Muiska merujuk pada bangsa berbudaya Chibchan yang membentuk Konfederasi Muiska yang dijumpai bangsa Spanyol pada saat menguasai bagian Kolombia tengah tahun 1537. Muiska terdiri dari dua kumpulan yaitu Hunza, whose pemimpinnya adalah Zaque dan Bacatá dengan pemimpinnya Zipa. Kedua konfederasi terletak di dataran tinggi yang saat ini disebut Kundinamarka dan Boyacá (Altiplano Cundiboyacense) di tengah area sisi Timur pegunungan Andean Kolombia.

Zipa dulunya membungkus badannya dengan emas, dan dari atas rakitnya, ia menawarkan harta karun ke dewa Guatavita di tengah danau yang dikeramatkan. Tradisi kuno Muisca ini menjadi legenda El Dorado

Areanya terbentang seluas 46.972 km², (sedikit lebih besar dari Switzerland dengan luasnya 41.285 km²) dari Utara Boyacá ke dataran Sumapaz Páramo dan dari puncak Timur pegunungan ke Lembah Magdalena membatasi wilayah kekuasaan suku Panches dan Pijaos.

Memiliki populasi yang besar selama masa penjajahan Spanyol dengan jumlah yang pasti tidak diketahui. Pengaruh budaya Chibcha sampai ke Amerika Tengah. Dengan bahasanya adalah Chibchan, Muysca dan Mosca yang mengikuti gaya bahasa keluarga Chibchan-Paezan.[1] Kekuatan ekonomi berdaar pada agrikultur, besi tempa dan produksi.

Politik dan organisasi administratif sunting

Konfederasi Muiska

~14501540
 
Zaque memerintah warna kuning
Zipa memerintah warna hijau
wilayah merah independen
StatusKonfederasi
Ibu kotaHunza dan Bacatá
(~1450–1540)
Bahasa yang umum digunakanMuysccubun
Agama
Agama Muiska
Zaque dan zipa 
• ~1450–1470
zaque Hunzahúa
zipa Meicuchuca
• 1470–1490
zaque Saguamanchica
zipa Michuá
• 1490–1537

1490–1514
zaque Quemuenchatocha
zipa Nemequene
• 1514–1537
zipa Tisquesusa
• 1537–1540
1537–1539
zaque Aquiminzaque
zipa Sagipa
Era SejarahPra-Colombia
• Didirikan
~1450
Maret 1537
• Penaklukan Funza (Bacatá)
20 April 1537
• Penaklukan oleh
20 Agustus 1537
• Penghancuran Kuil Matahari
September 1537
6 Agustus 1538
20 Agustus 1538
• Penaklukan Tunja
Kematian Tundama
6 Agustus 1539
Desember 1539
1540
Luas
25.000 km2 (9.700 sq mi)
Populasi
• 
~2,000,000
Didahului oleh
Digantikan oleh
  Periode Herrera
krjKerajaan
Granada Baru
 
Sekarang bagian dariColombia
Cundinamarca
Boyacá
Santander
 
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
 
Bantuan penggunaan templat ini
 
Lokasi wilayah Konfederasi Muiska di Kolombia.

Orang Muiska teroganisir dalam suatu konfederasi(kumpulan resmi) yang merupakan persatuan dari negara kecil, yang tetap menjaga kekuasaannya di dalam suatu badan politk yang lebih besar. Dalam kasus ini idak tepat bila dikatakan Konfederasi bukanlah kerajaan, karena tidak ada kerajaan yang absolut, dan juga bukan penguasa karena tidak mendominasi penduduk atau etnik grup lain. Sesungguhnya Konfederasi Muiska tidak dapat dibandingkan dengan struktur kekuasaan Amerika seperti Penguasa Aztec atau Penguasa Inca. Pentingnya Konfederasi Muiska adalah karena itu yang terbesar dan merupakan konfederasi yang terstruktur di seluruh benua itu.

