Elsevier (Belanda: [ˈɛlzəviːr]) adalah sebuah perusahaan penerbitan akademik asal Belanda yang fokus pada konten ilmiah, teknis, dan kesehatan. Produk perusahaan ini meliputi jurnal seperti The Lancet, Cell, koleksi jurnal elektronik ScienceDirect, Trends, seri Current Opinion, basis data rujukan daring Scopus, alat pengukuran performa riset SciVal, mesin pencari untuk tenaga kesehatan ClinicalKey, dan layanan pengobatan berbasis bukti ClinicalPath. Produk dan layanan Elsevier juga meliputi alat digital untuk penilaian, analisis riset, instruksi, dan manajemen data.[4][5]

Elsevier
IndustriPenerbitan
Didirikan1880; 143 tahun lalu (1880)
Kantor
pusat
Pendapatan£2,64 milyar (2019)[1]
£982 juta (2019)[1]
£1,922 milyar (2019)[2]
Karyawan
8.600[3]
IndukRELX
Situs webwww.elsevier.com

Elsevier adalah bagian dari RELX Group (dikenal sebagai Reed Elsevier hingga tahun 2015). Berdasarkan laporan RELX, pada tahun 2021, Elsevier menerbitkan lebih dari 600.000 artikel di lebih dari 2.700 jurnal. Hingga tahun 2018, arsip perusahaan ini berisi lebih dari 17 juta dokumen dan 40.000 e-book, yang diunduh lebih dari satu milyar kali per tahun.[6]

Periset mengkritik Elsevier karena praktek hak cipta dan margin labanya yang tinggi.[7][8] Perusahaan ini mencatatkan laba sebesar £942 juta dengan margin operasi sebesar 37% pada tahun 2018.[9] Karena menghasilkan laba yang besar dari hak cipta, tetapi hanya sedikit atau bahkan tidak menambah nilai apapun terhadap produknya, Elsevier pun biasa dituduh sebagai pencari rente.[10] Sebagian riset yang diterbitkan oleh Elsevier didanai oleh pemerintah. Biaya Elsevier yang tinggi pun pernah membuatnya diboikot, dengan sejumlah institusi menghentikan langganan mereka, serta muncul wahana alternatif untuk menerbitkan dan mengakses karya ilmiah, seperti peladen pracetak dan perpustakaan bayangan.[11][12]

Sejarah sunting

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1880[13]. Nama dan logo perusahaan ini terinspirasi dari nama dan logo dari penerbit asal Belanda, Elzevir.[13] Keluarga Elzevir berbisnis sebagai penjual dan penerbit buku di Belanda. Pendiri Elzevir, Lodewijk Elzevir (1542–1617), tinggal di Leiden dan mendirikan bisnisnya pada tahun 1580. Sebagai logo, Elsevier menggunakan tanda pencetak dari keluarga Elzevir, yang menampilkan sebuah pohon dijalari oleh pohon anggur dan diberi kata Non Solus, yang dalam bahasa Latin berarti "tidak sendiri".[14] Menurut Elsevier, logo tersebut menggambarkan "hubungan simbiotik antara penerbit dan cendekiawan".[15]

Ekspansi Elsevier di bidang ilmiah pasca tahun 1945 didanai dengan laba dari majalah mingguan Elsevier, yang pertama kali diterbitkan pada tanggal 27 Oktober 1945. Majalah mingguan tersebut sangat laku dan menguntungkan.[16] Sebagaimana yang ditulis di terbitan pertamanya, majalah mingguan tersebut adalah kelanjutan dari majalah bulanan Elsevier, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1891 untuk mempromosikan perusahaan ini, tetapi berhenti dicetak pada bulan Desember 1940, karena pendudukan Jerman di Belanda.

