Impersonator

Peniru gaya, perilaku, wajah, dan suara

Impersonator adalah seseorang mampu menirukan sosok orang lain, baik perilaku, gaya, wajah, maupun suaranya. Ada beberapa tujuan seseorang menjadi impersonator, antara lain:

  • Hiburan, seperti sering dilakukan oleh Butet Kertaradjasa, Gilang Dirga, dan Kristo Immanuel yang sanggup menirukan gaya bicara beberapa tokoh nasional. Kristo bahkan juga menirukan ratusan suara karakter dalam kartun animasi dan film. Umumnya, mereka melakukan impersonator di atas panggung atau saat diundang sebagai salah satu narasumber di srasiun televisi. Film atau sinetron berbahasa asing, sebelum ditayangkan, biasanya disulih suara oleh penyulih suara yang juga dapat disebut impersonator.
  • Penyamaran atau kejahatan. Seperti dalam film-film Hollywood banyak sekali adegan meniru wajah dan suara untuk penyamaran maupun kejahatan. Serangan penyamaran merujuk pada serangan berbahaya di mana seorang pengguna atau individu berpura-pura menjadi pengguna yang berwenang untuk mendapatkan akses tidak sah ke sistem sambil menyamar memiliki izin.[1]
  • Mengekspresikan kejengkelan atau kebencian terhadap pejabat publik. Dalam berbagai unjuk rasa, kadang muncul beberapa impersonator di tengah massa yang merupakan representasi kemarahan.[2]
Impersonator Kim Jong-un (Howard X) dan Donald Trump (Dennis Alan) selama Pertemuan Presiden Korea Utara dan Presiden Amerika Serikat di Singapura, 2018
Impersonator George Michael
Impersonator Theodore Roosevelt Joe Wiegand tampil pada 27 Oktober 2008 di Ruang Timur White House, dalam perayaan ulang tahun Roosevelt ke-150.

Referensi sunting