Kartu Natal kartu ucapan yang dihiasi dengan gambar yang berkaitan dengan perayaan Natal. Tema gambar bisa beraneka ragam, mulai dari Gua Natal, bintang Betlehem, sinterklas, pohon Natal, hingga manusia salju.

Kartu Natal tahun 1940-an.

Kartu Natal tersedia dalam bentuk satuan atau kemasan berisi sejumlah kartu dengan desain seragam atau berbeda-beda. Pada halaman dalam biasanya terdapat kalimat ucapan standar, walaupun ada kartu kosong yang harus ditulisi sendiri.

Kartu Natal tradisional sekarang mendapat persaingan dari ucapan Natal dan Tahun Baru lewat surat elektronik atau SMS melalui telepon genggam.

Sejarah sunting

 
Kartu Natal pertama di dunia, dilukis oleh John Callcott Horsley

Kartu Natal komersial yang pertama dicetak di London atas perintah Sir Henry Cole pada tahun 1843. Kartu dilukis John Callcott Horsley, menggambarkan sebuah keluarga termasuk seorang anak kecil yang terlihat sedang minum anggur. Ide mencetak kartu Natal terbukti cemerlang, sekitar 1.000 lembar kartu laku dijual dengan harga 1 shilling per lembar.

Pada mulanya kartu Natal buatan Inggris jarang menampilkan gambar-gambar bertema keagamaan atau musim dingin. Kartu lebih menonjolkan gambar bunga, peri dan gambar-gambar menarik lain yang mengingatkan musim semi. Kartu Natal berkembang menjadi berbagai macam ukuran dan bahan kertas. Berbagai macam gambar juga menjadi populer, seperti gambar binatang atau anak kecil yang lucu-lucu.

Louis Prang adalah seorang penerbit yang pertama kali mencetak kartu Natal komersial di Amerika Serikat. Kartu Natal yang diproduksinya begitu populer sampai muncul kartu tiruan berharga murah yang akhirnya menyebabkan Louis Prang bangkrut. Kepopuleran kartu pos sempat mengungguli ucapan selamat dalam bentuk kartu. Kepopuleran kartu Natal baru kembali pada tahun 1920-an, dan kali ini dijual berikut amplopnya.

Tradisi mencetak kartu Natal kenegaraan dimulai Ratu Victoria pada tahun 1840-an. Kartu Natal Gedung Putih pertama kali dicetak tahun 1953 semasa pemerintahan Presiden Dwight Eisenhower.

Sarana pengumpul dana sunting

Kartu Natal sering digunakan berbagai organisasi sebagai sarana pengumpul dana.[1] Salah satu kegiatan pengumpulan dana yang paling terkenal adalah program kartu Natal UNICEF yang dimulai tahun 1949.

Organisasi internasional pelukis penyandang cacat Association of Mouth and Foot Painting Artists of the World menjual kartu ucapan berhiaskan lukisan penyandang cacat yang melukis dengan mulut atau kaki.[2]

Referensi sunting

  1. ^ "Cards with a cause". Diakses tanggal 14 Desember 2006. 
  2. ^ "Tak ada tangan, kaki pun jadi (kisah pelukis dengan kaki)". 

Pranala luar sunting