Pada bulan Mei 1939, Klautz mendirikan Elsevier Publishing Company Ltd. di London untuk mendistribusikan produk perusahaan ini di Persemakmuran Britania Raya (kecuali Kanada). Saat Nazi baru menduduki Belanda pada bulan Mei 1940, Klautz juga baru mendirikan Elsevier Publishing Company Inc. di New York.[17]

Pada tahun 1947, Elsevier mulai menerbitkan jurnal berbahasa Inggris pertamanya, yakni Biochimica et Biophysica Acta.[18]

Pada tahun 1971, perusahaan ini mengakuisisi Excerpta Medica, sebuah penerbit abstrak kesehatan kecil asal Amsterdam.[18] Sebagai perusahaan pertama di dunia yang menggunakan basis data untuk memproduksi jurnal, Excerpta Medica pun memperkenalkan teknologi komputer ke Elsevier.[19] Pada tahun 1978, Elsevier bergabung dengan penerbit koran asal Belanda, NDU, dan merancang sebuah strategi untuk menyiarkan berita tekstual di televisi melalui teknologi Viewdata dan Teletext.[20]

Pada tahun 1979, Elsevier Science Publishers meluncurkan proyek Article Delivery Over Network Information System (ADONIS) bersama empat mitra bisnisnya. Proyek tersebut bertujuan untuk mencari cara untuk mengirim artikel ilmiah ke perpustakaan secara elektronik.[21] Pada tahun 1991, bersama sembilan universitas di Amerika, The University Licensing Project (TULIP) dari Elsevier adalah langkah pertama untuk memungkinkan publikasi yang dilindungi hak cipta dapat diakses di Internet. Proyek tersebut pun menjadi dasar untuk ScienceDirect, yang diluncurkan enam tahun kemudian.[22][23] Pada tahun 1997, setelah eksperimen selama hampir dua dekade, ScienceDirect resmi diluncurkan sebagai perpustakaan daring pertama untuk buku dan artikel (ilmiah) elektronik. Walaupun pemustaka dan periset awalnya ragu dengan teknologi baru tersebut, pada akhirnya makin banyak yang beralih ke langganan elektronik.[24][25]

Pada tahun 2004, Scopus resmi diluncurkan. Basis data abstrak tersebut berisi jurnal dan buku dari berbagai penerbit, serta mengukur performa dari penulis maupun publikasinya.[26] Pada tahun 2009, SciVal Spotlight diluncurkan. Alat tersebut memungkinkan administrator riset untuk mengukur produktivitas, hibah, dan publikasi dari institusinya.[27][28]

Pada tahun 2013, Elsevier mengakuisisi Mendeley, sebuah perusahaan asal Britania Raya yang membuat perangkat lunak untuk mengelola dan membagikan artikel riset. Mendeley, yang sebelummya adalah sebuah platform terbuka untuk membagikan riset, pun sangat dikritik atas akuisisi tersebut, yang penggunanya lihat sebagai peralihan ke pendekatan "paywall" terhadap literatur riset. Sistem Mendeley kini hanya memperbolehkan pembagian artikel berbayar di dalam kelompok pribadi.[29] The New Yorker mendeskripsikan alasan Elsevier dalam membeli Mendeley adalah untuk mengakuisisi data penggunanya dan untuk "menghancurkan atau mengkudeta sebuah ikon sains terbuka yang mengancam model bisnisnya".[30]

