Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan besar, walaupun awalnya adalah prosedur ginekologi, laparoskopi semakin sering digunakan dalam pembedahan cabang lain.[1] Menurut sumber lain Laparoskopi adalah teknik bedah invasif minimal yang menggunakan alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur bedah di dalam rongga perut.[2] Kamera mini ini digunakan terlebih dahulu, kemudian dimasukkan gas untuk membuat jarak pemisah antara rongga sehingga dapat terlihat dengan jelas gambar yang akan terlihat.[2] Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya.[2] Awalanya, diadopsi luas oleh para ginekolog, laparoskopi sekarang menjadi teknik bedah yang diggunakan dalam bayak cabang pembedahan.[1] Teknik ini memungkinkan banyak prosedur invansif minimal.[1] Laparoskop adalah instrumen sempit serupa tabung pencahayaan di bagian dalam dan melihat nyaris setiap bagian tubuh.[1] Instrumen ini secara lengkap bertahap menjadi canggih sehingga dokter bedah dapat melewatkan istrumen halus melalui laparoskop untuk melakukan operasi kecil.[1] Paling sering digunakan dalam ginekologi.[1] Laparoskopi memungkinkan pandangan jernih tuba fallopii, rahim dan indung telur.[1] Ini berguna dalam mendiagnosis kondisi ginekologi, seperti infeksi leher rahim dan kista indung telur.[1] Juga digunakan untuk mengecek keluhan seperti endometriosis (jaringan yang menyerupai lapisan rahim yang tumbuh di luar rahim) dan kanker indung telur.[1] Sebagai tes untuk ketidak suburan yang disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi, zat pewarna ditempatkan kedalam lubang perut.[1]

Rujukan sunting

  1. ^ a b c d e f g h i j David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehtan Populer Saluran Pencernaan, Volume 4. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 144. 
  2. ^ a b c "Laparoskopi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-04. Diakses tanggal 18 Juni 2018.