Catatan: Lihat artikel gunung berapi untuk informasi mengenai gunung api bermagma seperti Mount St. Helens atau Kilauea.

Gunung api lumpur atau yang biasa disebut dengan mud volcanoes merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti metana. Ekstrusi yang dimaksud disini adalah aktivitas gerakan cairan untuk mencapai permukaan melewati celah-celah batuan. Tidak seperti suhu pada gunung berapi yang mengeluarkan magma, suhu mud volcano ini tentunya lebih rendah. Material yang dikeluarkan mud volcano bersifat seperti butiran sangat halus yang tersuspensi dalam cairan, seperti air atau hidrokarbon. Gas yang diproduksi gunung api lumpur umumnya adalah metana, dengan sedikit kandungan karbondioksida dan nitrogen. Gunung api terbesar memiliki diameter sekitar 10 km dengan tinggi mencapai 700 m. Mud volcano biasanya berasosiasi dengan keberadaan deposit petroleum, zona subduksi dan orogenic belts. Di Indonesia, mud volcano eruption yang masih sering dijadikan bahan perbincangan terdapat di Sidoarjo, Jawa Timur.[1]

Sebuah banjir lumpur panas

Erupsi gunung api lumpur dapat menyebabkan banjir lumpur panas atau kubah lumpur. Istilah ini untuk merujuk formasi yang dibuat oleh cairan dan gas di dalam bumi, meskipun terdapat beberapa proses berbeda yang dapat menyebabkan aktivitas ini. Temperaturnya lebih dingin daripada proses pembentukannya. Struktur terbesar memiliki diameter 10 km dan mencapai tinggi 700 meter.

Sekitar 86% gas yang dilepaskan berupa metana, dengan sedikit karbon dioksida dan nitrogen. Bahan yang dikeluarkan sering berupa tanah yang mengendap dalam cairan yang dapat meliputi air (biasanya asam atau asin) dan cairan hidrokarbon.

Lokasi sunting

Eropa dan Asia sunting

 
Dua banjir lumpur panas di Semenanjung Taman dekat Taman Stanitsa

Banjir lumpur panas sering terjadi di Eropa, tapi lusinan dapat ditemukan di Semenanjung Taman di Rusia dan Semenanjung Kerch di tenggara Ukraina. Di Italia, hal ini sangat umum di front utara Pegunungan Apennina dan di Sisilia. Tempat lainnya dimana banjir lumpur panas ditemukan di Eropa adalah Banjir Lumpur Panas Berca dekat Berca di Buzău County, Rumania, dekat dengan Pegunungan Carpathian.

Banyak banjir lumpur terjadi di tepi pantai Laut Hitam dan Laut Kaspia. Dorongan tektonik dan deposit tanah yang besar di sekitarnya telah menyebabkan beberapa banjir lumpur, sebagian diantaranya melepaskan metana dan hidrokarbon lainnya. Contohnya setinggi 200 meter di Azerbaijan, dengan letusan besar yang kadang-kadang menyemburkan api dengan tinggi yang sama. Iran dan Pakistan juga memiliki banjir lumpur di jejaring pegunungan Makran di selatan kedua negara.

Cina memiliki sejumlah banjir lumpur panas di provinsi Xinjiang. Juga terdapat banjir lumpur di Pantai Arakan di Myanmar. Ada dua banjir lumpur akitf di Taiwan Selatan, dan beberapa yang tidak aktif lagi.

Pulau Baratang, bagian dari kepulauan Andaman Besar di Kepulauan Andaman, Samudra Hindia, memiliki beberapa situs aktivitas banjir lumpur panas. Letusan besar pernah terjadi tahun 2003.

Kecelakaan pengeboran di lepas pantai Brunei tahun 1979 menyebabkan banjir lumpur panas yang menewaskan 20 orang dan hampir 30 tahun untuk menghentikan letusan ini.

