India Raya

Wilayah yang terpengaruh budaya India

India Raya merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan kawasan yang dipengaruhi kebudayaan India. Hal ini dikarenakan penyebaran agama Hindu dan Buddha[1]. Di kawasan barat, India Raya tumpang tindih dengan Iran Raya di Hindu Kush dan pegunungan Pamir. Istilah ini terkait dengan ketidakpastian geografis seputar "Hindia" selama Zaman Penjelajahan.

Jingga tua: Anak Benua India. Jingga muda: negara yang terpengaruh budaya India seperti Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Champa,Vietnam, Indonesia, Malaysia, Brunei, dan Singapura. Kuning: daerah lain yang terpengaruh budaya India seperti Afganistan, Tibet, Yunnan, dan Filipina.

Terminologi sunting

Istilah yang lebih besar, India memiliki beberapa arti terkait:

Kesamaan budaya sunting

Agama dan mitologi sunting

Arsitektur sunting

 
Candi Prambanan di Jawa Tengah merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia.
  • Gaya yang sama dari arsitektur candi Hindu digunakan di beberapa kuil-kuil kuno di Asia Tenggara termasuk Angkor Wat yang didedikasikan untuk dewa Hindu Wisnu dan ditampilkan pada bendera Kamboja, juga Prambanan di Jawa Tengah, candi Hindu terbesar di Indonesia, dipersembahkan untuk Trimurti-Siwa, Wisnu dan Brahma.
  • Borobudur di Jawa Tengah, Indonesia, adalah monumen Buddha terbesar di dunia. Butuh bentuk batu raksasa mandala dimahkotai dengan stupa dan diyakini sebagai kombinasi dari India dengan tradisi megalitik Jawa.
  • Menara masjid abad ke 15 di Indonesia, seperti Masjid Menara Kudus mirip dengan candi Majapahit Hindu.
  • Batu Caves di Malaysia adalah salah satu kuil Hindu yang paling populer di luar India. Kuil ini juga merupakan pusat festival tahunan Thaipusam di Malaysia dan menarik lebih dari 1,5 juta peserta.
  • Kuil Erawan diperuntukkan untuk Brahma, adalah salah satu kuil agama yang paling populer di Thailand.[5]

Bahasa sunting

Toponim sunting

  • Beberapa toponim Indonesia berasal atau berhubungan dengan India, seperti Madura dengan Mathura, Serayu dan Sarayu sungai, Semeru dengan Sumeru, Kalingga, dan Ngayogyakarta dari Ayodhya.
  • Kota kuno Siam dari Ayutthaya juga berasal dari Ramayana Ayodhya.
  • Nama-nama tempat dari bahasa Sanskerta seperti Singapura, dari Simha-pura (kota singa), Jakarta dari Jaya dan karta (kota kemenangan).
  • Beberapa kabupaten di Indonesia seperti Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir berasal dari Sungai Indragiri River, Indragiri sendiri berarti "gunung Indra".
  • Beberapa toponim Thailand juga sering memiliki kesamaan India, meskipun ejaan disesuaikan dengan lidah Siam, seperti Ratchaburi dari Raja-puri (kota raja), Buriram dari Puri-Rama (kota Rama), dan Nakhon Si Thammarat dari Nagara Sri Dharmaraja.
  • Kecenderungan menggunakan bahasa Sanskerta untuk kata baru juga terus digunakan. Pada tahun 1962, Indonesia mengubah nama kolonial di Papua Kota Hollandia ke Jayapura (kota mulia), pegunungan Orange ke Pegunungan Jayawijaya. Sementara Malaysia kursi pemerintahan baru mereka bernama Putrajaya (pangeran kemuliaan) pada tahun 1999.

Seni sunting

Bacaan sunting

  • Language variation: Papers on variation and change in the Sinosphere and in the Indosphere in honour of James A. Matisoff, David Bradley, Randy J. LaPolla and Boyd Michailovsky eds., pp. 113–144. Canberra: Pacific Linguistics.
  • Ankerl, Guy (2000). Global communication without universal civilisation. INU societal research. Vol.1: Coexisting contemporary civilisations: Arabo-Muslim, Bharati, Chinese, and Western. Geneva: INU Press. ISBN 2-88155-004-5. 

Referensi sunting

Pranala luar sunting