Kabupaten Manggarai Timur

kabupaten di Indonesia, di pulau Flores


Kabupaten Manggarai Timur adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kabupaten Manggarai Timur merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Manggarai, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2007. Luas Wilayahnya 2.643,41 km2 memiliki 9 kecamatan, 17 kelurahan dan 159 desa. Jumlah penduduk Kabupaten Manggarai Timur pada tahun 2021 sebanyak 276.155 jiwa.[2] Pusat pemerintahan atau ibukota kabupaten berada di kecamatan Borong.

Kabupaten Manggarai Timur
Pemandangan Gunung Poco Ndeki
Pemandangan Gunung Poco Ndeki
Peta
Kabupaten Manggarai Timur di Kepulauan Sunda Kecil
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Manggarai Timur
Peta
Kabupaten Manggarai Timur di Indonesia
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Manggarai Timur
Kabupaten Manggarai Timur (Indonesia)
Koordinat: 8°33′19″S 120°35′51″E / 8.55533°S 120.59761°E / -8.55533; 120.59761
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
Tanggal berdiri17 Juli 2007
Ibu kotaBorong
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 9
  • Kelurahan: 17
  • Desa: 159
Pemerintahan
 • BupatiAgas Andreas, SH
 • Wakil BupatiSiprianus Habur, S.Sos
Luas
 • Total2.643,41 km2 (1,020,63 sq mi)
Populasi
 • Total276.155
 • Kepadatan100/km2 (270/sq mi)
Demografi
 • AgamaKristen 93,06%
Katolik 92,66%
Protestan 0,40%
Islam 6,92%
Hindu 0,02%[2][3]
 • BahasaIndonesia (resmi)
Manggarai
Rembong
Waerana
 • IPMKenaikan 61,37 (2021)
Sedang[4]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode BPS
5319
Pelat kendaraanEB xxxx P*
Kode Kemendagri53.19
DAURp 550.007.532.000,- (2020)[5]
Situs webwww.manggaraitimurkab.go.id

Sejarah sunting

Pada tahun 2000, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manggarai (DPRD Kabupaten Manggarai) mengusulkan pemekaran Kabupaten Manggarai menjadi tiga kabupaten. Usula ini didukung dalam pernyataan Nomor 1/Perny.DPRD/2000 tanggal 29 Mei 2000. Dukungan tersebut ditindaklanjuti melalui keputusan politik lembaga DPRD Kabupaten Manggarai Nomor 06/DPRD/2002 tanggal 10 Agustus 2002.[butuh rujukan]

Pada tahun 2006, usulan ini diajukan melalui beberapa persuratan. Persuratan ini meliputi surat usulan Bupati Manggarai Nomor Pem. 135/22/I/2006, Keputusan DPRD Kabupaten Manggarai Nomor 03/DPRD/2006 tanggal 4 Februari 2006, Keputusan Nomor 04/DPRD/2006 tanggal tanggal 15 Februari 2006 dan Keputusan Nomor 05/ DPRD/2006, tanggal 17 Februari 2006. Usulan Gubernur NTT Nomor Pem. 135/04/2006 tanggal 27 Januari 2006 dan Keputusan DPRD Provinsi NTT Nomor 4/PIMP.DPRD/2006 tanggal 1 Februari 2006.[butuh rujukan]

Kabupaten Manggarai akhirnya dibentuk melalui Undang Undang Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Undang-undang ini disahkan pada tanggal 17 Juli 2007.[butuh rujukan]

Geografi sunting

Batas Wilayah sunting

Batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Laut Flores
Timur Kabupaten Ngada
Selatan Laut Sawu
Barat Kabupaten Manggarai

Topografi sunting

Secara Geografis Kabupaten Manggarai Timur terletak antara 08°.14’ LS - 09°.00 LS dan 120°.20’ BT - 120°.55’° BT.Pola topografi ini sedikit banyak mempengaruhi bentuk tata guna lahan yang ada. Daerah Timur Sepanjang jalan Lintas Flores yang relatif kemiringan lahannya agak rendah dipergunakan sebagai kawasan pemukiman.selain itu dilokasi ini juga dimanfaatkan warga untuk daerah persawahan dan peternakan. Lahan dengan tingkat lekukan tinggi rendah yang berada di Utara,dan sebagian selatan merupakan daerah hutan lindung dan perkebunan milik rakyat yang ditanami kopi,kemiri,kakao/coklat,dan vanili.