Pengeboran telah mengakibatkan Banjir lumpur panas Sidoarjo tanggal 29 Mei 2006, di kecamatan Porong di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Lapisan lumpur ini menutupi lahan seluas 440 hektare, atau 1.087 ekar, dan menenggelamkan empat desa, rumah, jalan, sawah, dan pabrik dan membuat 24.000 orang mengungsi, menewaskan 14 orang. Perusahaan eksplorasi gas dioperasikan Lapindo Brantas Inc. Tahun 2008, banjir ini dianggap sebagai banjir lumpur panas terbesar di dunia dan mulai memperlihatkan tanda kejatuhan katastrofik, menurut ahli geologi yang telah memantaunya dan wilayah sekitarnya. Kejatuhan katastrofik dapat menyebabkan wilayah hingga 150 meter dari lokasi banjir amblas ke tanah pada dekade berikutnya. Bulan Maret 2008, ilmuwan menyatakan daerah itu amblas 3 meter pada satu malam. Perluasan lumpur di sekitar letusan semakin besar, sekitar 0.1 cm per hari. Hari ini banjir ini dinamai Lusi, banjir lumpur ini tampaknya merupakan bencana hidrokarbon/hidrotermal. Lusi adalah singkatan dari Lumpur Sidoarjo.

Azerbaijan sunting

Diperkirakan bahwa 300 dari 700 banjir lumpur panas di dunia ini terletak di Azerbaijan Timur dan Laut Kaspia.[2] Tahun 2001, satu banjir lumpur 15 kilometer dari Baku membuat gebrakan ketika letusan ini tiba-tiba menyemburkan api setinggi 15 meter.[3]

Amerika Utara dan Selatan sunting

Banjir lumpur di benua Amerika Utara meliputi:

 
Gunung Lumpur Yagrumito di Monagas, Venezuela (6 km dari Maturín)

Banjir lumpur panas di Amerika Selatan meliputi:

  • Venezuela. Bagian timur Venezuela memiliki beberapa banjir lumpur panas, kesemuanya, seperti di Trinidad, memiliki muasal yang berkaitan dengan deposit minyak. Gambar memperlihatkan Volcán de lodo de Yagrumito, sekitar 6 km dari Maturin, Venezuela. Lumpurnya berisi air, gas biogenik, sejumlah hidrokarbon dan sejumlah besar garam. Sapi dari sabana sering berkumpul di sekitarnya untuk menjilati lumpur kering karena kaya akan garam, yang merupakan bagian integral dari kebutuhan mereka untuk memproduksi susu
  • Kolombia. Volcan El Totumo [1] Diarsipkan 2007-10-07 di Wayback Machine., yang menandakan divisi antara Bolivar dan Atlantico di Kolombia. Gunung ini setinggi 50 kaki dan dapat menampung 10 hingga 15 orang di kawahnya; banyak turis dan warga lokal mengunjungi gunung lumpur ini karena dapat lumpurnya berguna sebagai obat; gunung ini terletak dekat sebuah cienaga, atau danau. Gunung ini sedang dalam sengketa antara Departamentos Bolivar dan Atlantico karena nilai pariwisatanya.

"Gunung Lumpur" Yellowstone sunting

 
"Gunung Lumpur" Yellowstone (NPS, Peaco, 1998)

Nama dari "Gunung Lumpur" Taman Nasional Yellowstone dan wilayah sekitarnya tidak cocok; memiliki sumber air panas, kolam lumpur dan fumarole, daripada banjir lumpur. Bergantung pada definisi asli sebutan banjir lumpur, formasi Yellowstone dapat dianggap sebagai kumpulan gunung lumpur hidrotermal. Lebih sedikit aktif daripada deskripsi yang pertama dijelaskan, meskipun wilayah ini agak dinamis. Yellowstone adalah sebuah wilayah geotermal dengan kamar magma dekat permukaannya, dan gas aktifnya berupa uap, karbon dioksida, dan hidrogen sulfida.[4]

Banjir lumpur di Yellowstone sebelumnya merupakan bukit, hingga tiba-tiba, menjauh dan menjadi formasi yang kita lihat sekarang.[5]

Lihat pula sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Rosaly Lopes, 2010. Volcanoes (Beginners Guides). Oneworld Publishing
  2. ^ "11.2 Mud Volcanoes - Mysterious Phenomena Fascinate Scientists and Tourists by Ronnie Gallagher". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2003-10-27. Diakses tanggal 2008-12-20. 
  3. ^ "BBC News | SCI/TECH | Azeri mud volcano flares". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-05. Diakses tanggal 2008-12-20. 
  4. ^ "Mud volcano". USGS Photo glossary of volcano terms. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-04-04. Diakses tanggal 2008-12-20. 
  5. ^ Freedman, Ethan (2022-06-16). "What caused the massive flooding and mudslides in Yellowstone?". The Independent (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-30. Diakses tanggal 2023-05-23. 

Pranala luar sunting