Setiap suku diatur oleh ketua suku atau disebut cacique. Setiap suku memiliki otonomi dan merupakan sel dari konfederasi. Seluruh suku termasuk kedalam etnik Muiska yang sama, dengan bahasa dan budaya yang sama dan berhubungan melalui perdagangan. Mereka bersatu dalam hal menghadapi musuh bersama dan untuk hal ini, pasukan merupakan tanggungjawab dari Zipa atau Zaque. Pasukan ini dipilih berdasarkan güeches, tradisi perang kuno yang dipuja orang Muiska.

Orang Muiska terorganisir dalam dua konfederasi. Konfederasi sisi selatan di ketuai oleh Zipa, dengan ibu kota di Bacatá (saat ini dikenal sebagai Bogotá). Sisi selatan ini meliputi sebagian besar populasi Muiska dengan kekuatan ekonomi lebih besar. Sisi utara diketuai oleh Zaque, dan ibu kotanya di Hunza, saat ini dikenal sebagai Tunja. Walaupun kedua konfederasi ini memiliki kesamaan politik dan badan dan juga termasuk dalam bangsa yang sama, akan tetapi tetap ada persaingan di antara mereka. Di antara dua konfederasi ini terdapat dua komandan: Bacatá, Hunza, Duitama dan Sogamoso. Komandan disusun oleh badan lokal.[2] Suku-suku ini terbagi atas Capitanías (diketuai oleh seorang Capitan yang terdiri dari dua jenis: Capitania Raya (sybyn) dan Capitania Kecil (uta). Status Capitan diwarisi dari garis lahir.[3]

Konfederasi (Zipa or Zaque)
               --> Para Pendeta (Iraca)
                     --> Kepala Suku (Cacique)
                                  --> Capitanía (Capitan)
                                               --> Sybyn
                                                     --> Uta
  • Wilayah Zipa (terbagi atas 4 distrik):
  1. Distrik Bacatá: Teusaquillo, Tenjo, Subachoque, Facatativá, Tabio, Cota, Chía, Usaquén, Engativá, Suba, Sopó, Usme dan Zipacón.
  2. Distrik Fusagasugá: Fusagasugá, Pasca dan Tibacuy.
  3. Distrik Zipaquirá: Nemocón, Susa, Lenguazaque, Ubaté, Simijaca dan Chocontá.
  4. Distrik Gachetá: Gachetá, Guatavita dan Suesca.

Status hukum di Muiska adalah 'menurut adat', di mana aturan mereka ditentukan oleh kebiasaan yang berlangsung lama dengan persetujuan dari Zipa atau Zaque. Jenis aturan ini cocok dengan sistem konfederasi dan merupakan aturan yang tertata rapi dalam hal administratifnya. Sumber daya tidak dapat dimiliki pribadi seprti hutan, danau, plato, sungai dan hal-hal umum lainnya.

Ekonomi sunting

 
Muiska.

Sebagai organisasi administratif masyarakat Muiska memiliki ekonomi yang kuat pada masa Klasik Amerika. Ketika penjelajah Spanyol datang came into thke wilayah ini, mereka menemukan negara yang kaya yang memacu ambisi mereka untuk menguasainya. Konfederasi Muiska merupakan tambang dari:

  • Batu Emerald: Sampai saat ini Kolombia merupakan penghasil batu emerald di dunia. Batu-batu dari Kolombia yang masuk ke pasar internasional berasal dari wilayah lokasi Konfederasi Muiska.
  • Tembaga.
  • Batubara: Mineral dan vegetal. Saat ini tambang mineral masih berada di posisi teratas, contohnya di Zipaquirá. Kolombia masih merupakan tambang batubara di dunia.[4]
  • Garam: Lokasinya di Nemocón, Zipaquirá dan Tausa.
  • Emas: Emas ini di impor, akan tetapi makin dibutuhkan karena merupakan bahan utama kerajinan Muiska. Banyak kerajinan terbuat dari dan adanya tradisi Zipa yang menawarkan emas ke dewi Guatavita dalam legenda El Dorado.