Iklim sunting

Sesuai dengan letak geografis, iklim di Kabupaten Manggarai Timur merupakan iklim muson tropis (Am), dalam setahun hanya ada 2 musim yaitu musim kemarau antara bulan Mei sampai bulan Oktober dan musim penghujan antara bulan November sampai bulan April. Suhu udara rata-rata adalah ±22 °C dengan suhu perbulan minimum 19 °C dan maksimim 27 °C, sehingga Manggarai Timur secara umum bersuhu udara sejuk hingga hangat. Kecepatan angin berkisar 4 knot dengan kelembaban udara antara 70%-80% sedangkan rata-rata curah hujan sebanyak 1.400 hingga 1.900 mm dengan hari hujan sebanyak ±140 hari.

Data iklim Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 25.7
(78.3)
25.7
(78.3)
25.9
(78.6)
26
(79)
25.9
(78.6)
25.4
(77.7)
25.5
(77.9)
26
(79)
27.8
(82)
28.4
(83.1)
27.5
(81.5)
26.3
(79.3)
26.34
(79.44)
Rata-rata harian °C (°F) 22.7
(72.9)
22.6
(72.7)
22.6
(72.7)
22.4
(72.3)
22.2
(72)
21.5
(70.7)
21.1
(70)
21.6
(70.9)
22.8
(73)
23.6
(74.5)
23.4
(74.1)
23
(73)
22.46
(72.4)
Rata-rata terendah °C (°F) 20.7
(69.3)
20.6
(69.1)
20.5
(68.9)
19.7
(67.5)
19
(66)
18.5
(65.3)
17.6
(63.7)
17.4
(63.3)
18.6
(65.5)
19.8
(67.6)
20.6
(69.1)
20.9
(69.6)
19.49
(67.08)
Curah hujan mm (inci) 285
(11.22)
270
(10.63)
222
(8.74)
155
(6.1)
82
(3.23)
53
(2.09)
35
(1.38)
25
(0.98)
34
(1.34)
65
(2.56)
151
(5.94)
250
(9.84)
1.627
(64,05)
Rata-rata hari hujan 20 19 17 13 8 5 3 2 3 6 12 18 126
% kelembapan 82 83 81 77 73 71 68 64 60 67 72 78 73
Rata-rata sinar matahari harian 5.7 6.2 6.9 7.6 7.9 8.1 8.5 8.9 9.1 8.7 7.6 6.5 7.64
Sumber #1: Climate-Data.org[6]
Sumber #2: BMKG[7]

Pemerintahan sunting

Daftar Bupati sunting

No Bupati Mulai Jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
1   Drs. Yosep Tote M.Si 14 Februari 2009 14 Februari 2014 1 Agas Andreas, SH. M.Hum
14 Februari 2014 14 Februari 2019 2
2   Agas Andreas, SH. M.Hum 14 Februari 2019[8] Petahana 3 Drs. Jaghur Stefanus (2019–22)[9]
Siprianus Habur, S.Sos (2022–24)[10]

Yoseph Tote (2007-2018) Andreas Agas (2018-sekarang)

Dewan Perwakilan sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur dalam dua periode terakhir.[11][12]

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014-2019 2019-2024
PKB 2   4
Gerindra 4   1
PDI-P 3   2
Golkar 3   2
NasDem 3   2
PKS 2   2
Perindo (baru) 4
PSI (baru) 1
PAN 3   5
Hanura 1   4
Demokrat 4   2
PBB 2   1
PKPI 3   0
Jumlah Anggota 30   30
Jumlah Partai 11   12
Nomor Ketua Wakil Ketua Periode
1 Johanes Nahas Wilbrodus Nudin 2008 – 2014
2 Lucius Modo Filfridus Jiman
Ir. Gorgonius D. Bajang
2014 – 2019
3 Heremias Dupa Bernardus Nuel
Damu Damian
2019 – 2024

DPRD Kabupaten Manggarai Timur sunting

Berikut adalah Daftar Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Indonesia dari masa ke masa.

