Kuoka
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Infrakelas:
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Genus:
Setonix

Lesson, 1842
Spesies:
S. brachyurus
Nama binomial
Setonix brachyurus
(Quoy & Gaimard, 1830)
Area persebaran

Kuoka (Setonix brachyurus), satu-satunya anggota genus Setonix, adalah seekor makropoda kecil yang berukuran sama seperti seekor kucing peliharaan.[2] Sama seperti hewan-hewan makropoda yang lain, seperti kanguru dan walabi, kuoka juga pemakan tumbuhan dan umumnya merupakan hewan nokturnal.

Kuoka dapat ditemukan di beberapa pulau kecil di lepas pantai Australia Barat, tepatnya di Pulau Rottnest lepas pantai Perth serta Pulau Bald dekat Albany. Sebuah koloni kecil juga terdapat di daratan Australia, tepatnya di kawasan Suaka Alam Two Peoples Bay, bersama-sama dengan Potooro Gilbert yang terancam punah.

Ciri sunting

Berat kuoka 2,5 hingga 5 kilogram dan panjangnya 40 sampai 54 sentimeter, yang lumayan pendek untuk jenis makropoda. Kuoka memiliki tubuh yang padat, telinga bulat, dan kepala kecil yang lebar. Meskipun terlihat seperti kangguru kecil, kuoka mampu memanjat pohon kecil dan perdu.

Setelah sebulan masa kandungan, kuoka betina melahirkan bayi yang disebut "joey". Kuoka betina dapat melahirkan dua kali setahun. Anak kuoka atau joey tinggal di kantung induknya selama 6 bulan. Ketika ia meninggalkan kantung, anak kuoka bergantung pada ibunya untuk menyusui selama 2 bulan. Ketika sudah berumur 1,5 tahun, kuoka sudah cukup dewasa untuk memiliki anak sendiri.[3]

Penemuan sunting

 
Sebuah keluarga kuoka

Kuoka adalah salah satu mamalia Australia pertama yang ditemukan oleh bangsa Eropa. Samuel Volckertzoon, pelaut Belanda, menulis bahwa ia melihat "seekor kucing hutan" di Pulau Rottnest pada tahun 1658. Pada tahun 1696, Willem de Vlamingh mengira kuoka adalah tikus raksasa dan menamakan pulau tersebut sebagai rattennest, bahasa Belanda untuk "sarang tikus" yang kemudian menjadi "rottenest".[4]

Nama kuoka diambil dari sebuah kata dalam bahasa Nyungar, yang kemungkinan adalah gwaga.[5]

Referensi sunting

  1. ^ de Tores, P., Burbidge, A., Morris, K. & Friend, T. (2008). "Setonix brachyurus". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2008. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 29 December 2008. 
  2. ^ Groves, C.P. (2005). Wilson, D.E.; Reeder, D.M., ed. Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference (edisi ke-3). Baltimore: Johns Hopkins University Press. hlm. 69. ISBN 0-801-88221-4. OCLC 62265494. 
  3. ^ "Quokka Facts | Quokkas | Australian Marsupials". Animalfactguide.com. Diakses tanggal 2016-08-25. 
  4. ^ "Quokka". Australian Museum. Diakses tanggal 2016-08-25. 
  5. ^ Dixon, R. M. W.; Moore, Bruce; Ramson, W. S.; Thomas, Mandy (2006). Australian Aboriginal Words in English: Their Origin and Meaning (edisi ke-2nd). Oxford: Oxford University Press. ISBN 0-19-554073-5. 

Bacaan lanjutan sunting

  • Ronald M. Nowak (1999), Walker's Mammals of the World (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-6), Baltimore: Johns Hopkins University Press, ISBN 0-8018-5789-9, LCCN 98023686 

Pranala luar sunting