Menara Tokyo (東京タワー, Tokyo Tower) adalah sebuah menara di Taman Shiba, Tokyo, Jepang. Tinggi keseluruhan 332,6 m dan merupakan bangunan menara baja tertinggi di dunia yang tegak sendiri di permukaan tanah.[4] Berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan, menara ini dicat dengan warna oranye internasional dengan warna putih di beberapa tempat. Bangunan sekelilingnya lebih rendah, sehingga Menara Tokyo bisa dilihat dari berbagai lokasi di pusat kota.

Tokyo Tower
東京タワー
Peta
Informasi umum
StatusSelesai
JenisMenara komunikasi
Menara observasi
Lokasi4-2-8 Shiba-koen, Minato, Tokyo 105-0011
Mulai dibangunJuni 1957
Rampung1958
Pembukaan23 Desember 1958
Biaya¥2,8 miliar
(AS$8,4 juta pada 1958)
PemilikNihon Denpatō
(Nippon Television City Corp.)
Tinggi
Menara antena333 m (1.093 ft)[1]
Desain dan konstruksi
ArsitekTachū Naitō[3]
Teknisi strukturNikken Sekkei Ltd.[2]
Kontraktor utamaTakenaka Corporation[3]
Pemandangan Menara Tokyo dari Roppongi

Menara Tokyo terkenal sebagai simbol kota Tokyo dan objek wisata daripada fungsinya sebagai menara antena pemancar TV analog (UHF/VHF), TV lokal digital, dan radio FM. Selain itu, perusahaan KA East Japan Railway menggunakan menara ini untuk meletakkan antena radio sistem darurat kereta api, dan sejumlah instrumen pengukuran dipasang oleh Kantor Lingkungan Hidup Metropolitan Tokyo.

Garis besar sunting

Nama resminya adalah Nippon Denpatō (日本電波塔, Menara Gelombang Radio Jepang). Pencetusnya adalah pengusaha surat kabar dari Osaka bernama Hisakichi Maeda (nantinya direktur utama Sankei Shimbun, Kansai Telecasting Corporation, dan Osaka Broadcasting Corporation). Hisakichi melihat kebutuhan mendirikan menara pemancar bersama untuk sejumlah stasiun TV di Tokyo.

Desain menara mengikuti Menara Eiffel di Paris, Prancis. Walaupun lebih tinggi 8,6 m dari Menara Eiffel (lebih tinggi 32,6 m bila antena televisi juga dihitung), Menara Tokyo beratnya hanya 4.200 ton dibandingkan menara Eiffel yang beratnya 7.300 ton. Bagian atas menara dirancang untuk tahan terhadap hembusan angin kencang hingga kecepatan angin 100 m per detik, sedangkan bagian bawah menara tahan terhadap angin berkecepatan 80 m per detik.

Pemancar yang diletakkan di Menara Tokyo bisa menjangkau wilayah Kanto hingga radius 100 km. Sebelum Menara Tokyo didirikan, sejumlah stasiun TV di Tokyo, NHK General TV, Nippon Television (NTV), dan TBS sudah beroperasi dengan antena pemancar sendiri yang tingginya mencapai 170 m. Pada tahun 1958, Fuji TV, NET (sekarang TV Asahi), dan saluran pendidikan NHK mulai memindahkan antena pemancar ke Menara Tokyo.

Maskot menara adalah si kakak beradik "Noppon" yang berasal dari kata "Noppo" (si tinggi). Baju berwarna biru dikenakan Noppon yang lahir terlebih dahulu, sedangkan si Noppon satunya memakai baju berwarna merah.

Motto dari kakak beradik "Noppon": Kakak: "Lihatlah hal-hal dengan hati yang panas dengan sentuhan keren." Adik: "Mulailah dengan hal kecil dan terus langsungkan secara mantap."

Sejarah sunting

  • April 1957 - Nippon Denpatō Kabushikigaisha (日本電波塔株式会社, PT Menara Gelombang Radio Jepang) didirikan.
  • 29 Juni 1957 - Pembangunan fisik menara dimulai.
  • 14 Oktober 1958 - Pembangunan menara yang memakan waktu 1 tahun 3 bulan selesai.
  • 7 Desember 1958 - Menara Tokyo mulai dibuka untuk umum (tahap percobaan).
  • 23 Desember 1958 - Menara Tokyo secara resmi dibuka untuk umum.
  • 10 Januari 1959 - NHK Educational TV mulai mengudara dari Menara Tokyo.
  • 2 Januari 1959 - NET (Televisi Pendidikan Jepang, sekarang TV Asahi) mulai mengudara dari Menara Tokyo.
  • 1 Maret 1959 - Fuji TV mulai mengudara dari Menara Tokyo.
  • April 1959 - NHK Educational TV memindahkan pemancarnya dari Menara Tokyo ke pusat pemancar di daerah Kioi. Sebaliknya, pemancar NHK General TV dipindahkan ke Menara Tokyo.
  • 17 Januari 1960 - TBS memindahkan pemancarnya dari kantor pusat Akasaka ke Menara Tokyo.
  • 12 April 1964 - Divisi Televisi Nihon Kagaku Gijutsu Shinkō Zaidan mulai mengudara (sekarang disebut TV Tokyo).
  • 26 April 1970 - FM Tokyo mulai mengudara.
  • 10 November 1970 - Nippon Television memindahkan pemancarnya ke Menara Tokyo.
  • 1980 - NHK Educational TV memindahkan pemancarnya kembali ke Menara Tokyo, sehingga menara ini menampung semua pemancar stasiun TV di kota Tokyo.
  • 1 November 1984 - Televisi dan radio FM milik University of the Air mulai mengudara.
  • 1 Oktober 1988 - FM Japan (sekarang J-Wave) mulai mengudara.
  • 1 November 1995 - Stasiun TV Tokyo MX mulai mengudara.
  • 1 April 1996 - Radio InterFM mulai mengudara.
  • 1 Desember 2003 - Semua stasiun TV selain University of the Air mulai mengudara dengan sistem digital.
  • 1 Desember 2006 - University of the Air memulai siaran TV digital.

