Kue lapis

variasi makanan khas Indonesia

Kue lapis adalah makanan khas Indonesia. Kue ini biasanya terdiri dari dua warna yang berlapis-lapis, ini yang memberi nama kue ini. Kue ini dibuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna. Kue ini dikukus setiap lapisannya sebelum kemudian lapisan di atasnya ditambahkan. Kue ini banyak ditemui di daerah-daerah di Indonesia khususnya di pedagang pasar tradisional maupun toko kue jajanan tradisional.[1] Kue khas Indonesia ini termasuk ke dalam salah satu camilan legenda dan menjadi salah satu menu takjil.[2]

Dua variasi kue lapis

Pewarna yang digunakan untuk kue lapis bisa terdiri dari pewarna makanan buatan atau pewarna alami. Pewarna yang sering digunakan adalah pandan (hijau) dan sirup bunga mawar (merah). Kue ini memiliki tekstur lembut dan kenyal karena pengaruh dari adonan tepung kanji. Biasanya jajanan ini menjadi camilan di waktu santai.[3]

Terdapat dua jenis kue lapis dilihat dari cara pembuatannya, yaitu pembuatan lapisannya langsung pada saat proses memasak dalam satu loyang contohnya Kue pepe’ dan kue lapis legit. Kedua, lapisannya disatukan di luar loyang, misalnya kue lapis surabaya dan kue lapis moka vla.[4]

Sejarah sunting

Asal Mula Kue Lapis dapat ditelusuri hingga ke Tiongkok kuno. Pada zaman Dinasti Tang (618-907 M), terdapat sebuah makanan tradisional yang disebut “mian gao” yang merupakan nenek moyang dari Kue Lapis. Mian gao merupakan sejenis kue yang terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk dalam lapisan-lapisan yang berbeda warna. Mian gao awalnya disajikan sebagai hidangan khusus pada acara perayaan Tahun Baru Imlek.

Kue Lapis kemudian menyebar ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Kue Lapis mengalami penyesuaian dengan bahan dan selera lokal, serta berkembang menjadi berbagai varian dengan rasa, warna, dan tekstur yang berbeda-beda.

Variasi sunting

Hula-hula sunting

 
Sepotong kue hula-hula

Kue Hula-hula adalah kue lapis dengan tekstur kenyal yang berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.[5] Kue lapis ini memiliki tampilan seperti kue lapis pada umumnya, namun hanya menggunakan 2 warna lapisan, yaitu warna putih dan cokelat. Adonan kue Hula-hula menggunakan campuran tepung terigu, telur, susu kental manis dan santan.[6]

Kue lapis Sambas sunting

 
Kue lapis motif tenun

Referensi sunting

  1. ^ "Kue Lapis". Tribunnewswiki.com. Diakses tanggal 12 Februari 2024. 
  2. ^ Kusuma, Risa Fajar. "Menu Takjil Buka Puasa: Resep Jajanan Kue Lapis Tepung Beras". tirto.id. Diakses tanggal 12 Februari 2024. 
  3. ^ "Resep Lapis Tepung Beras dan Kanji, Rasa Vanila dan Cokelat yang Lezat". kumparan. Diakses tanggal 12 Februari 2024. 
  4. ^ MASAK, TIM IDE (12 Februari 2024). Resep Favorit untuk Usaha: Kue Lapis. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-9671-6. 
  5. ^ Hilmansyah, Muhammad (2021-04-17). "7 Kue Tradisional Khas Banjar yang Nikmat, Favorit untuk Berbuka Puasa". IDN Times Kaltim (dalam bahasa In). Diakses tanggal 2023-11-16. 
  6. ^ "Hula-Hula, Kudapan Tradisional yang Manis, Legit dan Gurihnya Pas Jadi Teman Ngeteh atau Ngopi - Sajian Sedap". sajiansedap.grid.id. Diakses tanggal 2023-11-16. 

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting