Danau Towada

danau di Jepang

Danau Towada (十和田湖, Towada-ko) merupakan danau kawah terbesar di pulau Honshu, Jepang. Terletak di perbatasan antara wilayah Aomori dan Akita, danau ini berada pada ketinggian 400 meter (1,800 ft) di atas permukaan laut dengan kedalaman 327 m (1,073 ft), dan dialiri oleh sungai Oirase. Dengan luas permukaan 61,1 km², Towada merupakan danau terbesar ke-12 di Jepang, dan warnanya yang biru cerah adalah karena kedalamannya. Danau ini agak bundar, dengan dua semenanjung yang memanjang dari pantai selatan sekitar sepertiga ke tengah danau.

Danau Towada
十和田湖
LetakHonshū, Jepang
Koordinat40°28′N 140°52′E / 40.467°N 140.867°E / 40.467; 140.867Koordinat: 40°28′N 140°52′E / 40.467°N 140.867°E / 40.467; 140.867
Jenis perairanDanau kawah
Aliran keluar utamaSungai Oirase
Terletak di negaraJepang
Area permukaan61,1 km2 (23.6 sq mi)
Kedalaman rata-rata71 m (233 ft)
Kedalaman maksimal327 m (1.073 ft)
Volume air4,19 km3 (3,400,000 acre·ft)
Keliling146 km (29 mi)
Ketinggian permukaan400 meter (1.312 ft)
Peta
1 Perkiraan.
Kaldera Towada
Danau Towada

Danau ini merupakan tujuan wisata populer.

Sejarah sunting

Danau Towada menempati kaldera dari gunung berapi aktif, dengan skala besar letusan gunung berapi yang terjadi sekitar 55.000, 25.000 dan 13.000 tahun yang lalu. Letusan terakhir meninggalkan jejak aliran piroklastik hingga sejauh kota modern Aomori. Danau ini merupakan kaldera ganda karena inlet di antara dua semenanjungnya (disebut "Nakaumi") adalah sisa dari kaldera sekunder yang meletus dan runtuh kira-kira 5.400 tahun yang lalu. Gunung tersebut terus meletus di sepanjang periode sejarah, dengan letusan terakhir tercatat terjadi pada tahun 915 masehi, yang menghancurkan daerah sekitarnya dengan aliran piroklastik, dan meliputi sebagian besar wilayah Tōhoku, Jepang dengan abu vulkanik, sehingga menyebabkan kegagalan panen, perubahan iklim dan bencana kelaparan.

Daerah di sekitar Danau Towada sebagian besar masih berupa belantara sampai menjelang akhir periode Edo, ketika klan Nambu dari Wilayah Morioka mencoba proyek reklamasi lahan berskala besar di Sanbongihara (Towada modern) dengan menggunakan pengairan dari Sungai Oirase. Pada tahun 1903, terutama dengan upaya Wainai Sadayuki, ikan putri trout diperkenalkan ke Danau Towada. Sekarang di danau ini juga telah ada ikan trout pelangi, salmon ceri, ikan carp, carassius, belut Jepang. Hutan di sekitarnya merupakan hutan dengan tumbuhan peluruh, dan terutama terdiri atas birch Erman dan beech Siebold.

Danau itu dipilih oleh Tokyo Nichi Nichi Shimbun dan Osaka Mainichi Shimbun[1] sebagai salah satu dari Delapan Pemandangan Indah dari Jepang pada tahun 1927. Pada tahun 1936, danau dan daerah sekitarnya menjadi bagian dari Taman Nasional Towada.

Pada tahun 1953, untuk mempopulerkan danau dan taman ini, dipasang patung dua orang perempuan yang diberi nama "Patung Gadis" oleh Kōtarō Takamura di pantai danau, yaitu pada perayaan ulang tahun ke-15 taman ini. Patung itu merupakan karya terakhir yang dibuat oleh Kotaro.

Pesawat perang Tachikawa Ki-54 dari Pasukan Udara Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang jatuh pada tahun 1943 ditemukan di dasar Danau Towada pada tanggal 13 Agustus 2010. Pesawat tersebut diperbaiki, dan pada tanggal 5 September 2012[2] dan telah ditempatkan untuk dipamerkan.[3]

Kegiatan sunting

Patung Otome-no-Zo yang merupakan simbol dari danau Towada, diletakkan di wilayah pusat Yasumiya. Dari sanalah kapal pesiar tiba dan berangkat. Di Utarube pengunjung dapat berkano atau berkemah.[4]

Lihat juga sunting

Referensi sunting

  • Southerland, Maria dan Britton, Dorothy. Taman Nasional Jepang. Kodansha International (1995). ISBN 4-7700-1971-8

Pranala luar sunting