Keterbangunan (bahasa Inggris: constructability atau buidability)[1] adalah sebuah teknik manajemen proyek yang berguna untuk meninjau proses pembangunan dari awal hingga akhir selama fase prakonstruksi. Teknik ini mengenali hambatan-hambatan sebelum sebuah proyek benar-benar mulai dibangun untuk mengurangi atau menghindari galat, keterlambatan dan biaya berlebihan.[2]

Istilah "keterbangunan" menunjukkan kemudahan dan kesangkilan sebuah struktur yang dapat dibangun. Semakin tinggi tingkat keterbangunan sebuah struktur, maka semakin ekonomis pula struktur tersebut.[3] Keterbangunan adalah sebagian cerminan dari mutu dokumen rancangan: dengan kata lain, jika dokumen rancangan sulit dipahami atau ditafsirkan, maka proyek tersebut akan sulit untuk dibangun.[4]

Istilah ini merujuk pada:

  • sejauh mana sebuah rancangan bangunan membantu memperlancar proses pembangunan, bergantung pada persyaratan keseluruhan agar bangunan dapat terselesaikan (pengertian CIRIA[5]).[6]
  • perpaduan antara ketepatan waktu dan kemangkusan pengetahuan konstruksi untuk perencanaan konseptual, perancangan, pembangunan dan operasi lapangan sebuah proyek demi mencapai semua tujuan proyek dalam waktu yang tepat dan paling efektif secara biaya (pengertian CII).[7]
  • perpaduan antara pengetahuan konstruksi dalam pengerjaan proyek dan penyeimbangan pelabagai kendala proyek serta kendala lingkungan untuk menggapai tujuan proyek dan kinerja bangunan pada tingkat yang paling optimal (pengertian CIIA[8]).[9]

Asas-asas sunting

Ada 12 asas keterbangunan yang dipetakan pada proses pengadaan:[9]

  1. Integrasi
  2. Pengetahuan konstruksi
  3. Keterampilan tim
  4. Tujuan perusahaan
  5. Sumber daya yang tersedia
  6. Faktor luar
  7. Program
  8. Metode pembangunan
  9. Ketercapaian
  10. Spesifikasi
  11. Inovasi pembangunan
  12. Umpan balik

Catatan kaki sunting

  1. ^ "Ikatan Arsitek Indonesia - Bali". www.iaibali.org. Diakses tanggal 2019-05-03. 
  2. ^ The Institution of Professional Engineers New Zealand Incorporated (IPENZ). Constructability. Diarsipkan 2011-10-18 di Wayback Machine. Practice Note 13. April, 2008.
  3. ^ Schwinger, Clifford W. (March 2011). "Tips for Designing Constructable Steel-Framed Buildings" (PDF). Modern Steel Construction. Diakses tanggal April 30, 2019. 
  4. ^ Gambatese, John A.; Hinze, Jimmie; Behm, Michael (May 2005). "Investigation of the Viability of Designing for Safety" (PDF). CPWR - The Center to Protect Workers' Rights. hlm. 5. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal April 30, 2019. 
  5. ^ Construction Industry Research and Information Association
  6. ^ McGeorge, Palmer & Kerry London. Construction management: new directions, 2nd ed. Blackwell Science, 2002, p. 54.
  7. ^ Construction Industry Institute (CII), based at The University of Texas at Austin.CII Best Practices: Constructability Diarsipkan 2011-10-01 di Wayback Machine.
  8. ^ Construction Industry Institute, Australia.
  9. ^ a b Singh, Amarjit (2001). Creative Systems in Structural and Construction Engineering. Balkema. hlm. 96, 97. ISBN 9058091619. 

Pustaka lanjutan sunting

  • Hinze, Jimmie (2001). Construction Contracts. McGraw-Hill Higher Education. hlm. 121. ISBN 9780072551693.