Pasar merupakan area penting dan merupakan arena barter. Di arena barter ini, terjadi pertukaran kebutuhan primer sampai ke kebutuhan tertier. Persediaan yang melimpah dari garam, emerald dan batubara membuat mineral-mineral ini sebagai alat tukar. Sebagai negara agraris, mereka memiliki sistem irigasi yang komplet. Aktivitas ekonomi yang lain adalah menenun. Sehingga Paul Bahn mengatakan "Masyarakat Andean menguasai segala metode menenun tektil dan dekorasi yang terkenal, dan produknya adalah yang terbaik di dunia".[5]

Bahasa sunting

Bahasa Chibcha, muysca, mosca atau muska kubun masuk ke rumpun lingustik dari Chibchan-Paezano[6] atau Macro-Chibcha yang meliputi area di Amerika Tengah dan Amerika Utara. Budaya Tayrona dan U'wa, berhubungan juga dengan budaya Muiska, dengan bahasa yang sama sehingga membantu perkembangan pasar barter. Banyak kata-kata Chibcha menjadi bahasa Spanyol Kolombia:

  • Geografi: Nama area dipertahankan. Dalam banyak hal Penjajah Spanyol menamakan area penjajahannya dengan kombinasi bahasa Chibcha dan Spanyol. Seperti Santafé de Bogotá". Banyak tempat di Boyacá dan departemen Cundinamarca menggunakan nama Chibcha: Bacatá yang menjadi "Bogotá", Sogamoso, Zipaquirá dan banyak lainnya.
  • Nama asli: Buah seperti curuba dan uchuva.
  • Relasi: Anak termuda dipanggil "Cuba", "china" untuk anak perempuan, muysca untuk "orang".

Budaya sunting

 
Reruntuhan peribadatan kuno Muysca di Villa de Leyva, tempat "El Infiernito" (Neraka Mini)

Masayarakat Muiska adalah masyarakat agraris dan pengrajin keramik yang tergabung di Andes utara dari Amerika Selatan. Organisasi politik menunjukkan adanya budaya yang rapi dengan budaya disiplin. Kontribusi budaya Muiska ke identitas Kolombia dan hal ini harus dipahami untuk memahami budaya Kolombia saat ini.

Olahraga sunting

Seperti di banyak tempat budaya Muiska menyukai olahraga. Terdapat permainan turmequé (olahraga Tejo|tejo). Juga turnamen gulat di mana pemenangnya menerima selimut katun berkualitas dari kepala dan berhak menjadi(Güeches|güeche) (pahlawan).

Agama sunting

Pendeta dididik sejak kecil dan bertanggungjawab untuk mengetuai upacara agama. Selain pendeta dilarang memasuki kuil. Agama Muiska mengenal kurban manusia, tapi mungkin saja saat penjajah Spanyol datang budaya ini tidak ada lagi karena tidak ada saksi adat ini. Cerita mengenai kurban manusia dibawa dari cerita mulut ke mulut dari orang Muiska sendiri. Seperti cerita mengenai di mana setiap keluarga harus menyerahkan seorang anak ke pendeta. Anak ini akan dirawat sampai berumur 15 tahun, dibesarkan sebagai orang yang suci dan kemudian diserahkan ke Sue, dewa Matahari. Ini merupakan kehormatan bagi keluarga dan kurban itu sendiri. Disamping aktivitas agama, pendeta juga berkontribusi dalam kehidupan penduduk, seperti memberi nasihat soal pertanian dan perang.

Kalender Matahari sunting

Walaupun mereka tidak memiliki kalender yang tepat, penduduk Muiska tahu dengan tepat Solstice (21 Juni). Hari di mana terjadi Sue, dewa Matahari. Kuil di Sogamoso, kota suci untuk dewa Matahari dan kursi pendeta Iraca. Nama kota Suamox atau Sugamuxi berarti "Kota Matahari". Lalu Zaque yang datang ke kota suci Sue dan hari itu menjadi hari karnaval bagi seluruh negeri. Kurban diserahkan saat itu dan hanya satu hari dalam setahun di mana orang dapat melihat wajah Zaque, yang diyakini sebagai keturunan dewa Matahari.

