Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968

Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968 (MZ 8968, MNA 8968) adalah penerbangan operator Merpati Nusantara Airlines pada 7 Mei 2011 yang mengalami kecelakaan di laut, dekat Bandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana.[1] Pesawat ini jatuh dari ketinggian 15.000 kaki, sekitar 400 meter sebelum landasan 19 bandar udara tersebut, diduga akibat cuaca buruk.[2][3]

Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 8968
Pesawat Xian MA60 dari Merpati Nusantara Airlines, serupa dengan yang terlibat
Ringkasan kecelakaan
Tanggal7 Mei 2011
RingkasanJatuh ke laut saat go-around karena kelalaian pilot
LokasiLepas pantai dekat Bandar Udara Utarom, Kaimana, Indonesia
03°39′08″S 133°41′15″E / 3.65222°S 133.68750°E / -3.65222; 133.68750Koordinat: 03°39′08″S 133°41′15″E / 3.65222°S 133.68750°E / -3.65222; 133.68750
Penumpang21
Awak4
Tewas25
Selamat0
Jenis pesawatXian MA60
OperatorMerpati Nusantara Airlines
RegistrasiPK-MZK
AsalBandar Udara Dominique Eduard Osok, Sorong, Indonesia
PerhentianBandar Udara Utarom, Kaimana, Indonesia
TujuanBandar Udara Douw Aturure, Nabire, Indonesia

Kronologi kecelakaan sunting

Pesawat lepas landas dari Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong, pukul 12.40 WIT menuju Bandar Udara Utarom, Kabupaten Kaimana.[1] Ketika hendak mendarat, Kabupaten Kaimana dan sekitarnya sedang hujan deras, sehingga pesawat memutuskan berputar-putar (holding) di udara selama 15 menit sebelum mencoba kembali untuk mendarat. Pesawat kemudian diperkirakan jatuh pada pukul 14.05 WIT di sekitar 400 meter sebelum landasan 19 bandar udara tersebut, setelah sebelumnya kehilangan keseimbangan, yang pada akhirnya mengakibatkan pesawat tersebut terbelah dua dan tenggelam di Teluk Kaimana.[2] Akibat kecelakaan ini, 25 orang dinyatakan tewas.[4][5]

Kontroversi sunting

Kecelakaan ini menimbulkan kontroversi di kalangan penerbangan. Banyak pihak, terutama pakar penerbangan mulai memperdebatkan kualitas pesawat Xian MA60, dan juga keputusan Merpati untuk membeli pesawat tersebut. Diduga, pembelian pesawat tersebut tidak sesuai prosedur yang berlaku.[6] Banyak pihak menduga bahwa pengadaan pesawat tersebut dipenuhi unsur kolusi dan mark-up[7] Banyak rumor menyatakan bahwa Merpati berencana menggrounded (menghentikan sementara penggunaan) armada MA60nya yang tersisa. Namun, isu ini dibantah Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN.[8]

Penyelidikan sunting

Pada 9 Mei 2011, kedua kotak hitam pesawat nahas tersebut (FDR dan CVR), berhasil ditemukan,[9] Untuk analisis, FDR atau perekam data penerbangan dikirim ke Tiongkok untuk dianalisis, Ini dikarenakan enkripsi (perlindungan) datanya menggunakan Bahasa Mandarin. Sementara, perekam suara kokpit dianalisis oleh KNKT. Laporan awal penyelidikan perekam suara kokpit menemukan adanya indikasi spatial disorientation (disorientasi spasial).[10][11]

Penyebab sunting

Pada bulan Mei 2012, KNKT mengeluarkan laporan akhir dari penyelidikan mereka. Dalam laporan itu diputuskan bahwa kesalahan pilot adalah kontributor terbesar dalam kecelakaan. Pilot membatalkan pendaratan dan membelokan pesawat ke arah kiri secara tajam dengan kemiringan yg sangat tinggi yaitu 38 derajat. Hal itu juga diikuti dengan ketidakpatuhan pilot untuk mengikuti prosedur normal untuk menarik sirip sayap (Inggris: flap) sehingga mengakibatkan pesawat kehilangan ketinggian secara cepat.[12]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b "Pesawat Merpati Jatuh Diduga Akibat Cuaca Buruk". Tempo Interaktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-10. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  2. ^ a b "Merpati Jatuh ke Laut, 27 Orang Tewas". KOMPAS. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  3. ^ "Pesawat Merpati Jatuh di Kaimana". Metro TV News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-09. Diakses tanggal 2011-05-07. 
  4. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-05-10. Diakses tanggal 2011-06-08. 
  5. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-05-10. Diakses tanggal 2011-06-08. 
  6. ^ "Pembelian Pesawat MA 60 Disinyalir Tidak Sesuai Prosedur". Metro TV News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-12. Diakses tanggal 2011-05-09. 
  7. ^ "Ketua Serikat Pekerja BUMN Minta KPK Usut Mark Up Merpati". Tempointeraktif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-13. Diakses tanggal 2011-05-19. 
  8. ^ "Mustafa: Tak Ada `Grounded` Pesawat MA-60". Metro TV News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-13. Diakses tanggal 2011-05-09. 
  9. ^ "Putra Sulsel Temukan Kotak Hitam". Fajar Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-13. Diakses tanggal 2011-05-19. 
  10. ^ "Pakar:MA60 Jatuh Mungkin Karena Disorientasi". Vivanews.com. Diakses tanggal 2011-05-19. [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ "Analisa Pakar Dari Rekaman Suara Pesawat MA60". Vivanews.com. Diakses tanggal 2011-05-19. [pranala nonaktif permanen]
  12. ^ "KNKT Report" (PDF). KNKT Report. ID. 7 May 2012. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-05-10. Diakses tanggal 7 May 2012. 

Pranala luar sunting