Kekristenan Ortodoks Yunani di Lebanon

artikel daftar Wikimedia

Kekristenan Ortodoks Yunani di Lebanon (bahasa arab: المسيحية الأرثوذكسية اليونانية في لبنان) mengacu pada pengikut Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia di Lebanon, yang merupakan Gereja Ortodoks Yunani otosefalus dalam persekutuan Kekristenan Ortodoks Timur yang lebih luas, dan merupakan Kristen terbesar kedua di Lebanon setelah Kristen Maronit.

Kristen Ortodoks Yunani Lebanon
المسيحية الأرثوذكسية الشرقية في لبنان
Jumlah populasi
300.000-400.000[1][2][3]
Bahasa
Vernakular:
Bahasa Arab Lebanon
Agama
Kekristenan (Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia)
Estimasi persebaran wilayah kelompok-kelompok agama besar di Lebanon
Persebaran kelompok-kelompok agama Lebanon

Pemeluk Kristen Ortodoks Yunani Lebanon diyakini mencapai sekitar 8% dari total penduduk Lebanon.[2][3] Sebagian besar pemeluk Kristen Ortodoks Yunani hidup di ibu kota Beirut, Kegubernuran Tenggara (Nabatieh/Beqaa), dan Kegubernuran Utara, di daerah selatan Tripoli.

Berdasarkan ketentuan kesepakatan tidak tertulis yang dikenal sebagai Pakta Nasional antara berbagai pemimpin politik dan agama Lebanon, Wakil Ketua Parlemen dan Wakil Perdana Menteri di Lebanon harus berasal dari umat Kristen Ortodoks Yunani.[4]

Sejarah sunting

Gereja Ortodoks Yunani Antiokhia mengikut pada Gereja Ortodoks Timur, yang terdiri atas beberapa yurisdiksi otosefalus yang disatukan oleh doktrin umum dan oleh penggunaan Ritus Bisantin. Mereka adalah pemeluk Kristen terbesar kedua di Lebanon. Secara historis, gereja-gereja itu tumbuh dari empat Patriarkat Timur (Yerusalem, Antiokhia, Alexandria, dan Konstantinopel) dari lima takhta episkopal besar awal (Pentarki) dari Kekaisaran Romawi, termasuk Roma. Perpecahan akhir antara Gereja Roma dan Gereja Timur, yang kemudian menentang pandangan dan klaim Paus Roma, terjadi pada tahun 1054. Sejak saat itu, dengan pengecualian satu periode singkat bersatu kembali pada abad kelima belas, Gereja Timur terus menolak klaim dari Patriarkat Roma (Gereja Katolik) atas supremasi universal dan menolak konsep infalibilitas kepausan. Secara doktrin, titik utama permasalahan antara Gereja Timur dan Gereja Barat adalah mengenai prosesi Roh Kudus dan terdapat perbedaan dalam ritual dan praktik keagamaan.

Di Lebanon yang sekarang, pemeluk Kristen Ortodoks Timur telah menjadi semakin urban dan mengisi bagian utama daerah komersial dan profesional di Beirut dan kota-kota lainnya. Mereka banyak ditemui di Kegubernuran Tenggara (Nabatieh/Beqaa) dan Utara, dekat Tripoli. Mereka berpendidikan tinggi dan berpengalaman di bidang keuangan. Gereja Ortodoks Yunani telah dikenal di masa lalu karena orientasi pan-Arab-nya, kemungkinan karena aliran Kristen ini ada di berbagai belahan dunia Arab. Gereja Ortodoks Yunani sering menjadi jembatan antara orang-orang Kristen Lebanon dan negara-negara Arab.

Pemeluk Kristen Ortodoks Yunani Lebanon sudah lama memiliki hubungan yang berkelanjutan dengan Gereja-Gereja Ortodoks Timur di negara-negara Eropa, seperti Yunani, Siprus, Rusia, Ukraina, Bulgaria, Serbia, dan Rumania. Orang Kristen Ortodoks Yunani sering diperhatikan karena kecenderungan pan-Arab atau pan-Suriah. Secara historis, Gereja ini lebih sedikit berhubungan dengan negara-negara Barat daripada Gereja Maronit. Pemeluk Kristen Ortodoks Yunani Lebanon diyakini berjumlah sekitar 8% dari total penduduk Lebanon,[2][3] termasuk komunitas Ortodoks Yunani Palestina, yang banyak di antaranya telah diberikan kewarganegaraan Lebanon.

