Dekstrin merupakan sejenis oligosakarida yang dihasilkan dari aktivitas pemecahan polisakarida (pati atau glikogen).[1] Dekstrin dapat berupa α-1,6 dan α-1,4.[1] Dekstrin dapat digunakan untuk berbagai pelapis untuk produk farmaseutikal, lem yang dapat dimakan, dan sealant.[2]

Dextrin

Tipe sunting

Maltodekstrin digunakan untuk menggantikan lemak dan minyak, menyedikan 4 kkal per gram bahan padatan.[3] Maltodekstrin dapat diperoleh dari hidrolisis pati kentang yang dijual dengan nama komersial Paselli SA2.[3] Selain Paselli SA2, terdapat maltrodekstrin yang juga terdapat secara komersial yaitu Amalean I.[3] Maltodekstrin banyak digunakan dalam pangan yang dipanggang seperti roti, kue untuk menggantikan sukrosa, lalu makanan pencuci mulut yang dibekukan sebagai pengganti gula, dan sebagainya.[3]

Siklodekstrin sering digunakan untuk enkapsulasi secara molekuler.[3] Teknik enkapsulasi menggunakan siklodekstrin lebih murah dan lebih mudah dalam pengerjaanya.[3] Terdapat tiga jenis siklodekstrin yaitu α, β, γ siklodekstrin yang terdiri dari 6, 7, 8 unit glukopiranosa.[3] Struktur α dan β siklodekstrin memiliki rasa yang sedikit manis, tidak beraroma, cukup stabil pada hidrolisis kimia.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b (Inggris) Vladimir P, Yuryev, Piotromasik, Eric B. 2007. Starch. New York: Nova Science.
  2. ^ (Inggris) Embuscasdo M, Huber KC. 2009. Edible Films and Coating for Food Application. New York: Springer.
  3. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Kearsley MW, Dziedzic SZ. 1995. Handbook of Starch Hydrolysis Products and their Derivatives.