Kota Taitung

kota di Taiwan

Kota Taitung (pinyin Mandarin: Táidōng Shì; POJ Hokkien: Tâi-tang-chhī) adalah suatu kota yang dikelola oleh kabupaten dan ibu kota Kabupaten Taitung, Taiwan. Kota ini berada di pantai tenggara Taiwan yang menghadap Samudera Pasifik. Kota Taitung memiliki penduduk terpadat di Kabupaten Taitung dan merupakan salah satu kota besar di pantai timur pulau.

Taitung
臺東市
Kota dikelola kabupaten
Kota Taitung
Pemandangan Kota Taitung
Pemandangan Kota Taitung
Etimologi: Taitō (Jepang: 臺東, Taiwan east)
Julukan: 
東市 (Kota Timur)
Taitung di Taiwan
Taitung
Taitung
Koordinat: 22°45′30″N 121°08′40″E / 22.75833°N 121.14444°E / 22.75833; 121.14444Koordinat: 22°45′30″N 121°08′40″E / 22.75833°N 121.14444°E / 22.75833; 121.14444
NegaraRepublik Tiongkok (Taiwan)
ProvinsiProvinsi Taiwan
KabupatenTaitung
Pemerintahan
 • Wali kotaChang Kuo-chou (張國洲)[1]
Luas
 • Total109,7691 km2 (423,821 sq mi)
Populasi
 (Desember 2014)
 • Total106.929
 • Kepadatan0/km2 (0,00.025/sq mi)
Situs webwww.taitungcity.gov.tw
Kota Taitung
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional: 臺東 or 台東
Hanzi sederhana: 台东
Makna harfiah: Taiwan Timur
Nama Jepang
Kanji: 台東市
Kana: たいとうし
Kyujitai: 臺東市
Kota Taitung di Kabupaten Taitung

Transportasi darat ke Kota Taitung sangat terbatas karena adanya jajaran Pegunungan Tengah Taiwan. Kota ini didukung oleh Bandar Udara Taitung. Taitung adalah gerbang menuju Pulau Hijau dan Kepulauan Lanyu, keduanya merupakan destinasi pariwisata terkenal.

Sejarah sunting

 
Kota Taitung di bawah pendudukan Jepang

Sebelum abad ke-16 dataran Taitung dihuni oleh suku-suku penduduk asli petani Puyuma dan Amis. Di bawah kekuasaan Belanda dan selama pemerintahan Qing, sebagian besar Taiwan timur, termasuk Taitung saat ini, disebut "Pi-lam" (Hanzi: 卑南; Pe̍h-ōe-jī: Pi-lâm). Banyak artefak situs-situs prasejarah kota ini berada di Taman Budaya Beinan yang ditemukan pada tahun 1980 saat pembangunan stasiun kereta api Taitung.

Pada akhir abad ke-19, ketika Liu Mingchuan ditunjuk oleh Dinasti Qing sebagai gubernur di Taiwan, orang-orang Han pindah ke daerah Taitung. Subprefektur Pi-lam (卑南廳) didirikan pada tahun 1875 dan pada tahun 1888 status itu ditingkatkan dan berganti nama menjadi Prefektur Taitung, setelah dibentuk Provinsi Fujian-Taiwan.[2]

Pemerintahan Jepang sunting

Selama pemerintah Jepang, pusat permukiman disebut Desa Nankyō (南鄉新街). Taitō Chō (臺東廳) adalah satu dari dua belas kantor pemerintahan lokal yang didirikan tahun 1901. Tulisan-tulisan berbahasa Inggris dari masa itu menyebut kota ini sebagai Pinan (dari bahasa Jepang) dan Pilam (dari bahasa Hokkien).[3] Kota Taitō didirikan pada tahun 1920 di bawah Prefektur Taitō dan mencakup yang saat ini Kota Taitung dan Beinan timur.

Pascaperang sunting

Setelah penyerahan Taiwan dari Jepang kepada Republik Tiongkok pada tahun 1945, Taitung menjadi kota kecil dan pada tahun 1976 ditingkatkan menjadi Kota Taitung.

Pemerintahan kota sunting

Pemerintahan Kota Taitung dikendalikan dari Balai Kota Taitung. Pemerintahan kota bertanggung jawab atas administrasi umum kota dan semua urusan lain, mulai dari rakyat, pendidikan, kebudayaan, negosiasi, bantuan darurat, pencegahan bencana, pajak lingkungan, pengendalian kebersihan, keuangan, penguasaan properti publik, bantuan pemajakan, kontrol pertanian dan perikanan, produk grosir, administrasi pemasaran dan bisnis, perencanaan kota, bentuk usaha publik, pariwisata, pengembangan komunitas, administrasi layanan militer, kesejahteraan, program asuransi kesehatan nasional, dan urusan administrasi pribumi.

Iklim sunting

Taitung memiliki iklim muson tropis, dengan musim hujan dari Mei hingga Oktober, musim kemarau dari November hingga April, dan suhu yang selalu sangat hangat hingga panas dengan kelembapan tinggi. Tidak seperti iklim tropis umumnya, musim kemarau di Taitung bukannya cerah, tapi berkabut. Rekor suhu tertinggi Taiwan tercatat di Taitung pada tanggal 9 Mei 2004 dengan puncak suhu 40 derajat Celsius.

Referensi sunting

  1. ^ Jason Pan (09-09-2019). "Taitung ex-official sentenced over corruption charges". Taipei Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 04-11-2019. 
  2. ^ Davidson, James W. (1903). The Island of Formosa, Past and Present: history, people, resources, and commercial prospects: tea, camphor, sugar, gold, coal, sulphur, economical plants, and other productions. London and New York: Macmillan & co. hlm. 244. OL 6931635M. 
  3. ^ Davidson (1903), Index p.29: "Pinan (Pilam)"
  4. ^ "Central Weather Bureau". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-07. Diakses tanggal 2019-11-04.