Gate Tower Building

gedung perkantoran di Osaka, Jepang, yang bangunannya ditembus jalan tol


Gate Tower Building (ゲートタワービル, gēto tawā biru) adalah sebuah gedung perkantoran berlantai 16 di Fukushima-ku, Osaka, Jepang. Gedung ini terkenal karena strukturnya ditembus oleh jalan tol. Gedung ini dijuluki "sarang lebah" karena tampilannya sebagai sebuah "tempat sibuk".

Gate Tower Building
ゲートタワービル
Gate Tower Building
Gate Tower Building di Jepang
Gate Tower Building
Letak di Jepang
Informasi umum
JenisGedung perkantoran
LokasiFukushima 5-4-21, Fukushima-ku, Osaka
Negara Jepang
Koordinat34°41′53″N 135°29′23″E / 34.698102°N 135.489629°E / 34.698102; 135.489629Koordinat: 34°41′53″N 135°29′23″E / 34.698102°N 135.489629°E / 34.698102; 135.489629
Rampung1992
KlienSuezawa Sangyo Co. Ltd.
Tinggi719 m (2.359 ft)
Data teknis
Sistem strukturBeton berkerangka baja
Jumlah lantai16 atas tanah, 2 bawah tanah, 1 lantai mekanik
Luas lantai7.956 m2 (85.640 sq ft)
Desain dan konstruksi
ArsitekAzusa Sekkei, Yamamoto-Nishihara Kenchiku Sekkei Jimusho
Kontraktor utamaSato Kogyo Co. Ltd.
Umeda Exit

Tentang sunting

Bangunan ini memiliki konstruksi inti ganda dengan bentuk melingkar. Pintu Keluar Umeda di Rute Ikeda pada sistem Jalan Ekspres Hanshin melintas antara lantai kelima dan ketujuh gedung ini. Jalan bebas hambatan ini adalah penyewa lantai tersebut. Elevator melewati lantai ini tanpa henti, setelah lantai 4 lanjut ke lantai 8. Lantai yang ditembus jalan ini terdiri dari lorong elevator, tangga, dan mesin. Jalan ini sendiri tidak menyentuh fisik bangunan, namun ditopang oleh jembatan yang terpasang pada bangunan. Jalan tersebut dikelilingi sejenis struktur supaya bangunan yang ditembus tidak ikut bising dan bergetar. Atap bangunan dilengkapi sebuah helipad.

Sejarah sunting

Bisnis kayu dan arang sudah memegang hak properti atas lahan ini sejak awal periode Meiji, tetapi pengalihan ke sumber bahan bakar lain mengakibatkan terabaikannya bangunan milik perusahaan tersebut. Pada tahun 1983, pembangunan kembali wilayah ini diputuskan, namun izin bangunannya ditolak karena sebuah jalan bebas hambatan akan dibangun di sana. Pemegang hak properti menolak menyerah dan bernegosiasi dengan Hanshin Expressway Corporation agar memberi waktu 5 tahun untuk mencari solusinya.

Meski umumnya perusahaan jalan bebas hambatan membeli tanah yang akan dijadikan jalan, kesuksesannya tidak dapat dijamin dan masalah semacam ini bisa saja muncul.

Karena alasan tersebut, hukum jalan bebas hambatan, tata kota, pembangunan kembali kota, dan syarat bangunan direvisi pada tahun 1989 untuk mengizinkan sistem jalan multilevel (立体道路制度, rittai dōro seido) yang memungkinkan integrasi pembangunan jalan dan bangunan di lahan yang sama. Sistem ini awalnya dirancang untuk memfasilitasi pembangunan jalan lingkar kedua di dekat Toranomon, Minato-ku, Tokyo, tetapi pada akhirnya tidak diterapkan di sana. Sistem ini malah diterapkan pada pembangunan Gate Tower Building dan menjadi gedung pertama di Jepang yang ditembus jalan bebas hambatan. Normalnya, jalan bisa dibangun di bawah tanah gedung dan menembus gedung seperti ini jarang dilakukan.

Lihat pula sunting

Pranala luar sunting