Gerakan antiaborsi

gerakan menentang aborsi

Gerakan antiaborsi atau gerakan pro-kehidupan adalah gerakan yang terlibat dalam perdebatan aborsi melawan praktik aborsi dan legalitasnya. Banyak dari gerakan antiaborsi yang berawal dari gerakan kontra dalam menanggapi legalisasi aborsi elektif (atas kehendak pasien tanpa alasan medis).

Terminologi sunting

Oleh beberapa kalangan, terutama pada media, istilah-istilah yang digunakan dalam perdebatan dipandang sebagai pembingkaian politis: istilah-istilah tersebut digunakan untuk mengesahkan sudut pandang sembari membuktikan kesalahan pihak oposisi. Sebagai contoh, label "pro-pilihan" dan "pro-kehidupan" menyiratkan nilai-nilai yang dipegang secara luas seperti kebebasan dan kemerdekaan, menunjukkan bahwa pihak oposisi adalah "anti-pilihan" atau "anti-kehidupan" (alternatif lainnya "pro-pemaksaan" atau "pro-kematian").[1] Associated Press lebih menyukai istilah "hak aborsi" dan "anti-aborsi" sebagai gantinya.[2]

Namun demikian, beberapa kalangan dalam gerakan "pro-kehidupan" memandang istilah "anti-aborsi" sebagai sebuah label media yang juga tidak akurat.[3] Sebagai contoh, tidak semua yang mendeskripsikan diri sebagai "pro-kehidupan" menentang aborsi jika kehidupan sang ibu berada dalam bahaya tertentu. Selain itu, bagi banyak kalangan dalam gerakan "pro-kehidupan", kata "kehidupan" mencerminkan kebenaran dan nilai inti yang sungguh mereka percaya merepresentasikan penyebab-penyebabnya.[4] Secara biologis, kehidupan manusia dimulai sebelum kelahiran (yakni pada saat pembuahan, ketika materi genetik yang akan berkembang menjadi janin membentuk zigot dan memperoleh DNA yang unik), dan banyak kalangan yang memandang bahwa kehidupan manusia adalah berharga dan layak dilindungi pada semua tahapannya.[5] Pandangan ini dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh keyakinan agama, tetapi tidak dalam semua kasus. Ada perdebatan filosofis mengenai apakah embrio manusia memperoleh keberadaannya sebagai pribadi dan hak asasi manusia pada saat pembentukan genetik atau pada saat janin mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Tokoh sunting

  • Bernard Nathanson, mantan dokter aborsi yang menjadi produser film pro-kehidupan
  • Lila Rose, aktivis muda pro-kehidupan dan pendiri Live Action
  • Norma McCorvey, penggugat dalam kasus Roe v. Wade yang menjadi aktivis pro-kehidupan

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ (Inggris) Holstein and Gubrium (2008). Handbook of Constructionist Research. Guilford Press. 
  2. ^ (Inggris) Goldstein, Norm, ed. The Associated Press Stylebook. Philadelphia: Basic Books, 2007.
  3. ^ (Inggris) NR Interview (13 November 2013). "What's 'Pro-Life,' Anyway?". National Review Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-16. Diakses tanggal 4 February 2016. 
  4. ^ (Inggris) "Prolife OBGYNS – AAPLOG – American Association of Pro-life Obstetricians & Gynecologists  » About Us". aaplog.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-17. Diakses tanggal 4 February 2016. 
  5. ^ (Inggris) "Pro-Life vs. Anti-Abortion". Catholic365.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-12. Diakses tanggal 4 February 2016. 

Pranala luar sunting