Kereta api Sancaka Utara

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Sancaka Utara merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan bisnis yang pernah dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melayani lintas Surabaya PasarturiYogyakarta melalui Bojonegoro, Gambringan, Solo Balapan, dan sebaliknya.

Kereta api Sancaka Utara
Kereta api Sancaka Utara pada hari pertama pengoperasian – setelah meninggalkan Stasiun Surabaya Pasarturi
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusTidak Beroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VIII Surabaya
Mulai beroperasi
  • 1 Desember 2019 (SBI-KTA)
  • 10 Februari 2021 (SBI-YK)
Terakhir beroperasi1 Juni 2023
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian13.680 penumpang per bulan.[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSurabaya Pasarturi
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirYogyakarta
Jarak tempuh331 km
Waktu tempuh rerataRata-rata sekitar 6 jam 10 menit
Frekuensi perjalananFakultatif (Beroperasi saat pada hari tertentu)
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Bisnis
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 64 tempat duduk disusun 2-2 (kelas bisnis)
    arah kursi dapat diatur
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, tanpa tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Hanya pada layanan Kelas Eksekutif
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal163F-168F

Nama Sancaka sendiri diambil dari sosok ratu ular sanca yang pengayom dan dapat bertahan di segala keadaan, sedangkan Nama Utara diambil dari Jalur kereta api yang melewati ini yaitu Lamongan, Bojonegoro, Cepu dan sampai Gambringan.

Kereta api Sancaka Utara terakhir beroperasi secara reguler pada tanggal 31 Maret 2020, dan kemudian dihentikan operasinya sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan covid-19 di Indonesia.[1] Pada Gapeka 2021, layanan tersebut diubah menjadi Yogyakarta–Surabaya Pasarturi dengan status perjalanan fakultatif.[2] Layanan tersebut resmi dihapus tanggal 1 Juni 2023, saat diberlakukan GAPEKA 2023, alasan dihapus Kereta api Sancaka Utara karena seiring tidak pernah jalan sejak COVID-19 sampai redah COVID-19 sekitar tahun 2022, ataupun okupansi penumpang dibawah 20% sejak COVID-19 ini.[3]

Pengoperasian sunting

 
Tampak dalam kereta api Sancaka Utara kelas bisnis, 2020

Kereta api Sancaka Utara pertama kali beroperasi pada 1 Desember 2019, menempuh jarak sejauh 395 km dalam waktu kurang lebih 7 jam 7 menit. Kereta api ini dioperasikan sebagai pembantu layanan kereta api Sancaka—layanan kereta api penumpang yang beroperasi melalui lintas selatan—relasi Surabaya–Yogyakarta. Selain itu, kereta ini beroperasi untuk melayani penumpang di lintas Surabaya, Bojonegoro, hingga Gambringan yang melakukan perjalanan dari dan menuju Yogyakarta maupun Surabaya karena belum ada satu pun kereta api penumpang yang melayani lintas tersebut.[4][5]

Kereta api Sancaka Utara beroperasi dengan memanfaatkan jalur kereta api lintas Gambringan–Gundih yang sebelumnya hanya digunakan sebagai jalur darurat ketika terjadi rintangan jalan di jalur Gambringan–Brumbung maupun Gundih–Brumbung. Terakhir, jalur tersebut dipakai untuk melayani kereta barang pengangkut migas dari Stasiun Rewulu menuju Stasiun Cepu pada 2005.[6]

Pada Gapeka 2021,Kereta Api Sancaka Utara di perpendek relasinya dari Surabaya Pasar Turi sampai Yogyakarta saja dan bersifat Fakultatif (Berjalan sewaktu-waktu) dengan waktu tempuh perjalanan yang jauh lebih singkat

Tarif sunting

Tarif kereta api ini berkisar antara Rp150.000,00–Rp210.000,00 untuk kelas bisnis dan Rp230.000–Rp300.000,00 untuk kelas eksekutif tergantung pada jarak tempuh dan subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun yang berada dalam lintas berikut.

  • SurabayaCepu maupun sebaliknya: Rp105.000,00 (bisnis) dan Rp130.000,00 (eksekutif)
  • CepuYogyakarta maupun sebaliknya: Rp120.000,00 (bisnis) dan Rp170.000,00 (eksekutif)
  • SoloGambringan maupun sebaliknya: Rp85.000,00 (bisnis) dan Rp105.000,00 (eksekutif)
  • SoloYogyakarta maupun sebaliknya: Rp45.000,00 (bisnis) dan Rp55.000,00 (eksekutif)

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Harto, A. (2020-03-28). "Antisipasi Penularan Virus Korona, Kereta Api Kurangi Kapasitas". Kompas.id. Diakses tanggal 2023-10-28. 
  2. ^ blokBojonegoro.com. "KA Rute Bojonegoro-Yogyakarta Dirindukan Penumpang". blokbojonegoro.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-10-28. 
  3. ^ Kamila, A. (2023-10-28). "Dihentikan Karena Pandemi Covid-19, Kereta Sancaka Bojonegoro–Jogja Berpotensi Kembali Jalan". Jawa Pos. Diakses tanggal 2023-07-04. 
  4. ^ "Awal Desember, PT KAI Luncurkan Dua Kereta Api Baru Jalur Utara". Tempo. 2019-11-24. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  5. ^ "Baru Diluncurkan, Tiket Kereta Sancaka Utara via Bojonegoro Laris". Tempo. 2019-11-14. Diakses tanggal 2019-11-27. 
  6. ^ "14 Tahun Tak Dipakai, Jalur KA Gambringan-Gundih Kembali Difungsikan". radarkudus.jawapos.com. 2019-10-31. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-13. Diakses tanggal 2019-11-27. 

Pranala luar sunting