Mitologi sunting

Mitologi Muiska terarsip dengan baik, yang didukung beberapa faktor: hal terpenting bagi wilayah Muiska juga menjadi pendudukan Administrasi Kolonial untuk Nuevo Reino de Granada. Karena itu diijinkan keberadaan Kroni India Barat di Bogotá dan mereka memiliki minat pada tradisi dan budaya dari orang yang dijajah.

  • Xué atau Sue (dewa Matahari): Ayah dari Muiska Olympus. Kuilnya di Sogamoso, kota suci Matahari. Dia juga merupakan dewa yang paling mulia, khusunya bagi konfederasi Zaque, yang diyakini turunan dari Sue.
  • Dewi Chía (dewi Bulan): Kuilnya di tempat yang saat ini bernama Chía. Dia dipuja oleh konfederasi Zipa, yang diyakini sebagai putranya.
  • Bochica: Karakter misterius yang bukan sepenuhnya dewa. Seperti banyak figur mitologis dia bisa berupa pahlawan dalam tradisi cerita. Mereka berkata bahwa bumi setiap kali banjir oleh Huitaca, wanita cantik yang jahat atau pelindung petani Chibchacum. Lalu terjadi pelangi yang memunculkan pria putih, beruang putih dan gaun. Bochica akan mendengarkan keluhan orang Muiska tentang banjir. Bayangan Bochica, dengan tongkatnya membelah dua batu di tepi air terjun Tequendama Falls sehingga semua air akan keluar membentuk air terjun Tequendama. Bochica menghukum Huitaca dan Chibchacum. Dia menyihir Huitaca menjadi burung hantu dan menugaskannya memegang langit. Dia menugaskan Chibchacum untuk memegang bumi.
  • Bachué: Ibu dari penduduk Muiska. Menurut cerita, suatu hari Bachué keluar dari Danau Iguaque wanita cantik dengan bayi. Bachué duduk di pinggir sungai dan menunggu putranya tumbuh. Ketika sang putra sudah cukup umur, mereka menikah dan memiliki banyak anak yang menjadi penduduk Muiska. Bachué mengajar mereka berburu, bercocok tanam dan mematuhi hukum dan memuja Tuhan. Bachué sangat baik dan mencintai penduduk Muiska yang menganggapnya sebagai Furachoque (Wanita Baik di Chibcha). Ketika mereka sudah cukup tua, Bachué dan suami-nya kembali ke kedalaman danau, dan hari itu seluruh penduduk sangat sedih sekaligus bahagia untuk-nya. Versi lain menyebutkan setelah menghilang di danau Iguaque, Bachué naik ke langit menjadi Chía, dan versi lain menyebutkan bahwa Chia and Bachué adalah orang yang berbeda.

El Dorado sunting

Tahun 2000 Bonne Radford memproduksi film (komik) berjudul Jalan ke El Dorado. Dalam film itu, dua penjelajah muda Spanyol mencari Kota para Dewa. Film ini memuat elemen budaya Aztec, Maya dan Inca juga Hernán Cortés, penemu México juga diceritakan dalam film ini. Film ini cukup bagus akan tetapi tidak ada hubungan nyata dengan legenda asli El Dorado. Lokasi legenda seharusnya berada di Konfederasi Muiska. Zipa dulunya selalu menawarkan pada dewi Guatavita emas dan harta lainnya. Zipa membalur dirinya dengan emas dan tradisi ini sangat terkenal sampai ke laut Karibia dan penjajah Spanyol tertarik mengenai cerita kota emas yang sebenarnya tidak ada. .Payau Guatavita sering di eksplorasi untuk mencari emas yang disebutkan dalam legenda itu.

Arsitektur sunting

 
Model rumah kuno Muiska di Museum Arkeologi Sogamoso.