Daftar Bupati dan Wakil Bupati Yang Pernah Memimpin Kabupaten Manggarai Timur
No. Ketua DPRD Wakil Ketua DPRD Periode Kepimpinan
1 Johanes Nahas Wilbrodus Nudin 2008 – 2014
1 Lucius Modo Filfridus Jiman,

Ir. Gorgonius D. Bajang

2014 – 2019
2 Heremias Dupa Bernardus Nuel,

Damu Damian

2019 – 2024


Kecamatan sunting

Kabupaten Manggarai Timur terdiri dari 9 Kecamatan, 17 Kelurahan, dan 159 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 262.606 jiwa dengan luas wilayah 2.642,93 km² dan sebaran penduduk 99 jiwa/km².[13][14]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Manggarai Timur, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
53.19.01 Borong 3 15 Desa
Kelurahan
53.19.02 Poco Ranaka 3 21 Desa
Kelurahan
53.19.03 Lamba Leda 24 Desa
53.19.04 Sambi Rampas 6 14 Desa
Kelurahan
53.19.05 Elar 1 14 Desa
Kelurahan
53.19.06 Kota Komba 3 19 Desa
Kelurahan
53.19.07 Rana Mese 21 Desa
53.19.08 Poco Ranaka Timur 18 Desa
53.19.09 Elar Selatan 1 13 Desa
Kelurahan
TOTAL 17 159

Kabupaten Manggarai Timur pada awal dibentuk terdiri dari 6 Kecamatan, tetapi kemudian dilakukan pemekaran wilayah dan melahirkan 3 kecamatan baru yaitu Kecamatan Elar Selatan, Kecamatan Poco Ranaka Timur dan Kecamatan Rana Mese sehingga sekarang Kabupaten Manggarai Timur memiliki 9 Kecamatan, 17 Kelurahan dan 159 Desa.

Demografi sunting

Penduduk sunting

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk di Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2013
Nama Kecamatan Luas Wilayah (Ha) Laki-laki Perempuan Jumlah
Kecamatan Borong 28.202 20.906 20.610 41.516 Jiwa
Kecamatan Elar 32.825 8.070 7.812 15.882 Jiwa
Kecamatan Elar Selatan 23.934 9.587 9.180 18.767 Jiwa
Kecamatan Kota Komba 49.194 27.689 27.084 54.773 Jiwa
Kecamatan Lamba Leda 34.943 17.847 17.903 34.750 Jiwa
Kecamatan Ponco Ranaka 10.423 17.218 17.657 34.875 Jiwa
Kecamatan Ponco Ranaka Timur 10.423 13.931 14.154 28.085 Jiwa
Kecamatan Rana Mese 20.824 15.124 14.990 30.114 Jiwa
Kecamatan Sambi Rampas 40.009 14.851 14.535 29.386 Jiwa

Agama sunting

Agama di Kabupaten Manggarai Timur (2021)[2]
Agama persen
Katolik
  
92,66%
Islam
  
6,92%
Protestan
  
0,40%
Hindu
  
0,02%

Sebagian besar penduduk Kabupaten Manggarai Timur beragama Kristen sebesar 93,06% dimana mayoritas adalah Katolik 92,66% dan Kristen Protestan 0,40%. Selebihnya adalah menganut agama Islam 6,92%, dan Hindu 0,02%.[2]

Pariwisata sunting

Kabupaten Manggarai Timur memiliki 111 objek wisata mapun potensi objek wisata yang sudah didata[15] berupa pantai, gunung, air terjun, budaya, danau dan lainnya. Berikut ini beberapa objek wisata di Kabupaten Manggarai:

1. Pantai Watu Pajung

Berada sekitar 10 km di sebelah timur Pota yang merupakan ibu kota Kecamatan Sambi Rampas. Pantai ini mmiliki hamparan pasir putih di sepanjang pantai, di beberapa bagian terdapat batu karang yang berdiri anggun & kokoh membelakangi perbukitan yang hijau ditumbuhi pepohonan. Di bagian timur pantai Watu Pajung terdapat padang yang cukup luas, sementara di bagian barat terdapat lahan persawahan milik warga setempat. Kombinasi alam nan indah ini membuat Watu Pajung sangat menakjubkan. Dinamai Watu Pajung karena di tepi pantai terdapat sebuah batu karang yang berdiri menghadap ke laut, menyerupai payung yang sedang mengembang. Secara harafiah berarti Batu Payung atau batu yang menyerupai payung.[16]

2. Danau Rana Tonjong

Danau Rana Tonjong terletak di Desa Nanga Mbaling, Kecamatan Sambi Rampas, sekitar 3 km utara Pota. Danau Rana Tonjong berada di sebuah dataran rendah yang dikelilingi oleh perbukitan di bagian barat, selatan dan utara, sedangkan di bagian timur terdapat areal persawahan yang cukup luas milik masyarakat setempat. Danau Rana Tonjong memiliki keunikan karena ditumbuhi bunga teratai raksasa (Victoria Amazonica) atau disebut Tonjong dalam bahasa setempat. Tumbuhan ini menutupi seluruh permukaan danau yang memilikitidak tampak adanya air pada permukaan danau. Bunga Teratai ini tumbuh subur sepanjang tahun namun hanya berbunga sekali dalam setahun yaitu selama bulan April hingga Juni.

