Galbanum merupakan suatu jenis gum resin aromatik, dihasilkan dari spesies tumbuhan Persia tertentu, dari famili Apiaceae (umbelliferous), terutama Ferula gummosa (sinonim F. galbaniflua) dan Ferula rubricaulis. Tumbuhan yang menghasilkan galbanum banyak ditemukan pada lereng pegunungan di Iran bagian utara. Biasanya berupa gumpalan keras atau lunak, tidak beraturan bentunya, agak tembus cahaya dan berkilauan; kadang juga dalam bentuk butir-butir terpisah, berwarna coklat muda, kekuningan atau hijau kekuningan, dengan rasa yang sangat pahit, bau aneh yang agak seperti kayu, cairan wangi hijau terang dan berat jenisnya 1,212. Mengandung sekitar 8% terpena; sekitar 65% resin yang mengandung belerang; sekitar 20% gum; dan sejumlah sangat kecil bahan kristalin tak berwarna umbelliferone. Juga mengandung a-pinene, b-pinene, limonene, cadinene, 3-carene, dan ocimene.[1]

Ferula gummosa, tumbuhan yang menjadi sumber galbanum.

Penggunaan sunting

 
Minyak atsiri "galbanum" (Ferula gummosa) dalam botol gelas tembus cahaya

Dalam Kitab Keluaran 30:34, disebutkan penggunaan "galbanum" sebagai salah satu bahan "ukupan kudus" (Ketoret) yang dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Talmud. Juga dirujuk sebagai "HaKetoret" (kemenyan). Dipersembahkan pada mezbah pembakaran ukupan pada masa adanya Kemah Suci dan kemudian dilanjutkan pada Bait Suci pertama dan Bait Suci kedua di Yerusalem. "Ketoret" merupakan komponen penting untuk tata ibadah Bait suci di Yerusalem. Rashi, pada abad ke-12 M, menulis komentar mengenai bagian Alkitab ini bahwa galbanum rasanya pahit dan dimasukkan ke dalam bahan ukupan kudus untuk mengingatkan orang yang sengaja berbuat dosa dan tidak mau bertobat.

Kadang kala dipakai untuk membuat parfum modern dan sebagai bahan yang memberikan bau khas pada parfum "Must" buatan Cartier, "Vent Vert" buatan Balmain, "Chanel No. 19" dan "Vol De Nuit" buatan Guerlain. Penggunaan Galbanum dalam industri parfum modern umumnya dianggap sebagai asal usul "Green" family of scents, dengan contoh parfum "Vent Vert" pertama kalinya diluncurkan oleh Balmain pada tahun 1945.

Hippocrates mengunakannya dalam kedokteran. Plinius (Nat. Hist. xxiv. 13) menyatakan bahan ini mempunyai kekuatan penyembuhan yang kuat, mengakhiri catatannya dengan pernyataan bahwa "hanya dengan sentuhan bahan ini dicampur dengan minyak spondylium cukup untuk membunuh seekor ular." Obat ini kadang kala dipakai pada kedokteran modern, dalam dosis dari 5 sampai 15 grain. Mempunyai khasiat seperti bahan-bahan yang mengandung resin dan minyak atsiri.

Nama Latin Ferula diturunkan sebagiannya dari "Ferule" yaitu tongkat guru sekolah, seperti rotan atau potongan kayu tipis, yang digunakan untuk menghukum anak-anak.[2] Suatu ferula disebut "narthex" (atau Giant fennel), yang memiliki bau serupa dengan galbanum, mempunyai batang berongga yang lurus dan panjang, berbuku-buku seperti bambu.[3] Pada zaman kuno digunakan sebagai obor dan dengan obor itu, menurut mitologi Yunani, Prometheus, yang menipu ayahnya dengan mencuri sejumlah apinya, membawa api kepada umat manusia.[4] Bacchae dikisahkan menggunakan batang semacam bambu sebagai senjata.[3] Batang-batang itu juga digunakan untuk tongkat bantu berjalan, pengaduk cairan mendidih dan alat menghukum badani. Sejumlah mitologi kemungkinan mentransfer ke galbanum terkait yang dirujuk sebagai "ibu resin" kudus.”[5] Galbanum sangat dihargai sebagai bahan suci dalam budaya Mesir kuno. Kemenyan "hijau" pada budaya Mesir purba ini diyakini adalah galbanum. Getah galbanum memiliki bau wangi hijau kuat diiringi dengan bau terpentin. Catatan awal berupa scent sangat pahit, merangsang hidung dan aneh [6][7][8] diikuti dengan bau wangi kompleks green, pedas, seperti kayu, dan balsam. Ketika diencerkan bau galbanum digambarkan bervariasi seperti mengingatkan pada pinus (karena mengandung pinene dan limonene), evergreen, bambu hijau, parsley, apel hijau, musk, atau hanya hijau kuat.[9][10][11] Minyaknya mempunyai topnote seperti pinus yang kurang jelas dalam bau resinoid. Yang terakhir ini, ternyata lebih bersifat balsem kayu, conifer resinous.[12] Galbanum sering dipalsukan dengan minyak pinus.[9][10][12][13]

Minyak galbanum merupakan hasil distilasi penguapan untuk menghasilkan minyak berwarna kehijauan dengan bau bunga-buah seperti malt bermutu tinggi.[14]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ "Ferula gummosa at herbresearch.de". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-22. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-26. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  3. ^ a b Encyclopædia Britannica "Galbanum"
  4. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-27. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  5. ^ Handbook of chemistry, Volume 17, By Leopold Gmelin
  6. ^ Grieve, Maud, A Modern Herbal
  7. ^ The American Heritage Dictionary of the English Language, Fourth Edition copyright ©2000 by Houghton Mifflin Company
  8. ^ Mirriam-webster dictionary 2010
  9. ^ a b LAWRENCE, B.M; "Progress in Essential Oils" 'Perfumer and Flavorist' August/September 1978 vol 3, No 4 p 54
  10. ^ a b McANDREW, B.A; MICHALKIEWICZ, D.M; "Analysis of Galbanum Oils". Dev Food Sci. Amsterdam: Elsevier Scientific Publications 1988 v 18 pp 573 – 585
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-28. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  12. ^ a b "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-07-25. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-19. Diakses tanggal 2015-01-03. 
  14. ^ Richard Alan Miller, Iona Miller, 1990. The Magical and Ritual Use of Perfumes preview in Google books Diarsipkan 2023-07-28 di Wayback Machine., page 81

Pustaka sunting