Lebar sepur 1.067 mm

jalur kereta api dengan rel yang terpisah dengan jarak 1067 mm (3′ 6″)

Jalur kereta api dengan lebar sepur 1.067mm (3 kaki 6 inci) merupakan yang pertama dibangun sebagai jalur kereta api yang ditarik kuda. Kereta api penumpang antarkota yang pertama kali menggunakan lebar sepur 1.067 mm dibangun di Norwegia oleh seorang insinyur bernama Carl Abraham Pihl.

Rel kereta api di Indonesia yang menggunakan lebar sepur 1067mm.
Rel kereta api di Indonesia yang menggunakan lebar sepur 1067mm.

Sepur atau rel berikut ini digolongkan sebagai yang sempit. Secara keseluruhan terdapat rel sepanjang sekitar 112.000 kilometer (70.000 mi) di dunia dengan lebar sepur ini.

Di Indonesia, lebar 1.067 mm merupakan yang paling utama dipakai untuk jalur rel kereta api.

Penamaan sunting

Lebar sepur ini kadang kala dikenal sebagai lebar sepur CAP (CAP gauge), dari inisial nama Carl Abraham Pihl.[1]

Di Swedia, lebar sepur tersebut dijuluki sebagai lebar sepur Blekinge, sebagaimana kereta api di daerah Blekinge menggunakan lebar sepur berikut ini.[2]

Nama lain untuk lebar sepur ini yaitu lebar sepur tanjung (Cape gauge), dinamakan dari Koloni Tanjung (Cape Colony) yang dimana sekarang menjadi Afrika Selatan, diadopsi tahun 1873.[3][4] Istilah lebar sepur tanjung digunakan dalam bahasa-bahasa lainnya, seperti bahasa Belanda kaapspoor, bahasa Jerman Kapspur, bahasa Norwegia kappspor dan bahasa Prancis voie cape.

Nama Lebar Sepur Kolonial (Colonial Gauge) digunakan di Selandia Baru.[5][6]

Di Jepang, lebar sepur 1.067 mm (3 kaki 6 inci), bersama sepur sempit lainnya, merujuk pada kyōki (狭軌), yang jika diterjemahkan menjadi sepur sempit, untuk membedakannya dengan Shinkansen.

Pengguna sunting

112,000 km (69,594 mi) menggunakan Cape gauge di dunia:[7]


Catatan sunting

  1. ^ Bergh, Trond (2001). "Backwardness for ever: Norwegian railway engineers and the narrow gauge, light railway system". EBHA Conference 2001: Business and Knowledge A1: Knowledge as platform for strategy: page 15. 
  2. ^ "Digitaliserade svenska dagstidningar". web.archive.org. 2014-04-27. Archived from the original on 2014-04-27. Diakses tanggal 2022-04-19. 
  3. ^ Ransom, P.J.G. (1996). Narrow Gauge Steam. Oxford Publishing Co. hlm. 107. ISBN 0860935337. 
  4. ^ Griffiths, Ieuan Ll (1994). The Atlas of African Affairs. Routledge. hlm. 168. ISBN 0415054885. 
  5. ^ paperspast.natlib.govt.nz https://paperspast.natlib.govt.nz/cgi-bin/paperspast?a=d&d=EP18740512.2.8. Diakses tanggal 2022-04-19.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  6. ^ "CR4 - Blog Entry: Track Gauges and Railway Construction (Part 1)". web.archive.org. 2014-03-04. Archived from the original on 2014-03-04. Diakses tanggal 2022-04-19. 
  7. ^ "Forum 1520". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-07. Diakses tanggal 2010-12-15. 
  8. ^ "CIA World Factbook, Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-17. Diakses tanggal 2010-12-15. 
  9. ^ "CIA World Factbook, Japan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-20. Diakses tanggal 2010-12-15. 
  10. ^ H. H. Stoek, J. R. Fleming, A. J. Hoskin, A Study of Coal Mine Haulage in Illinois, Engineering Experiment Station Bulletin No. 132, University of Illinois, July 1922, pages 102-103.