Permukiman Kristen Ortodoks Yunani sunting

Di Lebanon, pemeluk Kristen Ortodoks Yunani ditemui di Beirut, Kegubernuran Tenggara (Nabatieh/Beqaa) dan Utara, dekat Tripoli, Koura, dan juga di Akkar, Batroun, Matan, Aley, Zahlé, Miniyeh-Danniyeh, Hasbaya, Baabda, Marjeyoun, Tripoli, Rashaya, Jbeil, dan Zgharta.

Kota-kota di Lebanon dengan mayoritas penduduk Ortodoks Yunani sunting

Achrafieh, Amioun, Kousba, Anfeh, Deddeh, Kfaraakka, Aaba, Afsdik, Bdebba, Batroumine, Bishmizzine, Btourram, Bkeftine, Bsarma, Btaaboura, Darchmezzine, Fih, Kaftoun, Kelhat, Kfarhata, Kfarhazir, Kfarsaroun, Ras Maska, Miniara, Cheikh Mohammad, Zawarib, Hamat, Douma, Dhour El Choueir, Bteghrine, Mansourieh, Broummana, Kafarakab, Bhamdoun, Souk El Gharb, Marjayoun, Deir Mimas, Rachaya Al Foukhar, Aita al-Foukhar, dan lain-lain.

Kota-kota dengan minoritas penting Ortodoks Yunani sunting

Ras Beirut, Tripoli, El Mina, Chekka, Bourj Hammoud, Zahleh, Halba, Batroun, Bikfaya, Baskinta, Antelias, Ras el Matn, Aley, Bechamoun, Machgara, Hasbaya, Kfeir, Niha Bekaa, Rit, dan lain-lain.

Achrafieh pernah diperintah oleh tujuh tokoh keluarga Kristen Ortodoks Yunani yang membentuk Masyarakat Kelas Tinggi Beirut selama berabad-abad, yaitu Trad, Geday, Fernaine, Araman, Bustros, Sursock, Fayyad, dan Tueini.

Pemeluk Kristen Ortodoks Yunani Lebanon yang terkenal sunting

  • Marcos Baghdatis – pemain tenis
  • Charles Malik – mantan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Menteri Luar Negeri
  • Elias Murr – mantan Wakil Perdana Menteri
  • Michel Murr – mantan Wakil Perdana Menteri
  • Michel Sassine – mantan Menteri Lebanon, Anggota Parlemen, Wakil Ketua Parlemen, dan Wakil Perdana Menteri
  • George Antonius – penulis dan diplomat, sejarawan perintis nasionalisme Arab
  • Souha Bechara – pejuang perlawanan dan anggota Partai Komunis Lebanon
  • Nicolas Hayek – pengusaha, pendiri, CEO, dan Ketua Dewan Grup Swatch
  • Nassim Nicholas Taleb – pembuat essay, epistemolog, polimatematikawan, dan peneliti yang fokus pada masalah keacakan, peluang, dan ketidakpastian
  • Petro Trad – pengacara, politisi, dan mantan Presiden Mandat Prancis atas Lebanon untuk satu periode singkat (22 Juli – 21 September 1943)
  • Nayla Tueni – jurnalis dan politisi

Galeri sunting

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Lebanon Overview" (dalam bahasa bahasa Inggris). Minority Rights Group International. Juni 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15-06-2013. Diakses tanggal 23-11-2016. 
  2. ^ a b c "Lebanon – International Religious Freedom Report 2010" (dalam bahasa bahasa Inggris). U.S. Department of State. Diakses tanggal 14-02-2010. 
  3. ^ a b c "Lebanon – July–December, 2010 International Religious Freedom Report" (dalam bahasa bahasa Inggris). U.S. Department of State. 
  4. ^ Harb, Imad (Maret 2006). "Lebanon's Confessionalism: Problems and Prospects". USIPeace Briefing (dalam bahasa bahasa Inggris). United States Institute of Peace. Diarsipkan dari versi asli tanggal 09-07-2008. Diakses tanggal 20-01-2009.