Demonologi adalah ilmu yang mempelajari tentang setan dan segala yang terkait olehnya. Dalam agama-agama tertentu, demonologi dikaji dalam mencari pengetahuan tentang siapa setan, lalu apa pekerjaannya, apa hubungannya dengan orang beriman, dan sebagainya.[1] Ada kata-kata dalam Kitab Suci dalam berbagai agama yang secara langsung menyebutkan tentang setan.[1]

Santo Antonius yang diganggu oleh setan dalam pencobaan. Lukisan oleh Martin Schöngauer c. 1480-90 di The Metropolitan Museum of Art, New York

Dalam Kajian Alkitab dalam agama Kristen dijumpai demonologi yang sudah berlangsung sejak tradisi bangsa Yahudi kuno pada waktu dijajah oleh Persia.[2] Kemudian dalam sastra para rabi Yahudi terdeteksi dari tahun 150 SM. Dalam tradisi Perjanjian Lama, mula-mula setan dipandang sebagai berhala. Kemudian dalam Sastra apokaliptik setan dipahami sebagai malaikat-malaikat yang jatuh dalam ketidakpatuhan terhadap Tuhan. Lalu setan-setan yang dikepalai iblis itu membujuk manusia untuk menyembah berhala, percaya takhayul dan melakukan perang. Mereka menyiksa manusia juga dalam bentuk penyakit. Sedangkan dalam sastra penciptaan, setan dipandang sebagai musuh Allah yang senantiasa menggoda dalam pikiran dan badan manusia, bukan lagi dalam penguasaan dan dosa. Pengusiran setan dari kehidupan manusia dipandang sebagai kemenangan atas iblis atau tanda-tanda pembebasan manusia atas yang jahat. Yesus pernah melakukan pengusiran Roh jahat (iblis) dari orang-orang yang dijumpainya. Namun dalam Lukas 9:40, para murid Yesus gagal melakukannya.

Referensi sunting

  1. ^ a b (Indonesia) Lorens Bagus., Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
  2. ^ (Indonesia) Stefan Leks., Tafsir Injil Lukas, Yogyakarta: Kanisius, 2003