Statistik perusahaan sunting

Selama tahun 2018, para periset menyerahkan lebih dari 1,8 juta artikel riset ke jurnal terbitan Elsevier. Lebih dari 20.000 editor pun mengelola pengulasan dan pemilahan artikel tersebut, sehingga menghasilkan penerbitan lebih dari 470.000 artikel di lebih dari 2.500 jurnal.[6] Editor secara umum adalah sukarelawan yang sehari-harinya bekerja di institusi akademik,[31] walaupun sejumlah pengecualian juga pernah diberitahukan. Pada tahun 2013, Elsevier, Springer, Wiley-Blackwell, Taylor & Francis, dan SAGE Publications menerbitkan lebih dari separuh dari total artikel akademik yang diterbitkan di literatur ilmiah di seluruh dunia.[32][33] Pada saat itu, Elsevier menyumbang 16% dari total penerbitan di bidang ilmiah, teknologi, dan kesehatan.[34] Pada tahun 2019, Elsevier mengulas, menyunting, dan mendiseminasi 18% dari total artikel ilmiah dunia.[35] Sekitar 45% dari total pendapatan perusahaan ini pada tahun 2019 berasal dari Amerika Utara, 24% berasal dari Eropa, dan sisanya berasal dari wilayah lain di seluruh dunia. Sekitar 84% dari total pendapatan perusahaan ini berasal dari format elektronik, sementara sisanya berasal dari format cetak.[6][36]

Perusahaan ini memperkerjakan 8.100 orang.[36] CEO perusahaan ini adalah Kumsal Bayazit, yang ditunjuk pada tanggal 15 Februari 2019.[37] Pada tahun 2018, perusahaan ini mencatatkan rerata kesenjangan upah antar gender untuk tahun 2017 adalah sebesar 29,1% di Britania Raya, sementara mediannya adalah sebesar 40,4%, tertinggi di antara penerbit lain di Britania Raya. Elsevier menyebut bahwa hal tersebut terjadi karena kurangnya jumlah wanita pada jabatan tinggi dan banyaknya jumlah pria sebagai tenaga kerja teknisnya.[38]

