Sumaryono (28 Juni 1953 – 20 Maret 2013), yang lebih dikenal dengan nama O'ong Maryono, adalah seorang ahli beladiri dan peneliti pencak silat asal Indonesia.[1]

Pada usia 9 tahun O'ong mulai mempelajari silat Madura, Bawean, dan kuntao di Bondowoso, dan pada tahun 1973 ia pertama kali memenangkan kejuaraan silat se-Kabupaten Bondowoso. Ia kemudian pindah ke Jakarta dan mempelajari ilmu-ilmu beladiri lainnya, seperti karate, judo, aikido, jujutsu, dan taekwondo, selain tetap berlatih pencak silat di perguruan KPS Nusantara. Ia menjadi juara dunia pencak silat di kelas bebas pada Invitasi Internasional ke-1 (1982) dan ke-2 (1984), serta juara pertama kategori yang sama di SEA Games XVI (1987) di Jakarta. Selain itu antara 1982-1985 O'ong juga berkiprah di kejuaraan nasional taekwondo dan menjadi juara di kelas berat.[1]

O'ong kemudian menjadi pelatih silat di berbagai negara, antara lain Brunei Darussalam, Belanda, Filipina, dan Thailand, serta terlibat dalam beberapa film Indonesia bertemakan beladiri seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, dan Jaka Swara. Ia menulis artikel mengenai beragam aspek pencak silat dan seni beladiri pada beberapa media dan jurnal. Tahun 1998, ia menerbitkan buku berjudul Pencak Silat Merentang Waktu, yang terjemahannya dalam bahasa Inggris terbit tahun 2002 dengan judul Pencak Silat in the Indonesian Archipelago. Kedua buku tersebut kerap menjadi rujukan dari para peneliti silat dari dalam dan luar negeri. Ia juga sempat menjabat sebagai humas untuk Federasi Pencak Silat Internasional (PERSILAT).[1]

O'ong Maryono wafat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, akibat kanker. Ia meninggalkan seorang istri, Rosalia Sciortino.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b c d Jawa Pos, Radar Jember (28 April 2013). "Mengenang O'ong Maryono, Pesilat Dunia Yang Santun". hlm. 29/35. Kutip ulang: Info Bondowoso. Diakses tanggal 4 Juli 2015.