Nijō Tameyo

Pendeta dan Penyair Jepang

Nijō Tameyo (二条為世, 12501338), dikenal pula sebagai Fujiwara no Tameyo (藤原為世), adalah seorang pendeta Jepang dan penyair waka di akhir periode Kamakura dan awal periode Nanboku-chō. Nama dharmanya adalah Myōshaku (明釈).

Biografi sunting

Leluhur, kelahiran dan kehidupan awal sunting

Nijō Tameyo lahir pada tahun 1250.[1] Ayahnya adalah Fujiwara no Tameuji,[2] dan ibunya adalah putri dari Asukai Norisada [ja].[3] Ia adalah putra tertua Tameuji,[4] cucu dari Fujiwara no Tameie,[4] serta cicit dari Fujiwara no Teika.[5]

Karier politik sunting

Ia merupakan pendukung keturunan Daikakuji [ja], keturunan Kaisar Kameyama, dalam suatu perselisihan suksesi di akhir periode Kamakura.[2] Pada saat berada di puncak karier politiknya, ia telah menerima Peringkat Senior Kedua (正二位),[6] dan memegang posisi Penasihat Utama Sementara (gon-dainagon).[7]

Kehidupan selanjutnya dan kematian sunting

Ia bergabung dengan ordo Buddha pada tahun 1329,[3] menerima nama dharma Myōshaku.[6] Ia wafat pada 18 September 1338,[8] atau pada hari kelima pada bulan kedelapan Engen 3 berdasarkan perhitungan Pemerintahan Selatan, Ryakuō 1 berdasarkan perhitungan Pemerintahan Utara.[8]

Puisi sunting

Tameyo mempelajari komposisi waka dari ayahnya Tameuji dan kakeknya Tameie, dimana keduanya telah mengumpulkan empat antologi kekaisaran.[4]

Pada tahun 1303,[9] berdasarkan perintah dari Kaisar Go-Uda yang telah mangkat,[9] Tameyo mengkompilasikan Shin Gosen Wakashū.[7] Pada tahun 1320,[7] juga berdasarkan arahan dari Kaisar Go-Uda,[7] ia mengkompilasi Shoku Senzai Wakashū.[9]

Sebagai hasil dari suksesi Kaisar Hanazono, anggota dari rival keturunan Jimyō-in [ja], terhadap tahta kekaisaran pada tahun 1308,[8] ia memiliki perselisihan pahit dengan sepupunya Kyōgoku Tamekane atas kompilasi antologi kekaisaran berikutnya,[7] sebuah perselisihan yang berakhir dengan kekalahannya.[10] Ia kemudian menyerang Tamekane dalam karyanya Enkei Ryōkyō Sochin-jō [ja].[11]

Ia juga dikenal sebagai guru dalam komposisi waka,[1] dan sejumlah muridnya tergabung dalam apa yang disebut sebagai "Empat Maharaja Langit Waka":[1] Jōben (浄弁), Kenkō, Ton'a dan Keiun (慶運).[1]

Ia menciptakan antologi pribadi, Shoku Gen'yō-shū (続現葉集),[8] serta membuat buku teori puitis Waka Teikin (和歌庭訓).[9] Ia juga meninggalkan antologi pribadi, Tameyo-shū.[4]

Sebanyak 177 dari syairnya dimasukkan dalam koleksi kekaisaran dari Shoku Shūi Wakashū.[11]

Ia juga merupakan komposer renga, dan beberapa dari karyanya diantaranya termasuk Tsukuba-shū.[4]

Referensi sunting

Daftar pustaka sunting