Adolf Hendrik "Dolf" Nijhoff (5 November 1914 – 1 April 1945) adalah pejuang Belanda selama Perang Dunia II.

Nijhoff bekerja sebagai tukang kunci di pabrik mesin Stork N.V.. Pada tahun 1943, ia terlibat dalam gerakan perlawanan ketika pada tanggal 29 April 1943 terjadi pemogokan di Hengelo, juga di tempat kerjanya, yang menyeruak sebagai protes terhadap pengumuman bahwa 300.000 tentara Belanda akan dibawa ke Jerman sebagai tahanan perang. Di akhir perang, kelompok itu membentuk bagian Binnenlandse Strijdkrachten dan sama-sama bekerja keras untuk pembebasan melalui tindakan-tindakan sabotase. Selama perjalanan kembali pasukan Jerman, banyak jembatan yang diledakkan di Hengelo, termasuk Oelerbrug dan Boekelosebrug. Sebuah rumah pertanian tua benar-benar hancur. Pada saat kemunculan Jerman, Binnenlandse Strijdkrachten berencana meledakkan pemasok listrik pada tanggal 1 April 1945.

25 orang, termasuk Nijhoff, melakukannya untuk mencegah tibanya pasukan Jerman. Seorang prajurit Jerman berhasil melarikan diri dan memperingatkan SS. Kedatangan pasukan Jerman dalam jumlah banyak memaksa sejumlah pejuang terpaksa melarikan diri melalui perlintasan sebidang kereta api di Grobbenweg. 2 di antara mereka, Theodorus Hendrikus van Loon dan Frank Santman, ditembak mati saat melarikan diri. Nijhoff ditangkap dan segera dihukum mati dan sebagian yang terluka parah melarikan diri ke lahan pertanian yang tersembunyi dari pasukan yang mengejar.

Setelah perang, di Groot Driene, terdapat 3 buah jalan yang dinamai menurut mereka yang tewas, salah satunya Dolf Nijhoffstraat. Mayat Nijhoff dimakamkan di Ereveld Loenen.

Rujukan sunting