Kertas saring adalah suatu kertas semi-permeabel yang dipotong melingkar dan ditempatkan serenjang dalam suatu corong pemisah, agar kotoran tidak larut tersaring dan memungkinkan bagian dari larutan dapat terpisahkan melalui pori-pori kertas.[1]

Kertas saring

Kertas saring terutama digunakan di laboratorium analisis untuk menyaring larutan heterogen. Kertas biasanya terbuat dari turunan selulosa dan memungkinkan penanganan larutan dengan pH antara 0 hingga 12 dan suhu larutan sampai 120 °C.

Biasanya kertas saring tersebut memiliki luas perkiraan 10 cm² dan berat sekitar 80 hingga 130 g/m². Kertas saring juga memiliki kekasaran dan diameter pori yang berbeda-beda tergantung jenisnya.

Di antara berbagai jenis kertas saring kuantitatif, kertas saring juga memungkinkan penyaringan serta memungkinkan kuantifikasi jumlah tersuspensi dalam cairan menjadi partikel yang disaring. Mereka juga digunakan terutama untuk analisis gravimetri dan preparasi sampel.

Sifat sunting

 
Gambar pindai kertas saring Whatman Filter Paper 4 Qualitative pada perbesaran 840 di bawah mikroskop elektron.

Kertas saring hadir dalam berbagai porositas dan kelas bergantung pada aplikasi penggunaannya. Parameter terpenting dalam pemilihan kertas saring adalah kekuatan basah, porositas, retensi partikel, laju alir, kompatibilitas, efisiensi dan kapasitas kertas saring tersebut.

Ada dua mekanisme filtrasi dengan kertas; volume dan permukaan. Dengan filtrasi volume, partikel terperangkap di sebagian besar kertas saring. Dengan filtrasi permukaan, partikel terperangkap pada permukaan kertas. Kertas saring banyak digunakan karena meskipun potongan kecil kertas saring dapat menyerap volume yang signifikan dari cairan

Pembuatan sunting

Material mentah dalam pemuatan kertas saring berasal dari berbagai pulp kertas. Pulp tersebut dapat berupa softwood, hardwood, biji serat atau serat mineral. Untuk mendapat penyaringan dengan kualitas tinggi, pulp terlarut dan pulp dimerserisasi digunakan. Banyak kertas saring dibuat pada mesin kertas berukuran kecil. Untuk kertas saring skala laboratorium mesin yang digunakan dapat berukuran lebar 50 cm. Kertas yang digunakan dapat di-crêpe untuk meningkatkan porositas. Kertas saring juga dapat diberi perlakuan dengan reagen atau impregnasi untuk mendapatkan karakteristik yang tepat.

Penyaringan di laboratorium sunting

 
Penggunaan kertas saring di laboratorium

Kertas saring secara luas digunakan dalam percobaan laboratorium di berbagai bidang, dari biologi hingga kimia. Jenis penyaring yang digunakan akan berbeda sesuai dengan tujuan prosedur dan bahan kimia yang terlibat. Umumnya, kertas saring digunakan dengan teknik laboratorium seperti filtrasi gravitasi atau vakum.[2]

Kertas saring kualitatif sunting

 
Kertas saring kualitatif ukuran 150mm

Kertas saring kualitatif digunakan dalam teknik analisis kualitatif untuk penentuan bahan. Ada berbagai kelas kertas saring kualitatif sesuai dengan ukuran pori yang berbeda. Ada total 13 kelas yang berbeda dari kertas saring kualitatif. Ukuran pori terbesar adalah kelas 4; ukuran pori terkecil adalah kelas 602h; kelas yang paling umum digunakan adalah kelas 1 hingga kelas 4.[3]

Kertas saring kuantitatif sunting

Kertas saring kuantitatif, disebut pula sebagai kertas saring bebas-abu, digunakan untuk analisis kuantitatif dan gravimetri. Selama pembuatan, produsen menggunakan asam untuk membuat kertas bebas abu dan mencapai kemurnian yang tinggi.[4]