Referensi sunting

Rujukan sunting

  1. ^ a b "RELX Annual Report" (PDF). RELX. Diakses tanggal 25 September 2020. 
  2. ^ "RELX Net Income 2006-2020". Macrotrends. Diakses tanggal January 1, 2021. 
  3. ^ "Elsevier at a glance". Elsevier. Diakses tanggal 9 February 2022. 
  4. ^ Carpenter, Todd (February 2, 2017). "Plum Goes Orange – Elsevier Acquires Plum Analytics". The Scholarly Kitchen. Society for Scholarly Publishing. Diakses tanggal January 1, 2021. 
  5. ^ "Elsevier's SciVal". University of British Columbia. Diakses tanggal January 1, 2021. 
  6. ^ a b c "2021 RELX Group Annual Report". RELX Company Reports. RELX. March 2022. 
  7. ^ Lin, Thomas (13 February 2012). "Mathematicians Organize Boycott of a Publisher". The New York Times. 
  8. ^ Swoger, Bonnie (2013-12-12). "Is Elsevier really for-science? Or just for-profit?". Scientific American Blog Network. Diakses tanggal 2022-04-13. 
  9. ^ RELX (21 February 2019). "RELX—Results for the year to December 2018" (PDF) (Siaran pers). London, United Kingdom and Amsterdam, The Netherlands: RELX Group. Diakses tanggal 2019-03-27. 
  10. ^ "Publishers increasingly in control of scholarly infrastructure and this is why we should care". The Knowledge G.A.P. (dalam bahasa Inggris). 2017-09-20. Diakses tanggal 2021-05-11. 
  11. ^ Resnick, Brian (2019-06-03). "The war to free science". Vox. Diakses tanggal 2022-04-13. 
  12. ^ Buranyi, Stephen (2017-06-27). "Is the staggeringly profitable business of scientific publishing bad for science?". The Guardian. Diakses tanggal 2022-04-13. 
  13. ^ a b Groen 2007, hlm. 217.
  14. ^ Zhang, Sarah (4 March 2019). "The Real Cost of Knowledge". The Atlantic (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 6 March 2019. 
  15. ^ "Interesting Fact - History of the Elsevier Logo". Facebook. Diakses tanggal 2019-06-12. 
  16. ^ Gerry van der List, Meer dan een weekblad. De geschiedenis van Elsevier
  17. ^ Elsevier. "In the shadow of the Nazis, this young executive dared to publish the work of Jewish scientists". Elsevier Connect (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-07. 
  18. ^ a b "Reed Elsevier Timeline". www.ulib.niu.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2015. Diakses tanggal 13 September 2015. 
  19. ^ "A Short History of Elsevier" (PDF). Ask Force. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2022-07-13. Diakses tanggal 2022-10-29. 
  20. ^ "The Genesis of Top Management Team Diversity". Research Gate. 
  21. ^ Orchard, Constance (1988). "ADONIS and Electronically Stored Information: An Information Broker's Experience". The Serials Librarian (dalam bahasa Inggris). 15 (3–4): 85–91. doi:10.1300/J123v15n03_09 . ISSN 0361-526X. 
  22. ^ Tedd, Lucy A.; Large, J. A. (2005). Digital Libraries: Principles and Practice in a Global Environment (dalam bahasa Inggris). Walter de Gruyter. ISBN 978-3-598-11627-8. 
  23. ^ MacKie-Mason, Jeffrey K.; Lougee, Wendy Pradt (2008). Mackie-Mason, Jeffrey K, ed. "Economics and Usage of Digital Libraries: Byting the Bullet". SPO Scholarly Monograph Series (dalam bahasa Inggris). doi:10.3998/spobooks.5621225.0001.001. ISBN 978-1418162849. 
  24. ^ Giussani, Bruno (March 4, 1997). "Building the World's Largest Scientific Database". Diakses tanggal February 1, 2021. 
  25. ^ Stachokas, George (2019-10-12). The Role of the Electronic Resources Librarian (dalam bahasa Inggris). Chandos Publishing. ISBN 978-0-08-102926-8. 
  26. ^ Beatty, Susannah (June 12, 2017). "Content". Scopus. Diakses tanggal February 1, 2021. 
  27. ^ "Welcome to SciVal". SciVal. Diakses tanggal February 1, 2021. 
  28. ^ Herther, Nancy K. (2009-10-08). "Elsevier's New SciVal Products Target Academic Accountability and Strategic Planning". newsbreaks.infotoday.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-16. Diakses tanggal 2020-11-30. 
  29. ^ Amirtha, Tina (2015-04-17). "THE OPEN PUBLISHING REVOLUTION, NOW BEHIND A BILLION-DOLLAR PAYWALL". Fast Company. Diakses tanggal 26 January 2016. 
  30. ^ Dobbs, David (12 April 2013). "When the Rebel Alliance Sells Out". The New Yorker. 
  31. ^ Coleman, James A. (2014-01-03). "How to get published in English: Advice from the outgoing Editor-in-Chief". System. 42: 404–411. doi:10.1016/j.system.2014.01.004. ISSN 0346-251X. Remember that editors and reviewers are unpaid, and are undertaking their tasks voluntarily, in addition to a full-time job 
  32. ^ "These Five Corporations Control Academic Publishing". Vocativ.com. 10 June 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-14. Diakses tanggal 31 January 2018. 
  33. ^ Vincent Larivière; Stefanie Haustein; Philippe Mongeon (2015). "The Oligopoly of Academic Publishers in the Digital Era". PLOS ONE. 10 (6): e0127502. Bibcode:2015PLoSO..1027502L. doi:10.1371/journal.pone.0127502 . PMC 4465327 . PMID 26061978. 
  34. ^ Cookson, Robert (15 November 2015). "Elsevier leads the business the internet could not kill" . Financial Times. Diakses tanggal 7 November 2016. 
  35. ^ "Annual Report and Financial Statements 2019" (PDF). RELX. hlm. 12. 
  36. ^ a b "RELX 2019 Annual Report" (PDF). RELX. 
  37. ^ "Kumsal Bayazit". Elsevier.com. Diakses tanggal 22 February 2019. 
  38. ^ "Elsevier reports 40% gender pay gap | The Bookseller". www.thebookseller.com. Diakses tanggal 2020-12-21. 

Sumber sunting

Pranala luar sunting