesorius, dan pleksus brakialis.

Signifikansi klinis sunting

Pemeriksaan otot sternokleidomastoid merupakan bagian dari pemeriksaan saraf kranial. Otot ini dapat dirasakan di sisi samping leher ketika seseorang menggerakkan kepalanya ke sisi yang berlawanan.[4]

Segitiga yang dibentuk oleh tulang selangka, serta pangkal sternum dan klavikula dari otot sternokleidomastoid digunakan sebagai tengara dalam mengidentifikasi lokasi yang benar untuk kateterisasi vena sentral.

Kontraksi otot ini dapat menimbulkan suatu kondisi yang disebut tortikolis atau leher miring, dan kondisi ini dapat memiliki sejumlah penyebab. Tortikolis menyebabkan kepala telihat miring di sisi leher yang mengalaminya. Perawatan dari tortikolis melibatkan latihan fisioterapi untuk meregangkan otot yang terlibat dan memperkuat otot yang berlawanan dari sisi leher yang sakit. Tortikolis bawaan dapat disebabkan atau dihasilkan dari trauma lahir yang menimbulkan daging tumbuh atau tumor yang dapat diraba di dalam otot.

Sejarah sunting

Etimologi sunting

Otot tersebut diberi nama sternokleidomastoid karena memiliki origo di tulang dada (sternum; sterno-) bagian hulu dan tulang selangka (klavikula; cleido-), dan memiliki insersio di tulang pelipis (temporal) pada tengkorak, terutama bagian proses mastoid.

Catatan sunting

  1. ^ Apeks merupakan wilayah petemuan otot sternokleidomastoid dan otot trapezius pada garis nuchal superior di tulang kepala belakang (oksipital).

Referensi sunting

Artikel ini mencakup teks yang termasuk domain publik dari buku Gray's Anatomy edisi ke-20 (1918) halaman 390

  1. ^ "Sternocleidomastoid". Merriam-Webster Dictionary. Diakses tanggal 2016-01-21. 
  2. ^ "Sternocleidomastoid". Oxford Dictionaries UK Dictionary. Oxford University Press. Diakses tanggal 2016-01-21. 
  3. ^ "The Neurologic System, Cranial Nerve XI: The Spinal Accessory Nerve." accessed on 3 October 2016 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK387/
  4. ^ a b Illustrated Anatomy of the Head and Neck, Fehrenbach and Herring, Elsevier, 2012, page 87