Simbol hati adalah simbol yang sejak lama digunakan untuk menunjukkan spiritualitas, emosi, moral, dan pada masa lalu, juga sebagai pusat kecerdasan manusia. Meskipun dalam bahasa Indonesia hati (simbolis) memiliki nama yang sama dan sering diasosiasikan dengan hati (biologis) atau liver, tetapi sebenarnya bentuk simbol hati ini menurut sebagian besar pendapat berasal dari bentuk jantung, dan di dunia barat (tempat simbol ini berasal), emosi disimbolkan berasal dari jantung alih-alih di hati seperti di Indonesia.

Simbol hati tradisional Eropa.

Simbol hati sangat sering digunakan untuk mewakilkan perasaan cinta.

Dalam mitologi sunting

 
Jantung ditimbang bersama bulu kebenaran oleh dewi Ma'at, dengan dilihat oleh Thoth dan Sebek. Dari Papirus dari Ani.

Dalam mitologi Mesir, jantung (melambangkan jiwa) ditimbang dengan bulu Ma'at (melambangkan kebenaran), pada penghakiman orang mati dalam Buku Kematian. Sumber-sumber dalam mitologi Mesir tidak secara jelas menyebutkan apakah jantung tersebut harus lebih ringan atau lebih berat daripada bulu untuk memasuki surga. Semua penggambaran hanya menunjukkan proses penimbangannya, tidak menunjukkan hasilnya, apakah harus lebih ringan atau lebih berat.

Dalam filsafat dan ilmu pengetahuan kuno sunting

Banyak filsuf dan ilmuwan era klasik termasuk Aristoteles, menyebut bahwa jantung adalah pusat pemikiran dan emosi, dan kadang-kadang menolak peran otak.[1]

Ajaran Stoikisme menyatakan bahwa jantung adalah tempat tersimpannya jiwa.

Seorang dokter Romawi bernama Galen mengatakan bahwa semangat dan hasrat terletak di liver, pemikiran terletak di otak, dan emosi terletak di jantung. Sementara pendapat Galen mengenai kaitan jantung dan emosi sebenarnya merupakan bagian dari teorinya tentang Sistem peredaran darah, jantung sendiri pada perkembangan selanjutnya secara simbolis dianggap sebagai sumber emosi manusia walaupun ilmu pengetahun telah mengungkap bahwa emosi berasal dari otak.[2]

Tema jantung sebagai tempat emosi juga muncul pada Abad pertengahan.

Dalam masyarakat Indonesia, sumber emosi manusia adalah hati, sehingga simbol ini pun lebih umum disebut simbol hati, bukan simbol jantung.

Sebagai ikon sunting

Berkas:Cyrenecoin.jpg
Koin dari Kirene yang menggambarkan silphium.
 
Lambang Bartolomeo Colleoni yang memperlihatkan simbol hati terbalik.

Dalam seni dan cerita rakyat tradisional Eropa, simbol hati biasanya berwarna merah. Warna ini melambang darah, dan dalam beberapa negara, warna merah melambangkan semangat, hasrat, dan emosi yang kuat. Simbol hati dengan warna merah juga dimasukkan dalam kartu remi sejak abad ke-15.

Bentuk asal simbol hati masih menjadi kontoversi[3] Walaupun secara umum simbol ini berasal dari bentuk jantung, simbol ini hanya samar-samar melambangkan jantung manusia.

Ada pendapat yang mengusulkan bahwa benih tanaman silphium (yang pada masa kuno digunakan sebagai alat kontrasepsi alami)[4] merupakan asal mula simbol hati.[3][5]

Simbol hati juga disebut-sebut menggambarkan bagian-bagian tubuh perempuan, misalnya bokong perempuan, mons pubis, atau vulva yang terbuka. Simbol "Yoni" merupakan contoh lainnya dari vulva perempuan.

Simbol hati terbalik digunakan sebagai lambang kebangsawanan karena mirip dengan testis (coglioni dalam bahasa Italia) seperti misalnya pada lambang Colleoni Milan.[6]

Sebagai lambang cinta sunting

 
Simbol hati yang melambangkan ungkapan cinta.

Simbol hati banyak digunakan sebagai ekspresi cinta dan kasih sayang. Di banyak negara, simbol hati digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang sedang jatuh cinta. Simbol ini juga muncul dalam judul film I ♥ Huckabees dan permainan video We ♥ Katamari.

Sebagai lambang cinta, simbol hati sering digunakan pada Hari Valentine, biasanya simbol ini terdapat pada kartu ucapan, kotak permen, dll. Sementara simbol hati yang retak atau patah biasanya melambangkan kesedihan atau rasa sakit akibat cinta.

Kode komputer sunting

Emosikon yang paling umum untuk simbol hati adalah <3.[7] Dalam Unicode tersedia beberapa simbol hati:

Bentuk Penjelasan Kode HTML Kode Alt
U+2665 HATI HITAM &#x2665; atau &#9829; atau &hearts; Alt + 3
U+2661 HATI PUTIH &#x2661; atau &#9825;
U+2764 HATI BESAR HITAM &#x2764; (bisa saja tidak muncul)
U+2765 HATI DIPUTAR &#x2765; (bisa saja tidak muncul)
U+2763 HATI TANDA SERU &#x2763; (bisa saja tidak muncul)

Penjelasan matematis sunting

 
Kurva implisit simbol hati, (x2+y2-1)3-x2y3=0

Ada beberapa penjelasan matematis yang bisa menghasilkan kurva berbentuk simbol hati. Yang paling terkenal adalah kardioid, yang merupakan sebuah episikloid dengan satu titik puncak. Sementara Kurva implisit (x2+y2-1)3-x2y3=0 menghasilkan bentuk simbol hati yang lebih mirip.[8]

Referensi sunting

  1. ^ Aristotle, De partibus animalium ("On the Parts of Animals Diarsipkan 2015-03-03 di Wayback Machine."), book 3, ch. 4
  2. ^ Galen, De usu partium corporis humani ("The Use of the Parts of the Human Body"), book 6.
  3. ^ a b The Shape of My Heart: Where did the ubiquitous Valentine's symbol come from? Diarsipkan 2023-04-07 di Wayback Machine. by Keelin McDonell, Slate.com.
  4. ^ Pliny the Elder, XXII, Ch. 49 Diarsipkan 2007-12-28 di Wayback Machine.
  5. ^ Sowing the seeds of love Diarsipkan 2018-07-02 di Wayback Machine., The Age, by Luke Benedictus, February 12, 2006
  6. ^ Woodward, John and George Burnett (1969). Woodward's a treatise on heraldry, British and foreign, page 203. Originally published 1892, Edinburgh: W. & A. B. Johnson. ISBN 0-7153-4464-1. LCCN 02-020303
  7. ^ See http://mail.google.com/support/bin/answer.py?hl=en&answer=34056 Diarsipkan 2011-06-08 di Wayback Machine.
  8. ^ Eric W. Weisstein, "Heart Curve." Diarsipkan 2023-06-14 di Wayback Machine. From MathWorld

Pranala luar sunting