Fasilitas sunting

 
Menara Tokyo di waktu senja
 
Khusus Sabtu, Minggu dan hari libur, lantai observasi bisa dicapai dengan menggunakan tangga.
  • Pada ketinggian 120 m hingga 125 m terdapat dua lantai observasi utama, dan lantai observasi khusus pada ketinggian 223 m. Dari lantai observasi, pengunjung dapat melihat pemandangan seluruh penjuru kota Tokyo, dan bila cuaca cerah, pengunjung bisa melihat sebagian wilayah Prefektur Kanagawa, Saitama, Chiba, dan Gunung Fuji. Di lantai observasi tingkat 1 terdapat lantai yang dibuat dari kaca sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan ke bawah.
  • Di bawah menara terdapat bangunan Kota Kaki (Foot Town) yang berlantai lima. Selain fasilitas lift menuju lantai 1 observasi utama, di dalam bangunan terdapat: Akuarium Menara Tokyo, Wax Museum, Museum Guinness World Records Tokyo, SPACE WAX (pameran hologram), Trick Art Gallery (pameran lukisan 3 dimensi), panggung pentas Club 333, Noppon Square, FamilyMart cabang Menara Tokyo (minimarket sejenis 7-Eleven), Laboratorium Kari Tokyo, serta sejumlah toko cenderamata (termasuk Tokio 333) dan rumah makan dan galeri "Tower Gallery 333". Lantai 5 diisi perangkat penyiaran berbagai stasiun televisi dan tidak dibuka untuk umum.
  • Lantai observasi khusus pada ketinggian 223 m digunakan selama 10 tahun untuk tempat penyimpanan alat-alat penyiaran, dan baru dibuka untuk umum tahun 1968.
  • Sistem lampu penerangan di seluruh badan menara baru dipasang tahun 1989. Sebelumnya, lampu penerangan seperti lampu Pohon Natal hanya terdapat pada keempat sisi menara, sehingga di malam hari menara hanya terlihat seperti siluet.
  • Lampu yang menerangi menara dinyalakan sejak matahari terbenam hingga pukul 24:00 malam. Warna lampu penerangan disesuaikan menurut musim. Lampu berwarna oranye dinyalakan di musim semi, musim gugur, dan musim dingin, sedangkan di musim panas dinyalakan lampu berwarna putih agar terkesan sejuk. Warna lampu kadang-kadang disesuaikan dengan tema tertentu, misalnya warna merah jambu untuk kampanye antikanker payudara, warna biru untuk promosi TV lokal sistem digital, dan warna hijau untuk promosi film Matrix Reloaded, serta peringatan 50 tahun persahabatan Jepang-Irlandia.

Posisi antena sunting

 
Posisi antena
  • 1: Lantai observasi khusus
  • 2: Lantai observasi utama (2 lantai)
  • A: Antena TV analog (NHK, 5 TV swasta wilayah Kanto, dan University of the Air)
  • B: Antena TV digital (NHK dan TV swasta wilayah Kanto)
  • C: Antena milik stasiun TV Tokyo MX (analog/digital)
  • D: Antena televisi digital VHF
  • E: Antena radio FM
  • F: Antena gelombang mikro

Novel, serial drama, video games, dan film sunting

Novel karya Kaori Ekuni yang diangkat sebagai film berjudul sama.
Novel karya Lily Franky yang diangkat sebagai serial drama televisi dan film.
Film karya Takashi Yamazaki, berdasarkan manga karya Ryōhei Saigan
Menara Tokyo dijadikan sarang larva Mothra sewaktu menjadi kepompong.
Gamera menginjak-injak Menara Tokyo.
Menara Tokyo menjadi ajang pertempuran King Kong melawan robot Mega King Kong
Menara Tokyo dihancurkan gelombang kejut dari kepakan sayap King Ghidorah
Menara Tokyo dihancurkan Gigan dengan kukunya.
Satu-satunya film Godzilla sedang menghancurkan Menara Tokyo.
Gyaos bersarang di Menara Tokyo.
Tokyo Tower adalah fitur di kota Tokyo pada permainan.
Film animasi karya Aoyama Gosho pada tahun 2009, yang mana Conan Edogawa melawan anggota Organisasi Hitam di Menara Tokyo.

Referensi sunting

  1. ^ "Tokyo Tower gets shorter for the 1st time". Diakses tanggal 2012-07-23. 
  2. ^ "Structural Engineering". Nikken Sekkei. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-21. Diakses tanggal 2008-04-11. 
  3. ^ a b "Tokyo Tower". Emporis. Diakses tanggal 2008-04-11. 
  4. ^ Tokyo Tower - SkyscraperPage.com

Pranala luar sunting