Masjid Agung Palabuhanratu

masjid di Indonesia

Masjid Agung Palabuhanratu adalah salahsatu masjid di Tatar Pasundan yang berada di Kota Palabuhanratu, Jawa Barat, Indonesia. Masjid ini pertama di bangun pada tahun 1926, dan sejak didirikannya.

Masjid Agung Palabuhanratu
الجامع الكبير ڤلبحنا رتي
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
LokasiPalabuhanratu, Jawa Barat, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Spesifikasi
Kapasitas500 - 1.300 jamaah
Kubah3
Menara2
Tinggi menara30 meter

Masjid Agung Palabuhanratu terletak di Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu Kota, tepatnya berada di Jalan Siliwangi Palabuhanratu, di sebelah barat Alun-alun Palabuhanratu.

Masjid Agung Pelabuhan Ratu merupakan Masjid yang cukup besar. Ukuran bangunan sekitar 26 m x 26 m dan terdiri dari tiga lantai. Dua buah menara terdapat di bagian depan sisi kiri dan kanan masjid. Satu menara tingginya lebih rendah dari kubah masjid dan satu menara lebih tinggi dari kubah masjid. Baik menara dan kubah masjid semua terbuat dari beton. Sebagaian besar bangunan masjid dikelilingi dinding yang terbuat dari kaca terutama bagian belakang dan sisi kiri dan kanan dengan langit-langit masjid yang tinggi membuat masjd terasa sejuk dan suasana terang. Dari lantai atas masjid dapat melihat pemandangan ke arah laut Samudra Indonesia.[1]

Masjid ini di bangun pada tahun 1926 pada zaman Kolonial Belanda. Lahannya pun merupakan hibah dari warga sekitar. Yakni warga Pakauman (Nama Kampung Kaum zaman dulu).

Bangunan yang memiliki tiga lantai itu di lengkapi dengan dua menara. Menara tinggi yang berada disebelah kiri masjid, memiliki ketinggian 30 meter. Masjid itu juga dilengkapi dengan 20 anak tangga. Hal ini untuk mempermudah menggunakan ruangan lantai dua. Lantai dua ini bisa menampung 500 jamaah, sama dengan kapasitas lantai dasar. Sementara untuk ruangan lantai tiga bisa menampung jamaah 300 jamaah saja. Sehingga, jika musim shalat Idul Fitri atau Idul Adha diguyur hujan. Masjid itu masih bisa menampung jamaah sebanyak 1.300 jamaah.

Masjid Agung yang terletak di tengah titik jantung Kota Palabuhanratu itu pun bukan hanya di ramaikan jamaah untuk sholat lima waktu berjamaah saja. Tapi, masjid itu juga selalu di isi oleh kegiatan-kegiatan rohani untuk membentuk karakter masyarakat yang agamais.[2]

Referensi sunting