Orang Muiska tidak membuat struktur batu besar, dan mereka juga tidak menggunakan batu untuk meninggalkan reruntuhan monumen seperti kebanyakan budaya Amerika. Rumah mereka dibuat dari bahan sederhana seperti tanah liat, dan kayu dengan bentuk kerucut yang menunjuk ke Gonzalo Jiménez de Quesada. Penemu Bogotá memberi nama sebagai Valles de los Alcázares. Konstruksi ini memiliki pintu dan jendela kecil dengan perbedaan konstruksi dilihat dari status ekonomi. Orang Muiska tidak menggunakan banyak peralatan rumah karena mereka duduk di lantai, seperti kebanyakan penduduk Asia saat ini.

Sejarah penduduk Muiska sunting

Until 1450 events are said in a mythologic context, but it is thanks to the Cronists of the Western Indias that it is possible to know the last periods of the Muiska history before the Spaniard conqueros came.

Pendahuluan sunting

Penggalian di Altiplano Cundiboyacense (tanah tinggi Cundinamarca dan departemen Boyacá) menunjukkan aktivitas berarti sejak zaman Archaic yang sama dengan awal abad Holocene. Ini mengakhiri teori pada abad 19 bahwa Altiplano Cundiboyacense tidak dihuni sampai orang Muiska datang. Kolombia memiliki banyak situs arkeologi di Amerika: El Abra, dengan umur diperkirakan 13,000 tahun yang lalu. Jejak arkeologi lain ditemukan di wilayah Altiplano Cundiboyacense membuat akademisi berbicara mengenai budaya El Abra: di Tibitó, peralatan dan artefak kuno lain yang berumur sejak 9740 SM; di dataran Bogotá khususnya di air terjun Tequendama terdapat peralatan lain yang tercatat berumur kuno dan dimiliki oleh pemburu profesional. Penemuan lain menemukan rangka manusia dari jama 5000 SM. Analisis menunjukkan bahwa rangka tersebut dari jama El Abra yang merupakan etnis lain dari orang Muiska membuktikan bahwa suku Muiska tidak menempati tanah kosong.

Zaman Muiska sunting

Peneliti meyakini identitas manusia yang dikenal sebagai "Muiska" pindah ke Altiplano Cundiboyacense pada zaman antara 5500 SM dan 1000 SM, yang berarti selama zaman Pembentukan karena kurangnya bukti di tempat seperti Aguazuque dan Soacha. Seperti budaya Pre-Klasik Amerika, Muiska dalam masa transisi antara pemburu dan petani. Sejak 1500 SM datang serombongan grup petani dengan tradisi keramik dari dataran rendah. Mereka memiliki tempat tinggal tetap dan bekerja untuk mencari air asin. Di Zipacón terdapat banyak bukti pertanian dan keramik kuno bertanggal1270 SM. Antara tahun 500 SM dan 800 SM terdapat gelombang kedua migrasi ke dataran tinggi yang ditunjukkan dengan keramik berwarna-warni dan perumahan serta pertanian. Mereka adalah grup yang berakhir sampai datangnya penjajah Spanyol dan meninggalkan bukti yang berlimpah dan menjadi objek penelitian sejak abad 16 untuk merekonstruksi kehidupan masa lampau. Sangat mungkin orang Muiska membaur dengan penduduk kuno. Bahasa yang digunakan saat itu adalah Chibcha, yang sangat miirp dengan penduduk di Sierra Nevada de Santa Marta (Kogui, Ijka, Wiwa,Kankuamo) dan Sierra Nevada del Cocuy (U'wa).

Perang antar Suku sunting

Zipa Saguamanchica merupakan suku agresif dan sering menyerang suku lain seperti sutagos, fusagasugaes and, utamanya panches yang juga menyulitkan pendahulunya Nemequene dan Tisquesusa. Caribs juga merupakan muush utama dari Zaque di Hunza, terutama dengan kepemilikin tambang garam, yang sangat penting bagi ekonomi Muiska.

