Mamba hijau timur (Dendroaspis angusticeps) atau dalam bahasa Inggris disebut eastern green mamba, adalah spesies mamba yang endemik di Afrika Timur bagian selatan. Ular ini adalah salah satu jenis Elapidae yang hidup dan berkelana di atas pohon (arboreal).

Mamba hijau timur
Dendroaspis angusticeps

Status konservasi
Risiko rendah
IUCN13265770
Taksonomi
KerajaanAnimalia
FilumChordata
KelasReptilia
OrdoSquamata
FamiliElapidae
GenusDendroaspis
SpesiesDendroaspis angusticeps
Smith, 1849
Tata nama
Sinonim takson
List
  • Naja angusticeps
    Smith, 1849
  • Naja angusticeps
    Duméril & Bibron, 1854
  • Dendraphis angusticeps
    Günther, 1858
  • Dendrospis [sic] angusticeps
    Boulenger, 1897
  • Dendroaspis sjöstedti
    Lönnberg, 1910
  • Dendraspis [sic] angusticeps
    Sternfeld, 1910
  • Dendroaspis angusticeps
    Razetti & Msuya, 2002
[1]
Distribusi

Eastern green mamba geographic range

Taksonomi sunting

Mamba hijau timur awalnya dideskripsikan sebagai Naja angusticeps oleh ahli zoologi Andrew Smith tahun 1849, yang melaporkannya dari Koloni Natal dan Teluk Maputo.[2] Nama spesifiknya, angusticep, diperoleh dari kata Latin angus = "sempit",[3] dan ceps yang merupakan bentuk ringkas dari kata caput = "kepala".[4]

Sebutan umum ular ini adalah "mamba hijau timur" (Eastern green mamba). Walau begitu, ular ini juga mendapat nama-nama lain, misalnya common green mamba , East African green mamba, dan white-mouthed green mamba, atau cukup disebut green mamba (Mamba hijau) saja tanpa tambahan kata lain.[5]

Deskripsi sunting

Mamba hijau timur adalah ular berukuran besar dengan tubuh yang sangat ramping dan ekor yang panjang dan runcing. Panjang tubuh ular jantan dewasa sekitar 1.8 meter, sedangkan panjang ular betina sekitar 2 meter. Spesies ini kadang-kadang berukuran panjang lebih dari 2.5 meter. Umumnya, panjang totalnya antara 4 sampai 4.3 kali panjang ekornya.[6][7][8] Mamba hijau timur dewasa berwarna hijau terang pada tubuh bagian atas—dengan beberapa sisik berwarna kekuningan—dan berwarna hijau pucat kekuningan pada bagian bawah tubuhnya. Kadang-kadang warna tubuhnya memudar sebelum berganti kulit. Ular yang masih muda berwarna hijau kebiruan, dan menjadi hijau terang ketika panjang tubuhnya sudah mencapai sekitar 75 cm (0.75 meter).[7] Kepalanya panjang dan ramping, berbentuk menyerupai peti-mati. Matanya berukuran sedang dengan pupil bundar.[8] Bagian dalam mulutnya bisa berwarna keputihan atau putih kebiruan.[6]

Susunan sisik pada tubuh mamba hijau timur terdiri dari sisik dorsal (tubuh bagian atas) sebanyak 17—21 di bagian tengah badan, sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 201—232, sisik subkaudal (bawah ekor) sebanyak 99—126 dan semuanya terbagi (divided), sisik anal (divided), sisik supralabial 7—9 (sisik ke-4 dibawah mata), sisik sublabial 9—11, serta 3 preokular dan 3—5 postokular.[7]

Penyebaran dan habitat sunting

Mamba hijau timur tersebar di Afrika bagian timur, meliputi Kenya, Tanzania, Mozambik, Malawi, Zimbabwe timur, Rep. Afrika Selatan (Natal), Rep. Demokratik Kongo (Zaire).[1]

