Muhammad Lukman Edy

Dr. Ir. H. Muhammad Lukman Edy, M.Si. (lahir 26 November 1970) adalah Menteri Percepatan Daerah Tertinggal pada Kabinet Indonesia Bersatu menggantikan Saifullah Yusuf pada Reshuffle Ke-2 tanggal 9 Mei 2007. Ia adalah salah satu alumni Universitas Brawijaya yang terjun ke dunia politik dengan menduduki jabatan sebagai Sekretaris Jenderal PKB.[1]

Muhammad Lukman Edy
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia ke-3
Masa jabatan
9 Mei 2007 – 1 Oktober 2009
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir26 November 1970 (umur 53)
Teluk Pinang, Indragiri Hilir, Riau, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikPKB
Alma materUniversitas Brawijaya
Universitas Padjajaran
Universitas Malaya
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Profil singkat sunting

Bagi sebagian kalangan, karier Lukman Edy (LE) mungkin terlalu cepat melejit. Ia menjadi menteri ketika usianya belum genap 37 tahun. Tetapi tidak bagi si empunya nama. Sebab, ia sudah terbiasa menjadi yang termuda dalam banyak jenjang karier politiknya. Predikat 'yang termuda' selalu disandang LE sejak ia memulai karier organisasi di bangku kuliah di Universitas Brawijaya dulu. Ia masuk senat mahasiswa ketika baru menapaki semester I. Sementara yang lain biasanya baru terlibat saat sudah semester IV, V, atau VI.[2]

Karier politik LE juga moncer di usia muda. Ketika reformasi baru bergulir, pria Kelahiran Teluk Pinang, 26 November 1970 ini langsung menjadi anggota DPRD Riau. Padahal waktu itu umurnya belum genap 28 tahun. Dalam waktu dekat, ia menjadi Ketua DPW PKB Riau. Umurnya waktu itu masih 29 tahun. Di PKB, dan menjadi ketua DPW termuda se-Indonesia. Kemudian setelah itu ia menjadi orang nomor dua di PKB. Setelah Muhaimin terpilih sebagai Ketua Umum PKB di Muktamar PKB 2005 lalu, LE menjadi Sekjen. Menurut LE, menjadi Sekjen PKB bukan pilihan mudah. Sebab, ia hanyalah orang kampung yang sama sekali belum mengenal medan politik Jakarta. Ia juga harus meninggalkan banyak hal di Riau ketika infrastruktur politik dan ekonomi sudah rapi dibangun. Ia harus meninggalkan change menjadi Wakil Gubernur Kepulauan Riau yang baru dimekarkan dan banyak kemungkinan peran strategis lainnya.[2] Setahun menjadi Sekjen PKB, ketika reshuffle kabinet tahap pertama, tawaran untuk masuk dalam jajaran Menteri Kabinet Indonesia Bersatu muncul. Nama LE masuk nominator bersama Erman Suparno, Effendi Choiri, dll. Tetapi mungkin karena faktor usia, tawaran itu akhirnya lepas. Peluang menjadi menteri akhirnya terbuka ketika ada reshuffle tahap kedua. Lukman Edy terpilih menjadi Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (Skrg Kemendes PDT) menggantikan Syaifullah Yusuf yang pindah haluan politik ke PPP.[3]

Pendidikan sunting

Pengalaman organisasi sunting

  • Ketua Umum Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Riau (IKPMR) Malang
  • Ketua/Koordinator Forum Komunikasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Riau Se-Indonesia (Forkom IPEMARI)
  • Panitia Pembentukan ICMI
  • PMII Komisariat UB
  • Ketua DPW PKB Prov.Riau
  • Wakil Ketua DPD Gapensi Riau
  • Ketua Bidang Sertifikasi dan Akreditasi Kadin, Riau
  • Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia (AKAINDO) Riau
  • Ketua LPNU Riau
  • Wakil Sekertaris lembaga Adat Melayu Riau
  • Mustasyar PW NU Riau
  • Pengurus Kadin Riau
  • Ketua Umum PB PTMSI[4]
  • Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa

Calon Gubernur Riau sunting

Pilkada Serentak 2018 (selanjutnya disebut Pilgub Riau 2018) dilaksanakan pada 27 Juni 2018 untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2018–2023. Ini merupakan pemilihan kepada daerah ketiga bagi Riau yang dilakukan secara langsung menggunakan sistem pencoblosan. Jadwal pemilihan ini mengikuti jadwal pilkada serentak gelombang ketiga pada Juni 2018. Pilgub Riau 2018 diikuti oleh 3 pasang calon (paslon) dan LE berpasangan dengan Hardianto dengan nomor urut 2.[5][6] Dalam Pilgub Riau 2018 ini, LE harus rela menerima kekalahannya dengan meraup 311.711 suara atau 16,05% atau menduduki posisi kedua setelah kalah dari pasangan Syamsuar dan Edy Nasution yang meraup 764.378 suara atau 39,35% dari rakyat Riau.

Referensi sunting

  1. ^ https://www.google.co.id/search?q=sekjen+pkb+lukman+edy&oq=sekjen+pkb+lukman+edy&aqs=chrome..69i57.4440j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
  2. ^ a b https://www.merdeka.com/muhammad-lukman-edy/
  3. ^ http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef6b1
  4. ^ Bramantoro, Toni. Bramantoro, Toni, ed. "Lukman Edy: Dari Dulu Saya Suka Tenis Meja". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-06-08. 
  5. ^ https://news.detik.com/berita/d-3807410/akhirnya-pkb-dan-gerindra-usung-lukman-edy-hardianto-di-pilgub-riau
  6. ^ https://news.okezone.com/read/2018/01/09/340/1842303/gerindra-indikasikan-dukung-duet-lukman-edy-hardianto-di-pilgub-riau-2018
Jabatan politik
Didahului oleh:
Saifullah Yusuf
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia
2007–2009
Diteruskan oleh:
Helmy Faishal Zaini