Kedaulatan Muiska yang tersisa sunting

Muiska zaman penjajahan sunting

Struktur Muiska menghilang ketika Spanyol datang yang membawa sistemnya sendiri. Wilayah Muiska di area yang subur Andes yang membuat mereka memiliki peradaban tinggi dipilih oleh Spanyol untuk memimpin negara baru yang diberi nama "Nuevo Reino de Granada". Keadaan ini menyebabkan tersingkirnya masyarakat atas, pendeta Muiska. Hanya Capitanias yang tersisa. Area terbaik digunakan untuk orang Spanyol dan mereka membangun perumahan untuk warga asli dan mempekerjakannya sebagai pekerja ladang yang disebut encomiendas. zaman penjajahan membuat pentingnya Santafé, Bacatá kuno, sebagai pusat perjuangan kemerdekaan dan konsolidasi republik. Perang kemerdekaan dilakukan oleh tiga negara (Kolombia dengan Panamá, Venezuela dan Ecuador), yang dipimpin oleh Creoles, yang turunan dari penjajah. Dalam banyak kasus yang berperang adalah warga asli, bangsa Afrika sebagai prajurit melawan pasukan terlatih kerajaan Spanyol.

Abad 20 sunting

Setelah kemerdekaan tahun 1810 Creole baru hendak menghapuskan reservasi budaya asli dan menyisakan satu di Tocancipá. Ini dimusnahkan tahun 1940[7] sehingga hanya satu yang tersisa di Sesquilé, yang ukurannya berkurang 10%. Tenjo dikurangi menjadi 54 ha setelah 1934. Reservasi di Cota didirikan diatas tanah yang dibeli oleh komunitas tahun 1916, dan diresmikan dengan konstitusi tahun 1991; konstitusi dicabut tahun 1998 oleh negara dan dikembalikan tahun 2006.

Tahun 1948 negara melarang produksi chicha, minuman kuno berbahan dasar alkohol.[8] Ini menimbulkan kemarahan pada budaya dan ekonomi Muiska karena mereka kehilangan sumber nafkah dan juga menghilangkan jejak tradisi lama. Larangan tetap ada sampai 1991. Dan sejak saat itu, "Festival dari chicha, maize, kenikmatan hidup" diselenggarakan setiap tahun di Barrio La Perseverancia, tempat di mana Chicha diproduksi di Bogotá.

Abad 21 sunting

Sejak 1989 terdapat proses rekonstruksi masyarakat asli oleh penerus budaya Muiska. Saat ini konsul Muiska yang bekerja adalah Suba, Bosa, Cota, Chía dan Sesquilé. Konsul yang berbeda memiliki Rapat Besar antara tanggal 20 dan 22 of September, 2002 di Bosa dalam Kongres pertama Masyarakat Muiska. Di kongres tersebut mereka mendirikan Kantor Besar Masyarakat Muiska, berafiliasi dengan Organisasi Penduduk Asli Kolombia, ONIC.[9] Dengan tujuan menjaga budaya dan bahasa dan menjaga invasi tanah dari serangan urban modern. Mereka juga mendukung komunitas Ubaté, Tocancipá, Soacha, Ráquira dan Tenjo untuk mengembalikan organisasi dan hak-hak mereka.

Masyarakat Muiska di Suba menolak pengeringan rawa Tibabuyes dan mereka melestarikan Humedal de Juan Amarillo. Mereka mempertahankan sumber alami seperti bukit La Conejera yang diyakini sebagai tanah komunitas. Majalah Suati (Lagu Matahari) merupakan publikasi puisi, tulisan dan penelitian tentang budaya Muiska. Komunitas Bosa memiliki hasil yang baik dengan proyek obat alami bekerja sama dengan rumah sakit Paul VI dan Departemen Kesehatan Bogotá. Komunitas Cota memperkenalkan pertumbuhan quinua dan secara berkala dijual ke pasar.