3. Danau Ranamese

Danau Rana Mese berlokasi di Desa Golo Loni, Kecamatan Borong, berada tepat di lintasan jalur jalan Negara yang menghubungkan kabupaten-kabupaten di Pulau Flores. Danau Rana Mese berada di dalam wilayah hutan lindung dan dikelilingi oleh barisan pegunungan Mandosawu dan Poco Ranaka diantara wilayah Kecamatan Borong dan Kecamatan Poco Ranaka. Karena itu banyak orang beranggapan bahwa Danau Rana Mese merupakan permata yang tersembunyi di balik Gunung Mandosawu. Danau Rana Mese berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Disini wisatawan bisa melakukan aktivitas memancing, trecking mengelilingi danau sambil mengamati tumbuhan dan hewan tropis di dalam areal hutan di sekitar danau serta berkemah.

4. Air Terjun Cunca Rede & Air Terjun Cunca Ncuar

Air terjun ini berada di Desa Sano Lokom, Kecamatan Borong. Kedua air terjun ini memiliki sumber air dari sungai yang sama namun kemudian terpisah pada bagian yang curam sehingga terbentuklah kedua air terjun ini.Dari dua air terjun ini mengalir air yang cukup deras dan sangat sejuk karena langsung dari tengah hutan. Air terjun Cunca Rede memiliki tinggi 10 meter sedangkan Cunca Ncuar memiliki tinggi 15 meter. Pemandangan di sekeliling air terjun ini sangat menarik karena terdapat areal persawahan, dan kebun kopi milik warga di Dusun Nta'ur. Aktivitas yang dapat dilakukan di air terjun yaitu trecking, mandi di sungai, melihat aktivitas masyarakat di persawahan dan di areal kebun kopi.

5. Air Terjun Radi Ntangis & Air Terjun Wek

Air terjun Radi Ntangis dan Cuncang Wek, merupakan dua buah air terjun yang berlokasi di sebelah selatan Desa Ulu Wae, Kecamatan Poco Ranaka. Kedua air terjun ini menyimpan banyak keindahan yang tersembunyi diantara gugusan pegunungan dan rimbunan tanaman kopi. Kedua air terjun ini terletak berdampingan dengan jarak 200 meter satu dengan yang lainnya. Cuncang Radi Ntangis di sebelah barat dan Cuncang Weg dibagian timur dan kedua air terjun ini tepat di Golo (bukit) Lalong yang membentang di sebelah timur ruas jalan kabupaten menuju ke Elar. Desa Ulu Wae dikenal sebagai penghasil kopi Arabika dan Robusta. Air Terjun Radi Ntangis memiliki ketinggian sekitar 150 meter dan dengan aliran air yang lebih deras.

6. Benteng Empu

Benteng Empu berada di Desa Pocolia, Kecamatan Poco Ranaka. Empu merupakan nama kampung. Sekitar 173 tahun silam, penduduknya berpindah di sekitar lokasi empu. Kampung itu sekarang bernama Maro. Kampung Empu terletak di atas wadas, kiri kanan dan belakangnya terdapat tebing curam dan berbatu. Di depanya ada batu besar berbentuk gua alam. Pada zaman dahulu sering terjadi peperangan antara masyarakat sipil untuk memperebutkan lahan garapan. Dengan demikian di kampung Empu ini dibangun benteng pertahanan dari kumpulan batu. Konon di kawasan ini terdapat benda purbakala yang menarik seperti parang panjang yang sakti milik Empu Seheng (Kepala Suku Saat itu). Parang itu dipakai pada waktu perang sipil. Disekitar Benteng Empu terdapat perkebunan kopi milik warga setempat. Udara di sekeliling benteng Empu sangat sejuk dan memiliki panorama alam yang indah.