Kertas kromatografi sunting

Kromatografi kertas

Kromatografi adalah metode yang digunakan ahli kimia untuk memisahkan senyawa. Jenis kertas saring yang digunakan memiliki laju aliran air yang spesifik dan kecepatan penyerapan untuk memaksimalkan hasil kromatografi kertas. Kecepatan penyerapan jenis kertas saring adalah dari 6 cm hingga 18 cm dan memiliki ketebalan kertas dari 0.17 mm hingga 0.93 mm.[5]

Kertas saring serat kaca sunting

Kertas saring serat kaca memiliki ukuran pori 1 µm, yang berguna untuk menyaring larutan yang sangat terkontaminasi atau larutan yang sulit untuk disaring. Juga, penyaring dengan serat kaca telah akan memperpanjang masa pakai penyaring tersebut, banyak partikulat dapat termuatkan serta dapat mencegah kontaminasi sampel.[6] Sebagai tambahan, berbagai jenis penyaring dengan serat gelas sesuai untuk situasi penyaringan yang berbeda. Ada 7 jenis penyaring dengan serat kaca dan perbedaan yang utama adalah ketebalannya.

Kertas saring serat kuarsa sunting

Kertas saring dengan serat kuarsa memiliki ketahanan tinggi dalam bahan kimia, tidak menyerap NOx dan SOx dioksida, tidak terpengaruh oleh kelembaban dan mudah disterilkan. Oleh karena itu, sebagian besar digunakan untuk analisis polusi udara.[7]

Kertas saring PTFE sunting

Kertas saring PTFE memiliki suhu operasi yang besar (-120 °C~260 °C) dengan permeabilitas udara yang tinggi. Daya tahannya pada suhu tinggi membuat kertas saring PTFE mudah dimasukkan dalam autoklaf. Ia sering digunakan untuk menyaring minyak panas, pelarut yang kuat serta mengumpulkan partikulat udara.[7]

Kantong teh sunting

 
Teh celup

Kantong teh adalah suatu kantong tertutup yang kecil dan berpori, yang mengandung bahan tanaman kering (biasanya teh, Camellia sinensis) yang direndam dalam air mendidih untuk membuat minuman panas.[8] Kantong tersebut berisi daun teh sementara teh direndam, sehingga lebih mudah untuk membuang daun tersebut, dan berfungsi sama sebagai infuser teh. Beberapa kantong teh memiliki seutas tali melekat dengan label kertas di atasnya untuk membantu mengeluarkan kantong serta untuk menampilkan merek atau jenis teh tersebut.

Kantong teh terbuat dari serat abacá, sebuah rami manila yang sangat tipis dan memiliki serat panjang, terdapat pada perkebunan tanaman pisang yang ditanam untuk mendapat seratnya, sebagian besar di Filipina dan Kolombia. Beberapa kantong memiliki serat termoplastik yang dapat ditutup panas seperti PVC atau polipropilena sebagai komponen serat pada permukaan kantong teh bagian dalam.[9]

Kertas kantong sangat berpori dan tipis serta memiliki kekuatan basah yang tinggi.[1]

Referensi sunting

  1. ^ a b Paulapuro, Hannu (2000). "5". Paper and Board grades. Papermaking Science and Technology. 18. Finland: Fapet Oy. hlm. 114. ISBN 952-5216-18-7. 
  2. ^ "Filtration Techniques" (PDF). Filtration Techniques. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-05-01. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  3. ^ "Filter Papers and Membranes" (PDF). Filter Papers and Membranes. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2015-11-22. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  4. ^ "Filter Papers for the Laboratory and Industry" (PDF). Filter Papers for the Laboratory and Industry. Sartorius Stedim. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  5. ^ "Laboratory Filter Paper" (PDF). Laboratory Filter Paper. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  6. ^ "Glass Fiber Filters". Glass Fiber Filters. Pall Corporation. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  7. ^ a b "Laboratory Filter Paper" (PDF). Laboratory Filter Paper. Diakses tanggal 21 November 2015. 
  8. ^ Time Mag., 'A Brief History of the Tea Bag'
  9. ^ Bloxham, Andy (13 Juni 2008). "Tea bag to celebrate its century". Telegraph.co.uk. Diakses tanggal 15 Juli 2009.