Lintasan alanina adalah lintasan non-energetik yang menghantarkan senyawa NH+ dari sel otot menuju organ hati.[1]

Sel otot akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi saat olahraga panjang dan saat berpuasa, hal semacam ini menyebabkan degradasi asam amino lebih sering terjadi di jaringan daripada di dalam hati. Di dalam hati, senyawa nitrogen yang lepas dari asam amino akan memasuki siklus urea, tetapi sel otot tidak memiliki siklus urea sehingga diperlukan suatu lintasan yang dapat menghantarkan senyawa nitrogen dari sel otot menuju ke dalam hati.

Reaksi redoks yang terjadi di otot berupa reaksi reduksi dari asam piruvat menjadi asam α-ketoglutarat untuk direduksi lebih lanjut menjadi asam laktat, dan reaksi oksidasi asam glutamat yang menghantarkan gugus amina ke molekul alanina, sehingga disebut reaksi transaminasi.[2] Alanina kemudian disekresi sel otot menuju sirkulasi darah dan mencapai hati untuk dikonversi kembali menjadi asam piruvat dan melepaskan senyawa nitrogen tersebut ke dalam siklus urea untuk dikonversi menjadi urea.

Senyawa nitrogen juga dapat diolah melalui reaksi energetik yang dikenal sebagai lintasan glutamina. Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim glutamina sintase berupa:

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer (2002). Biochemistry. Johns Hopkins University School of Medicine, Carleton College, Stanford University (edisi ke-5). W. H. Freeman. hlm. Section 23.3 The First Step in Amino Acid Degradation Is the Removal of Nitrogen. ISBN 0-7167-3051-0. Diakses tanggal 2011-09-11. 
  2. ^ (Inggris) Jeremy M Berg, John L Tymoczko, dan Lubert Stryer (2002). Biochemistry. Johns Hopkins University School of Medicine, Carleton College, Stanford University (edisi ke-5). W. H. Freeman. hlm. Figure 23.15 The Alanine Cycle. ISBN 0-7167-3051-0. Diakses tanggal 2011-09-11.