7. Mata Air Panas Rana Masak'

Mata Air Panas Rana Masak terletak di Desa Ngampang Mas, Kecamatan Borong. Luas areal mata air panas sekitar 1 hektar,dengan dominasi pemandangan persawahan penduduk dan pegunungan hijau yang memberikan kesejukan tersendiri. Mata air panas ini memiliki tiga titik mata air, dengan panas mencapai 40 °C yang mampu mematangkan telur ayam dalam waktu 15 menit.

8. Pantai Cepi Watu

Objek wisata ini berada di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong. Pantai Cepi Watu memiliki hamparan pasir putih di sepanjang bibir pantai yang membentang sepanjang 3.5 km dari arah barat sampai ke timur hingga ke muara sungai Wae Bobo. Pantai ini cukup unik karena pada musim barat sebagian bibir pantai di bagian barat dipenuhi oleh hamparan batu, tetapi pada musim timur pantai ini kembali ditutupi oleh pasir putih.

9. Pantai Laing Lewe

Pantai Laing Lewe berada di sebelah utara Kaupaten Manggarai Timur, yaitu di kampung Dampek, Kecamatan Lamba Leda. Pantai Laing Lewe dapat ditempuh dari Ruteng atau Borong. Pantai ini memiliki pasir putih yang bersih, lautan biru dan jernih serta pemandangan pantai yang sangat indah. Karena keindahannya, pantai Laing Lewe menjadi objek wisata yang banyak menarik minat warga untuk berkunjung ke sana untuk berekreasi sambil berenang, memancing, atau menikmati pemandangan pantai. Di sekeliling pantai terdapat hutan yang rimbun dan ditumbuhi banyak pohon cemara yang mengeluarkan aroma yang segar saat dihembus angin. Hal ini membuat udara di tepi pantai terasa sangat sejuk dan setiap orang yang berkunjung ke sana pasti merasa nyaman.

10. Gunung Ponco Ndeki

Gunung Poco Ndeki menghadirkan pesona wisata petualangan yang sangat menarik dan menantang. Gunung Poco Ndeki memiliki pesona hutan tropis yang sangat rimbun dan kaya akan varietas tumbuhan dan pepohonan. Gunung Poco Ndeki merupakan habitat bagi beberapa jenis burung yang sangat menarik dan dilindungi. Selain itu Gunung Poco Ndeki memiliki pesona wisata budaya yang tersembunyi di balik rimbunan pepohonan yaitu terdapat sebuah situs kampung tua suku Motu Poso yang sekarang menempati kampung Sere dan Kisol. Pendakian menuju puncak Gunung Poco Ndeki dimulai dari kampung Sere, Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba yang berjarak sekitar 10 km dari Kota Borong.

Referensi sunting

  1. ^ "Provinsi Nusa Tenggara Timur Dalam Angka 2017" (PDF). BPS Nusa Tenggara Timur. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-09-18. Diakses tanggal 2 Desember 2017. 
  2. ^ a b c d e "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  3. ^ "Persentase Pemeluk Agama Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur 2018". www.nttprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-27. Diakses tanggal 16 Januari 2020. 
  4. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 6 Maret 2022. 
  5. ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (pdf). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 1 Agustus 2021. 
  6. ^ "Borong, Nusa Tenggara Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  7. ^ "Buletin Prakiraan Musim Hujan 2022-2023 Provinsi NTT – Normal Curah Hujan Kabupaten Manggarai Timur Zona Musim 464, 465, 474, dan 479 periode 1991-2020". BMKG – Stasiun Klimatologi Lasiana Kupang. September 2022. hlm. 22. Diakses tanggal 27 September 2022. 
  8. ^ "Website Resmi". www.manggaraitimurkab.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-18. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ https://regional.kompas.com/read/2022/03/30/215842378/wakil-bupati-manggarai-timur-jaghur-stefanus-meninggal-di-kupang
  10. ^ https://kupang.antaranews.com/berita/102983/gubernur-lantik-siprianus-habur-jadi-wakil-bupati-manggarai-timur
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Timur 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Manggarai Timur 2019-2024[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  14. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  15. ^ "Kabupaten Manggarai Timur Miliki 111 Objek Wisata". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-03. Diakses tanggal 2017-11-12. 
  16. ^ "Nirwana Wisata Alam Danau Rana Tonjong dan Pantai Watu Pajung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-27. Diakses tanggal 2017-07-18. 

Pranala luar sunting

Diarsipkan 2017-07-17 di Wayback Machine.