Sampai akhir 2006 laporan populasi Muiska adalah:

  • 3 Konsul Muiska: Cota, Chía dan Sesquile dengan populasi 2,318 orang.
  • Di Bogotá tercatat 5,186 orang tergabung dalam grup etnik Muiska.
  • Di Suba dan Bosa terdapat 1,573 orang.
  • Laporan ini tidak termasuk orang di lokasi lain dan juga pendahulu-pendahulu Muiska dan orang Creol

Beberapa pandangan politik mengatakan bahwa budaya Muiska dan etnik akan menghilang seiring dengan kehancuran Konfederasi Muiska di awal abad 16. Banyak pendapat mengatakan bahwa bahasa Chibcha sudah mati secara total pada abad 18, tapi hal ini belum tentu benar karena buktinya budaya Muiska masih ada dan terbias di budaya nasional sebagai identitas Kolombia terutama di kalangan petani

Penelitian mengenai Muiska sunting

Ilmu budaya Muiska Culture memiliki tradisi panjang, dengan sumber pertama dari Kroni dari India Barat, yang pekerjaannya berlangsung selama tiga abad selama penjajahan Nuevo Reino de Granada. Setelah kemerdekaan tahun 1810 terdapat minat besar pada ilmu budaya Muiska ketika bangsa Kolombia menetapkan ibu kota di Santafé, kota era kerajaan yang merupakan ibu kota konfederasi Zipa, Bacatá. Minat politis menunjukkan peradaban tinggi yang terpotong oleh penjajahan Spanyol.[10] Fenomena sosial ini dalam rangka pencarian identitas dan menegaskan budaya Muiska.Presiden Tomás Cipriano de Mosquera tahun 1849 mengundang kartografer Italia Agustín Codazzi, yang memimpin Komisi Geografi dengan Manuel Ancízar dan melakukan penelitian wilayah nasional dan menemukan situs arkeologi. Hasilnya di publikasikan di Bogotá tahun 1889 sebagai Peregrinación Alfa (Perjalanan Alfa).[11] Argüello García menunjukkan tujuan ekspedisi dalam konteks negara baru untuk menegaskan kebudayaan sebelum zaman Hispanik yang berpusat di budaya Muiska. Tendensi serupa terlihat juga di penelitian Ezequiel Uricoechea Memorias sobre las Antigüedades Neogranadinas (Kenangan dari Budaya Kuno Neogranadian).[12]

Pandangan objektif datang dari Vicente Restrepo: Bila mereka ingin melihat penduduk Muiska sebagai peradaban tinggi, Restrepo dalam penelitiannya Los chibchas antes de la conquista española (Penduduk Chibcha sebelum penjajahan Spanyol)[13] yang menggambarkan mereka sama seperti barbarian.

Miguel Triana dalam karangannya yang berjudul La Civilización Chibcha (The Chibcha Civilization)[14] menyatakan bahwa simbol yang terdapat di batu ditulis dengan tangan.

Referensi sunting

  1. ^ Familia lingüística Chibchano-Paezano, in Promotora española de lingüística.
  2. ^ El lugar de la religión en la organización social Muiska Diarsipkan 2007-01-25 di Wayback Machine. (tr.en The place of religion in the Muiska social organization), Londoño, E., Museo del Oro. En Biblioteca Luís Ángel Arango.
  3. ^ Londoño E., op.cit.
  4. ^ Ministerio de Minas y Energia Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine., Proexport Kolombia.
  5. ^ P. Bahn, Archaeology, p. 317
  6. ^ Familia lingüística Chibchano-Paezano, op.cit.
  7. ^ Decree of August 14, 1940, Republic of Kolombia.
  8. ^ Law 34 of 1948, Republic of Kolombia.
  9. ^ Abbreviation in Spanish: "Organización Nacional Indígena de Kolombia"
  10. ^ ARGUELLO G., Pedro María. Historia de la investigación del arte rupestre en Kolombia (tr.en. History of the Investigation of the Rock Art in Kolombia) In Rupestreweb[pranala nonaktif permanen].
  11. ^ ANCÍZAR, Manuel, Peregrinación Alfa, Bogotá, 1889: Comisión Coreográfica Agustín Codazzi.
  12. ^ URICOECHEA, Ezequiel, Memorias sobre las Antigüedades Neogranadinas, Berlín, 1854.
  13. ^ RESTREPO, Vicente, Los chibchas antes de la conquista española, 1895.
  14. ^ TRIANA, Miguel, La Civilización Chibcha, 1924.