Beberapa ahli herpetologi meyakini bahwa habitat ular ini adalah hutan hujan di pesisir dataran rendah.[9] Menurut ahli yang lain, mamba hijau timur juga dapat ditemui di semah-semak pesisir, dan bukit pasir serta di hutan pegunungan.[10] Tidak seperti mamba hitam, mamba hijau timur jarang ditemukan di daerah terbuka dan memilih vegetasi yang relatif lebat dan rimbun. Ular ini juga sering ditemukan berkeliaran di pohon atau tanaman perkebunan (misalnya pohon jeruk, mangga, kelapa, dan cashew). Di pesisir Afrika Timur, ular ini diketahui dapat masuk rumah dan bahkan mungkin berlindung di bagian atap rumbia. Beberapa spesimen mamba hijau timur pernah ditemukan pada daerah dengan ketinggian hingga 1500 meter dpl.[8]

Perilaku dan reproduksi sunting

Mamba hijau timur adalah ular diurnal (aktif pada siang hari) dan beristirahat pada malam hari dengan melilitkan badannya di dedaunan atau setidaknya di rongga batang kayu atau cabang.[5][7] Lincah dan mahir memanjat, ular ini jarang dijumpai berkelana di tanah kecuali mungkin untuk berjemur di bawah terik matahari.[8]

Makanan utama mamba hijau timur adalah burung dan telurnya serta beberapa jenis hewan kecil lain seperti kelelawar. Ular ini juga diyakini memangsa jenis-jenis kadal pohon.[6][7] Ular ini mencari makan dengan cara diam dan menunggu (sit and wait), walau pernah diketahui spesimen yang aktif berburu kelelawar yang sedang tidur.[11]

Mamba hijau timur berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Musim berkembangbiak biasanya antara bulan Oktober dan November, dengan jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 4 sampai 17 butir (rata-rata 10 sampai 15 butir).[9] Masing-masing telurnya berkukuran kecil dan memanjang, biasanya sekitar 47—58 x 25—28 mm.[6][7] Telur-telur tersebut biasanya ditempatkan di rongga pohon atau di tumpukan dedaunan,[7] dan masa inkubasinya sekitar 3 bulan.[8] Anak ular yang baru menetas masing-masing berukuran panjang antara 30 sampai 45 cm.[7]

Galeri sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b Dendroaspis angusticeps di Reptarium.cz Reptile Database. Diakses 20 Maret 2020.
  2. ^ Smith, Andrew (1849). Illustrations of the Zoology of South Africa, Reptilia. Volume 4. London: Smith, Elder and Co. Plate 70. 
  3. ^ de Vaan, Michiel (2018) [2008]. Etymological Dictionary of Latin and the other Italic Languages. Boston: Leiden. hlm. 42. ISBN 978-90-04-16797-1. 
  4. ^ Hall, Whitmore (1861). The principal roots and derivatives of the Latin language, with a display of their incorporation into English. London: Longman, Green, Longman & Roberts. hlm. 153. 
  5. ^ a b "Dendroaspis angusticeps". WCH Clinical Toxinology Resource. University of Adelaide. Diakses tanggal 26 April 2014. 
  6. ^ a b c d FitzSimons, Vivian F. M. (1970). A Field Guide to the Snakes of Southern Africa. HarperCollins. hlm. 169–170. ISBN 978-0-00-212146-0. 
  7. ^ a b c d e f g h Marais, Jean (2004). A Complete Guide to Snakes of Southern Africa. Cape Town: Random House Struik Publishers. hlm. 98–99. ISBN 978-1-8-6872-932-6. 
  8. ^ a b c d e Spawls, S.; Branch, B. (1995). The Dangerous Snakes of Africa. London: Blandford Press. hlm. 46–47. ISBN 978-0-88359-029-4. 
  9. ^ a b Haagner, G. V.; Morgan, D. R. (January 1989). "The captive propagation of the Eastern green mamba Dendroaspis angusticeps". International Zoo Yearbook. 28 (1): 195–199. doi:10.1111/j.1748-1090.1989.tb03280.x. 
  10. ^ Branch, B. (1994) [1988]. Branch's Field Guide Snakes Reptiles Southern Africa. Cape Town: Struik Publishers. hlm. 95. ISBN 978-1-86825-575-7. 
  11. ^ Angilletta, Michael J. (1994). "Sedentary behaviors by Green Mambas Dendroaspis angusticeps" (PDF). Herpetological Natural History. 2 (2): 105–111. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 3 March 2016. Diakses tanggal 26 April 2014.